ReliDoc – Jakarta. Diare pada bayi? Bayi yang menangis karena penyakit diare menjadi suatu hal yang perlu cepat-cepat kita selesaikan, terutama untuk kesehatan bayi itu sendiri. Karena bisa saja menimbulkan komplikasi yang serius! Yuk simak pada artikel ini untuk cara penanganan diare pada bayi!
Diare pada bayi merupakan kondisi yang sering terjadi dan umumnya tidak berbahaya jika mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. Namun, jika tidak lekas mendapatkan pengobatan, diare bisa mengakibatkan dehidrasi yang dapat membahayakan kesehatan bayi.
Umumnya kondisi ini timbul oleh infeksi virus atau bakteri yang menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi. Bayi juga dapat mengalami penyakit ini karena alergi makanan, intoleransi laktosa, obat-obatan, dan kondisi medis tertentu seperti penyakit radang usus. Selain itu, diare pada bayi juga bisa timbul karena stres, kecemasan, atau perubahan lingkungan.
Gejala diare meliputi tinja yang lebih encer dan lebih sering dari biasanya, tinja berwarna hijau atau kuning, muntah, demam, kehilangan nafsu makan, dan kembung. Jika bayi mengalami penyakit tersebut, penting untuk memperhatikan apakah mereka kehilangan cairan yang cukup, karena dehidrasi bisa terjadi dengan cepat dan mengancam nyawa.
Berikut beberapa cara penanganan diare pada bayi:
Jika bayi mengalami penyakit ini, tetap memberikan ASI (Air Susu Ibu) atau susu formula seperti biasa, bahkan lebih sering dari biasanya. ASI ataupun susu formula membantu mencegah dehidrasi dan memberikan nutrisi yang penting bagi tubuh bayi.
Jika bayi mengalami diare yang parah, dokter mungkin akan merekomendasikan pemberian cairan elektrolit. Cairan elektrolit membantu menggantikan elektrolit yang hilang akibat penyakit tersebut dan mencegah dehidrasi.
Penting untuk selalu menjaga kebersihan selama penanganan penyakit ini pada si kecil. Cuci tangan sebelum dan setelah merawat bayi, ganti popok secara teratur, dan pastikan bayi tetap bersih dan kering.
Jika bayi mengalami diare yang parah atau dengan gejala lain seperti demam tinggi atau muntah berulang, segera konsultasikan ke dokter. Dokter dapat memberikan pengobatan yang sesuai dan membantu mencegah komplikasi yang lebih serius.
Obat anti-diare bukanlah sebagai obat rekomendasi untuk bayi, karena dapat memperburuk kondisi diare dan meningkatkan risiko dehidrasi.
Ada beberapa obat yang tersedia untuk diare pada sang bayi, tetapi sebaiknya penggunaannya hanya di bawah pengawasan dokter. Beberapa obat yang umumnya digunakan untuk mengobati diare pada buah hati antara lain:
Namun, hal yang terpenting bahwa pengobatan diare harus sesuai dengan penyebab penyakit ini dan kondisi kesehatan bayi. Sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan obat pada bayi. Selain itu, obat anti-diare bukanlah untuk bayi, karena dapat memperburuk kondisi penyakitnya dan meningkatkan risiko dehidrasi.
Ingat untuk selalu menjaga sang buah hati dari berbagai penyakit ya, kamu juga harus menjaga agar kamu tidak sakit loh ya.
Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliCare untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhan yang dialami. Nikmati fasilitas telemedicine “ReliDoc” 24/7 secara gratis di aplikasi ReliCare. Yuk langsung download aplikasi ReliCare, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.
ReliCare One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.
Health Hub. Akses pada 2024. Diarrhoea in Children: Causes, Symptoms and Treatments for Paediatric Diarrhoea.
Healthline. Akses pada 2024. What Does Your Baby’s Poop Color Say About Their Health?
KidsHealth. Akses pada 2024. For Parents. Diarrhea.
Verywell Family. Akses pada 2024. Appearance, Causes, and Treatment of Baby Diarrhea.
WebMD. Akses pada 2024. Diarrhea in Babies.
Ditinjau oleh: dr. Teddy
Bagikan Artikel Ini