ReliDoc – Jakarta. Biduran atau bintik-bintik merah bikin kita merasa gatal di beberapa bagian tubuh. Yuk simak di bawah ini untuk mengetahui cara mengatasi biduran atau urtikaria!
Biduran atau urtikaria adalah jenis reaksi alergi kulit yang ditandai dengan timbulnya bintik-bintik merah dan gatal pada kulit. Umumnya, bintik-bintik ini sering kita menyebutnya sebagai “biduran” atau “gatal-gatal”. Faktanya, kondisi ini sering terjadi secara tiba-tiba dan bisa menghilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa jam atau hari. Namun, urtikaria juga bisa bertahan selama beberapa minggu atau bahkan bulan.
Berikut adalah beberapa penyebab umum biduran:
Hal yang terpenting, bahwa penyebab urtikaria bisa berbeda dari satu orang ke orang lain, dan bahkan dalam kasus yang sama, penyebab bisa berubah seiring waktu.
Biduran terbagi menjadi dua yaitu akut dan kronis. Namun, penyebab pasti urtikaria kronis tidak diketahui. Namun, ada beberapa faktor risiko yang bisa memicu gatal-gatal atau memperburuk gejala yang ada. Misalnya, konsumsi minuman beralkohol atau minuman berkafein, tingkat stres yang tinggi, dan suhu udara yang panas.
Biduran atau urtikaria akut dan kronis adalah dua jenis urticaria yang memiliki perbedaan dalam hal durasi dan gejala.
Jenis urtikaria yang berlangsung kurang dari 6 minggu. Gejalanya termasuk timbulnya bintik-bintik merah dan gatal pada kulit, yang bisa membesar dan bergabung menjadi area yang lebih besar. Urtikaria akut biasanya timbul oleh reaksi alergi terhadap makanan, obat-obatan, atau faktor lingkungan lainnya, dan sering dapat dikendalikan dengan mudah menggunakan obat antihistamin.
Di sisi lain, adalah jenis urticaria yang berlangsung lebih dari 6 minggu. Gejalanya serupa dengan urtikaria akut, tetapi lebih persisten dan bisa sulit untuk mengatasinya. Urtikaria kronis bisa timbul oleh beberapa faktor, termasuk alergen makanan, obat-obatan, infeksi, atau penyakit kronis seperti asma atau lupus. Dalam kasus urtikaria kronis, pengobatan yang diperlukan mungkin lebih intensif dan melibatkan obat-obatan yang lebih kuat, terapi imun, atau tindakan medis lainnya.
Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah biduran:
Berikut adalah beberapa cara pengobatan untuk urtikaria:
Pada umumnya, obat antihistamin adalah obat pertama yang biasanya diresepkan untuk mengatasi gejala urtikaria. Obat ini bekerja dengan mengurangi produksi histamin, yang merupakan zat yang menyebabkan bintik merah dan gatal. Ada beberapa jenis obat antihistamin yang tersedia, termasuk obat over-the-counter dan obat resep. Beberapa obat antihistamin dapat memiliki efek samping seperti pusing, kelelahan, atau sakit kepala, sehingga penting untuk membicarakan opsi terbaik dengan dokter.
Selanjutnya, dalam kasus urtikaria kronis yang sulit dikendalikan dengan obat antihistamin, dokter mungkin meresepkan obat imunosupresan untuk membantu mengurangi reaksi alergi. Tentu saja, obat ini memblokir aktivitas sistem imun dan membantu mencegah terjadinya gejala urtikaria.
Ringkasnya, dalam beberapa kasus, terapi imun seperti imunoterapi spesifik alergen (ISA) atau terapi intravena immunoglobulin (IVIG) dapat membantu mengatasi urtikaria kronis. Oleh karena itu, terapi ini membantu melatih sistem imun untuk tidak bereaksi terhadap alergen yang menyebabkan gejala.
Hal yang utama, bahwa pengobatan urtikaria bergantung pada penyebab dan tingkat keparahan gejalanya. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan dan berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan pengobatan yang tepat.
Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliDoc untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhan yang dialami. Nikmati fasilitas telemedicine “Chat Dokter” 24/7 secara gratis di aplikasi ReliDoc. Yuk langsung download aplikasi ReliDoc, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.
ReliDoc One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.
DermNe. Akses pada 2023. Urticaria–An Overview.
Mayo Clinic. Akses pada 2023. Diseases and Conditions. Hives and Angioedema.
NHS UK. Akses pada 2023. Health A-Z. Hives.
WebMD. Akses pada 2023. Hives, Urticaria, and Angioedema.
WebMD. Akses pada 2023. What is Chronic Idiopathic Urticaria (Hives)?
Ditinjau oleh: dr. Teddy H
Bagikan Artikel Ini