ReliDoc – Jakarta. Reli Friends, kalian pasti pernah mendengar Demam Berdarah kan? Mengapa orang bisa kena Demam Berdarah Dengue (DBD)? Belum tahu? Yuk mari kita simak perihal Demam Berdarah itu bagaimana dan pencegahannya seperti apa pada artikel ini.
Pada umumnya, Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Fever adalah penyakit menular yang timbul oleh virus dengue yang terbawa oleh nyamuk Aedes aegypti betina. Sementara, gejala yang umum terjadi adalah demam tinggi pada beberapa hari, sakit pada persendian, munculnya bintik-bintik merah, turunnya trombosit secara drastis, dan bisa terjadi pendarahan.
Berikut, beberapa gejala lainnya yang mungkin terjadi, yaitu:
Selain itu, demam berdarah ringan menyebabkan demam tinggi dan gejala seperti flu. Sedangkan, bentuk demam berdarah yang parah, juga disebut demam berdarah dengue, dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok) dan bahkan kematian.
Ketika gejala awal demam, demam dengue mungkin dapat disalah artikan sebagai penyakit lain, seperti flu, baik virus ataupun bakteri lainnya. Mengingat gejala penyakit infeksi memiliki persamaan pada umumnya.
Namun, Demam berdarah dengue (DBD) merupakan keadaan darurat medis yang mengancam jiwa. Jadi, segera cari pertolongan medis jika Anda baru-baru ini mengunjungi daerah di mana demam berdarah telah terjadi. Ringkasnya, tanda-tanda DBD termasuk sakit perut yang parah, muntah, kesulitan bernapas atau darah di hidung, gusi, atau muntah.
Faktanya, penularan Demam Berdarah biasanya tertular melalui gigitan nyamuk betina Aedes aegypti betina yang membawa virus dengue. Hal yang terpenting, penyakit ini biasanya berada di daerah tropis dan subtropis di dunia, di mana penyebaran vektor penular ini ada banyak. Jadi, dari awal penularan hingga gejala timbul biasanya Mulai antara 4 hari hingga 10 hari setelah tergigit nyamuk yang membawa infeksi virus dengue tadi.
Berikut, beberapa pencegahan yang dapat kita lakukan, merupakan dengan cara menjaga lingkungan dari sarang nyamuk, dengan cara:
Tidak ada pengobatan spesifik untuk demam berdarah. Sehingga pasien harus beristirahat, tetap terhidrasi dan mencari nasihat medis. Tergantung pada manifestasi klinis dan keadaan lain, pasien mungkin perlu dirujuk untuk perawatan lebih lanjut di rumah sakit karena merupakan suatu kondisi darurat dan mendesak. Umumnya beberapa hal yang perlu kita perhatikan:
Demam berdarah yang parah dapat menyebabkan pendarahan internal dan kerusakan organ. Tekanan darah dapat turun ke tingkat yang berbahaya dan dapat menyebabkan syok. Dalam beberapa kasus, demam berdarah yang parah tidak jarang bisa berakibat fatal.
Dalam kasus kehamilan, wanita yang terkena demam berdarah dapat menginfeksi bayinya dengan virus dengue saat melahirkan. Selain itu, bayi yang lahir dari ibu yang menderita demam berdarah selama kehamilan berada pada peningkatan risiko kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, atau gawat janin.
Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliCare untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhan yang dialami. Nikmati fasilitas telemedicine “ReliDoc” 24/7 secara gratis di aplikasi ReliCare. Yuk langsung download aplikasi ReliCare, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.
ReliCare One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.
Centers for Disease Control and Prevention. Akses pada 2024. Dengue and Dengue Hemorrhagic Fever.
Dunkin, Marry A. WebMD. Akses pada 2024. Dengue Fever.
Mayo Clinic. Akses pada 2024. Dengue fever.
WHO. Akses pada 2024. Dengue and severe dengue.
Ditinjau oleh: dr. Christian Hendra Raharja
Bagikan Artikel Ini