ReliDoc – Jakarta. Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menjadi perhatian serius. Pasalnya, banyak orang dari berbagai usia yang terjangkit penyakit ini di musim pancaroba seperti sekarang. Kementerian Kesehatan mencatat 38 ribu kasus DBD dengan 182 kematian pada paruh pertama 2025. Meski kasus tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024, namun hal ini tak bisa dianggap sepele.
Selain itu, sejumlah faktor juga turut memberi pengaruh terhadap tren kasus DBD seperti perubahan iklim yang mempercepat siklus hidup nyamuk Aedes aegypti. Serta pola hidup masyarakat yang belum sepenuhnya sadar akan pentingnya pencegahan dan perawatan DBD.
Perawatan di rumah kerap jadi pilihan pasien demam berdarah saat gejala masih tergolong ringan. Namun, hal ini dapat sangat berisiko jika tidak memiliki pemahaman yang memadai lho Reli Friends. Saat perawatan, banyak orang tua atau anggota keluarga melakukan kesalahan tanpa sadar yang kemudian berpotensi membuat kondisi pasien memburuk. Nah, supaya Reli Friends tak salah langkah, yuk kenali beberapa kesalahan yang sering terjadi saat merawat pasien DBD di rumah dan tips mengatasinya.
Kesalahan pertama yang kerap terjadi saat merawat pasien DBD adalah memberi obat penurun demam yang tidak tepat. Obat jenis antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen dan aspirin tidak dianjurkan untuk pasien DBD. Pasalnya, obat-obatan tersebut berpotensi meningkatkan risiko perdarahan selama fase DBD berlangsung.
Tips: Gunakan paracetamol (acetaminophen) dengan dosis sesuai anjuran dokter untuk meredakan gejala demam.
Adapun kesalahan selanjutnya yakni mengabaikan asupan cairan harian. Padahal, pasien demam berdarah membutuhkan banyak asupan cairan.
Tips: Pastikan pasien minum banyak cairan. Beberapa jenis cairan yang dianjurkan yakni air mineral, jus buah, air kelapa, atau oralit. Asupan cairan yang cukup tidak hanya mencegah dehidrasi, tetapi juga membantu proses pemulihan.
Mengompres pasien DBD dengan air dingin atau es juga menjadi kesalahan yang kerap terjadi. Alih-alih menurunkan demam, mengompres dengan air dingin justru membuat tubuh menggigil dan berpotensi mengalami penyempitan pembuluh darah pada permukaan kulit.
Tips: Jika ingin mengompres, sebaiknya gunakan air hangat. Adapun area tubuh yang dianjurkan untuk dikompres yakni dahi atau ketiak.
Salah satu kesalahan lain yang kerap disepelekan yakni tidak memerhatikan waktu istirahat. Padahal, pasien sebaiknya membatasi aktivitas dan banyak beristirahat selama fase DBD berlangsung.
Tips: Pantau dan batasi aktivitas pasien agar dapat beristirahat total. Istirahat yang cukup membantu tubuh melawan virus dan mencegah komplikasi.
Terakhir, kesalahan yang sering terjadi yakni mengabaikan tanda-tanda bahaya yang dialami oleh pasien DBD. Beberapa tanda yang patut diwaspadai di antaranya terjadinya perdarahan seperti mimisan atau terdapat bercak darah pada BAB, muntah dan diare secara terus-menerus, sakit kepala parah dan tubuh tampak lesu.
Tips: Selalu pantau kondisi pasien setiap hari. Jika tanda-tanda di atas muncul, segera bawa pasien ke fasilitas kesehatan untuk mendapat penanganan medis lebih lanjut.
Merawat pasien DBD di rumah memang memerlukan ketelatenan dan pemahaman dasar yang tepat agar proses pemulihan berjalan efektif. Selain itu, pemantauan dari tenaga medis juga tetap diperlukan untuk mencegah kondisi memburuk. Pasalnya, kesalahan-kesalahan kecil seperti memberi obat yang salah atau mengabaikan tanda bahaya memiliki dampak besar terhadap kondisi pasien. Dengan mengenali kesalahan-kesalahan di atas dan menerapkan tips yang sesuai, Reli Friends bisa membantu pasien DBD pulih lebih cepat.
Bagaimanapun, kepekaan dan tindakan yang tepat merupakan bagian penting dari proses penyembuhan demam berdarah sekaligus bentuk nyata perhatian pada orang-orang terkasih.
Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliCare untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhan yang dialami. Nikmati fasilitas telemedicine “ReliDoc” 24/7 secara gratis di aplikasi ReliCare. Yuk langsung download aplikasi ReliCare, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.
ReliCare One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Akses pada 2025. Caring for a Family member with Dengue
Epidemiology Unit. Akses pada 2025. Advice for Dengue patients who are on home based care temporarily
World Health Organization (WHO). Akses pada 2025. Dengue and severe dengue
National Institutes of Health (NIH). Akses pada 2025. Self-care practices and health-seeking behaviours in patients with dengue fever: A qualitative study from patients’ and physicians’ perspectives
Ditinjau oleh: dr. Teddy H
Bagikan Artikel Ini