ReliDoc – Jakarta. Beberapa negara merayakan acara Halloween di akhir Oktober, begitu pula di Itaewon, Korea Selatan. Akan tetapi, tanpa adanya perencanaan yang sesuai dengan acara Halloween di jalan Itaewon tersebut, membuat tragedi kerumunan yang melebihi kapasitas di beberapa jalan yang sempit, sehingga menyebabkan adanya korban jiwa. Tragedi Halloween Itaewon akibat sesak napas? Artikel ini membahas tentang tragedi tersebut dan pertolongan yang bisa kamu lakukan.
Kabar duka terjadi di daerah Korea Selatan pada Sabtu (29/10/2022) yang lalu, Tragedi Halloween Itaewon telah menjadi trending di media sosial setelah desak-desakan pada saat acara Halloween. Saat itu, sekitar 151 orang dikabarkan tewas karena sesak, henti jantung dan terinjak-injak oleh kerumunan orang di sana.
Fenomena ini dinamakan Crowd Surge atau Crowd Crush. Kerumunan besar yang penuh sesak ini terjadi di tempat-tempat di mana terlalu banyak orang berdesakan di satu tempat, biasanya terjadi di gerbang tempat di mana terlalu banyak orang di tempat yang terlalu sempit, atau mereka dapat berdiri terlalu lama untuk menonton pertunjukan atau acara.
Belum diketahui apa yang menyebabkan lonjakan kerumunan sehingga terjadi Tragedi Halloween Itaewon pada hari Sabtu, tetapi banyak yang mengatakan, ini dikarenakan orang-orang menikmati akhir pekan Halloween pertama sejak pembatasan Covid-19 dicabut.
Kebanyakan korban, terkena Cardiac Arrest atau Jantung Berhenti. Berhentinya jantung, terjadi akibat tidak adanya aliran darah yang kaya oksigen yang mengalir di otak yang memicu kerusakan otak.
Lonjakan kerumunan besar yang mematikan seperti Tragedi Halloween Itaewon, biasanya memiliki dua komponen utama:
Keadaan darurat seperti henti jantung dapat terjadi kapan saja. Henti jantung dapat terjadi pada orang dengan atau tanpa riwayat penyakit jantung. Henti jantung dapat menyebabkan kematian mendadak karena kurangnya darah beroksigen yang mengalir melalui otak, menyebabkan kerusakan otak.
Kondisi ini bisa berakibat fatal dalam hitungan menit. Metode pengobatan henti jantung atau pernapasan mendadak adalah resusitasi jantung paru (RJP) atau cardiopulmonary resuscitation (CPR). CPR adalah teknik penyelamatan jiwa untuk memulihkan sirkulasi darah beroksigen dan organ lain sampai bantuan medis tiba.
Selama setahun terakhir, kerumunan orang semakin menjadi sering berkumpul semenjak restriksi pandemi secara luas dilonggarkan. Peningkatan kerumunan massal yang menyebabkan tragedi halloween Itaewon terjadi menggarisbawahi perlunya training manajemen kerumunan, yang berkurang saat pandemi melanda.
Untuk kamu yang merasa sesak napas pada saat kerumunan di beberapa pertunjukan acara, lekas cari cara untuk keluar dari kerumunan tersebut dan cari tempat aman. Perasaan sakit yang terjadi pada saat acara dapat bereskalasi fatal apabila di biarkan saja.
Apabila kamu masih merasa sesak napas, walaupun sudah di rumah, istirahat yang cukup, dan hubungi atau konsultasi ke dokter perihal masalah penyakit kamu.
Bagi peserta Asuransi Reliance. Kamu dapat menggunakan Aplikasi ReliDoc untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhanmu. Nikmati fasilitas telemedicine “Chat Dokter” 24/7 secara gratis di aplikasi ReliDoc. Yuk langsung download aplikasi ReliDoc, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.
ReliDoc One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.
BBC. Akses pada 2022. Itaewon crowd crush: Horror as more than 150 die in Seoul district
BBC. Akses pada 2022. Itaewon crowd crush: ‘I was trying to do CPR, but they were both dead’
NHS. Akses pada 2022. CPR
The Guardian. Akses pada 2022. ‘How could this happen?’: Seoul in disbelief after fatal Halloween crush
The Washington Post. Akses pada 2022. Here’s what causes crowd crushes like the deadly one in Seoul
Ditinjau oleh: dr. Teddy Harliyanto
Bagikan Artikel Ini