Alergi pada Bayi dan Balita

Alergi pada Bayi dan Balita

ReliDoc – Jakarta. Bayi Anda mengalami ruam, dan kulitnya tidak selembut bayi? Atau mungkin si kecil sering pilek dan bersin? Gejala seperti ini bisa jadi merupakan tanda alergi. Susu sapi, tungau debu, bahkan hewan peliharaan keluarga pun bisa membuat manusia mengalami reaksi alergi. Simak alergi pada bayi dan balita pada artikel ini!

Alergi Makanan pada Bayi atau Balita

Faktanya, sekitar 6 juta anak memiliki alergi makanan. Hal ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan. Bayi atau balita Anda bisa alergi terhadap makanan apa pun dan mungkin bereaksi terhadap lebih dari satu makanan. Kacang tanah merupakan pemicu utama alergi makanan pada anak. Berikut ini pemicu yang umum lainnya adalah:

  • Susu sapi
  • Telur
  • Ikan
  • Kacang dari pohon (seperti almond, kacang mete, dan kenari)
  • Kerang (seperti kepiting, lobster, dan udang)
  • Kedelai
  • Gandum

Berikut ini adalah gejala alergi makanan yang paling umum pada bayi dan balita adalah:

  • Sakit perut
  • Batuk
  • Diare
  • Pingsan
  • Gatal-gatal atau ruam
  • Mual atau muntah
  • Ruam merah di sekitar mulut
  • Hidung berair atau tersumbat
  • Pembengkakan pada wajah, kaki, atau lengan
  • Sesak di tenggorokan
  • Kesulitan bernapas, termasuk mengi

Alergi makanan dapat menyebabkan gejala yang tiba-tiba dan serius yang mengancam jiwa. Misalnya, anak Anda mungkin mengalami kesulitan bernapas yang parah dan tekanan darah turun tajam yang dapat menyebabkan syok. Tanda-tanda syok antara lain kulit pucat, lembap, dan pusing. Jenis reaksi ini disebut anafilaksis. Anda harus segera mendapatkan perawatan medis jika Anda melihat tanda-tanda tersebut.

Alergi Musiman pada Bayi dan Balita

Jika gejala yang dialami pada bayi semakin parah pada musim-musim tertentu, bisa jadi itu adalah demam, yang disebut juga dengan rinitis alergi. Alergi umum pada anak-anak ini menyebabkan bersin, terisak, dan gejala lain saat pohon, rerumputan, dan rumput liar sedang mekar. Serbuk sari dari pohon dan tumbuhan merupakan salah satu pemicu alergi paling umum pada anak-anak.

Berikut ini gejalanya, yang sama dengan gejala orang dewasa:

  • Hidung berair dan gatal
  • Mata berair
  • Bersin
  • Hidung tersumbat

Bayi atau balita Anda juga mungkin mengalami sakit telinga. Alergi musiman dan dalam ruangan dapat menyebabkan infeksi telinga kronis.

Alergi Debu pada Bayi dan Balita

Boneka binatang kesukaan si kecil bisa jadi menjadi pemicu alergi. Setitik debu kecil, yang disebut tungau debu, memperburuk alergi di dalam ruangan. Dan tungau ini berkumpul di tempat yang empuk dan nyaman seperti mainan mewah dan bantal. Jamur, asap rokok, dan parfum juga bisa memicu alergi dalam ruangan pada anak.

Sekitar 1 dari setiap 6 anak memiliki alergi debu dalam ruangan. Gejalanya sama dengan alergi musiman, yaitu pilek, hidung tersumbat, dan bersin. Anda dapat membantu si kecil merasa lebih baik dengan melakukan hal-hal berikut:

  • Ganti filter saluran udara sebulan sekali.
  • Hindari karpet dari dinding ke dinding. Itu bisa mengumpulkan debu.
  • Sapu dan gunakan vacuum secara teratur.
  • Gunakan penutup anti alergi untuk kasur, pegas kotak, dan bantal.
  • Cuci alas tidur setiap 2 hingga 3 minggu dengan air panas dan keringkan dalam pengering panas.
  • Jangan gunakan pelembab dan alat penguap, karena menambah kelembapan pada udara dapat meningkatkan risiko jamur dan tungau debu.

Alergi Hewan Peliharaan pada Bayi atau Balita

Kucing atau anjing keluarga mungkin menjadi sumber kenyamanan yang menyenangkan bagi balita Anda. Namun hewan peliharaan dapat membuat beberapa anak (dan orang dewasa) terisak dan bersin.

Alergi hewan peliharaan adalah sejenis alergi dalam ruangan. Kucing sering kali menjadi penyebabnya, tetapi anjing juga dapat menyebabkan masalah alergi. Jika anak Anda tampak alergi terhadap anjing atau kucing Anda, cobalah hewan peliharaan yang ramah alergi, seperti ikan.

Penanganan Alergi pada Bayi dan Balita

Buatlah catatan harian tentang gejala-gejala yang dialami si kecil, apa gejalanya dan kapan terjadi, untuk membantu dokter mengetahui jenis alergi yang dimiliki anak Anda dan cara mengobatinya. Anda mungkin perlu membawanya ke ahli alergi (dokter spesialis alergi). Mereka akan bertanya tentang gejala dan riwayat kesehatan pribadi dan keluarga. Pastikan untuk memberi tahu mereka ketika gejala muncul, seperti setelah makan atau selama musim tertentu.

Perawatan anak Anda mungkin bergantung pada jenis alergi yang dimilikinya. Secara umum, dokter mungkin merekomendasikan hal berikut untuk membantu mengatasi gejala, seperti:

  • Pil atau cairan yang disebut antihistamin untuk meredakan ruam kulit atau pilek
  • Inhaler untuk digunakan saat anak Anda kesulitan bernapas

Penutup

Alergi bayi dapat diatasi, namun Anda mungkin perlu melakukan beberapa penyesuaian pada rutinitas harian Anda. Alergi makanan bisa berarti mengubah pola makan semua orang di rumah. Anda juga harus sangat waspada terhadap gejala-gejalanya, karena bayi atau siapa pun yang memiliki satu alergi lebih mungkin memiliki alergi tambahan. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat bagi bayi atau balita Anda!

Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliCare untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhan yang dialami. Nikmati fasilitas telemedicine ReliDoc 24/7 secara gratis di aplikasi ReliCare. Yuk langsung download aplikasi ReliCare, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.

ReliCare One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.

Sumber Artikel Alergi pada Bayi dan Balita

WebMD. Akses pada 2023. Allergies in Babies & Toddlers: Types, Diagnosis, Treatment
NHS. Akses pada 2023. Food allergies in babies and young children
Healthline. Akses pada 2023. Baby Allergies: Symptoms, Causes, Treatment, and More

Ditinjau oleh: dr. Teddy H

Bagikan Artikel Ini

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on linkedin
LinkedIn