Batuk Kronis pada Lansia Berikut Cara Penanganannya

Batuk Kronis pada Lansia Berikut Cara Penanganannya

ReliDoc – Jakarta. Lansia merupakan kelompok yang sangat sensitif terhadap batuk kronis, baik kering maupun berdahak. Pemicunya juga bisa timbul oleh berbagai faktor. Itulah mengapa ada baiknya mengetahui beberapa cara mengobati batuk kronis pada lansia, yuk simak di sini artikelnya.

Kenapa Lansia Mudah Terkena Batuk Kronis?

Penuaan merupakan salah satu faktor penyebab batuk yang umum terjadi pada lansia, terutama jika sudah berusia di atas 65 tahun. Banyak organ dalam tubuh, termasuk sistem pernapasan, mengalami penurunan kinerja sehingga tidak dapat berfungsi secara optimal.

Jangan anggap remeh ketika lansia mengalami batuk yang tidak kunjung sembuh. Banyak sekali faktor penyebab batuk pada lansia yang beberapa di antaranya harus segera diatasi dan mendapatkan pengobatan, apalagi jika batuk berlangsung lebih dari dua bulan.

Batuk yang terjadi terus menerus dalam waktu lama disebut batuk kronis. Batuk kronis sebenarnya bukanlah penyakit, melainkan gejala dari suatu kesehatan atau penyakit yang menjadi pemicunya. Semua kelompok umur berisiko terkena penyakit ini. Namun, orang lanjut usia atau lansia lebih rentan mengalami batuk kronis, seperti batuk kering atau batuk berdahak.

Dahak adalah jenis lendir yang terbentuk di paru-paru dan saluran udara bagian bawah. Area ini terlihat ketika seseorang sakit parah atau memiliki penyakit kronis.

Lendir membentuk lapisan pelindung di beberapa bagian tubuh, bahkan saat seseorang sehat. Lendir juga mencegah area mengering dan melindungi dari virus dan bakteri. Batuk berdahak memang tidak nyaman, apalagi bagi lansia yang rentan mengalaminya. Sehingga perlu cara untuk mengobati batuk berdahak pada lansia.

Batuk berdahak atau batuk kering biasanya sembuh dengan sendirinya dalam waktu 3 minggu tanpa pengobatan. Bila batuk berlangsung lebih dari 3 minggu atau bahkan 8 minggu (2 bulan), sebaiknya segera diobati dengan obat batuk.

Cara Penanganan Batuk Kronis pada Lansia

Beberapa cara alami penanganan batuk kronis pada lansia yang bisa dilakukan adalah:

1. Melembabkan Udara Sekitar

Jika batuk kronis pada lansia adalah batuk berdahak, kamu bisa coba menggunakan humidifier untuk melembabkan udara. Alasannya adalah melembabkan udara di sekitar lansia dapat membantu mengencerkan lendir. Namun, ingatlah untuk selalu mengganti air di dalam humidifier dan membersihkannya sesuai petunjuk pada kemasannya. Kelalaian dalam membersihkan humidifier secara rutin dapat memicu tumbuhnya jamur dan bakteri serta menyebabkan alergi kambuh pada lansia.

2. Penuhi Asupan Cairan

Minum air, terutama air hangat dapat meredakan hidung tersumbat dengan mengeluarkan lendir. Coba berikan lansia dengan cairan hangat untuk batuk kronis. Air hangat dapat meredakan gejala pilek, termasuk batuk. Cairan menghidrasi dan hangatnya dapat membantu mengurangi mampet dalam hidung. Buatlah teh kamomil yang menenangkan. Teh jahe adalah pilihan bagus lainnya, rebus jahe cincang dalam air mendidih selama 5-10 menit dan minum setalah buang ampasnya.

3. Hindari dari Pemicu Batuk

Ada banyak hal yang dapat memicu batuk kronis pada lansia, seperti asap rokok dan polusi. Pasalnya, paparan asap rokok dan polusi mengandung berbagai zat beracun yang dapat mengiritasi paru-paru dan memperparah batuk. Jika lansia tiba-tiba mengalami batuk kronis saat keluar rumah, sebaiknya segera hindarkan lansia tersebut dari asap knalpot atau rokok untuk mengurangi risiko batuk yang lebih parah. Menggunakan masker saat keluar rumah juga sangat dianjurkan bagi para lansia, agar udara di sekitar tersaring dengan baik.

4. Mengonsumsi Probiotik

Probiotik adalah mikroorganisme yang dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan. Meski tidak secara langsung meredakan batuk, namun membantu menyeimbangkan bakteri usus. Keseimbangan ini dapat mendukung fungsi kekebalan tubuh di seluruh tubuh.

Cara paling alami untuk mendapatkan probiotik adalah melalui makanan fermentasi, antara lain:

  • Sup Miso
  • Yogurt
  • Tempe

5. Hindari Kontak Langsung

Hindari kontak dengan orang sakit lainnya. Jika kamu yang sakit, hindari pergi bekerja, sekolah, atau tempat lain di mana kamu akan berhubungan dengan orang lain. Ini juga dapat membantu menjaga kesehatan orang lain.

Bagaimana dengan Pengobatannya?

Berikut adalah obat batuk untuk lansia sesuai dengan penyebabnya:

  • Obat batuk akibat asma: Steroid inhalasi dapat membantu mengurangi peradangan pada saluran pernapasan atau saluran udara.
  • Pengobatan batuk akibat infeksi: Batuk yang timbul karena infeksi dapat diobati dengan antibiotik.
  • Obat batuk akibat GERD: Batuk GERD dapat diobati menggunakan obat antasida yang berfungsi untuk menetralkan asam lambung.
  • Pengobatan batuk akibat PPOK: Batuk PPOK dapat diobati menggunakan obat bronkodilator agar saluran udara menjadi lebih lebar.
  • Obat batuk akibat alergi: Batuk karena alergi tidak membutuhkan obat, yang perlu dilakukan adalah menghindari penyebab alergi.
  • Vaksinasi influenza tahunan: Lansia yang berusia 60 tahun atau 65 tahun ke atas wajib mendapatkan vaksinasi flu tahunan.

Itu dia cara penanganan batuk kronis pada lansia yang bisa kamu terapkan ya, apabila batuk tetap berlanjut bisa hubungi dokter agar mendapatkan solusi penanganan yang tepat.

Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliDoc untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhan yang dialami. Nikmati fasilitas telemedicine Chat Dokter 24/7 secara gratis di aplikasi ReliDoc. Yuk langsung download aplikasi ReliDoc, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.

ReliDoc One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.

Sumber Artikel Batuk Kronis pada Lansia? Berikut Cara Penanganannya

Healthline. Akses pada 2022. The Best Natural Cough Remedies
MayoClinic. Akses pada 2022. Chronic cough
Medical News Today. Akses pada 2022. 12 natural cough remedies
Medical News Today. Akses pada 2022. Home remedies for phlegm and mucus

Ditinjau oleh: dr. Teddy H

Bagikan Artikel Ini

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on linkedin
LinkedIn