Hujan Bisa Bikin Pusing? Emang Iya?

hujan bisa bikin pusing relidoc

ReliDoc – Jakarta. Kamu pernah sebelum mulai hujan atau pada saat hujan, kamu menjadi pusing? Aneh ya? Tapi ada penjelasan ilmiahnya loh. Ingin tahu lebih lanjut mengapa hujan bisa bikin pusing? Yuk simak artikelnya di bawah ini.

Mendung dan Hujan Bisa Bikin Pusing?

Hingga kini, banyak yang percaya bahwa terkena hujan maka akan membuat Anda sakit. Memang, beberapa penyakit seperti influenza atau flu, demam, maupun batuk terlihat nampak ketika kamu terkena air hujan. Namun perubahan cuaca, seperti mendung dan hujan bisa bikin pusing, berikut beberapa alasannya:

1. Barometric Pressure.

Tekanan atmosfer mengacu pada tekanan di udara, atau gaya yang diberikan pada tubuh oleh udara. Dalam keadaan hujan, tekanan barometer udara akan menurun. Ketika tekanan barometrik luar turun, itu menciptakan perbedaan antara tekanan di udara luar dan udara di sinus Anda. Itu bisa mengakibatkan rasa sakit, umumnya di kepala dan sekitar muka. Hal yang sama terjadi ketika Anda berada di pesawat.

2. Ketidakseimbangan Metabolisme Tubuh dan Pembuluh Darah karena Cuaca.

Umumnya dalam keadaan hujan, suhu lingkungan akan sangat turun. Hal ini dapat menyebabkan pembuluh darah di otak melebar, yang memicu pelepasan serotonin. Saat kadar serotonin meningkat, mereka memicu fenomena visual yang dikenal sebagai aura. Lalu Ketika suhu lingkungan mulai naik atau kembali ke normal, kadar serotonin yang naik tadi dapat turun lagi dan memicu pembuluh darah membengkak, yang akhirnya akan memicu serangan migrain. Hal ini memang dapat membuat Anda frustasi. Karena, Anda juga tidak dapat mengatur cuaca dan perubahan suhu lingkungan tadi.

3. Imun yang Rendah.

Cuaca dingin akibat hujan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Perubahan suhu yang tiba-tiba (misal dari normal ke rendah akibat kehujanan) akan menyebabkan tubuh meningkatkan metabolisme untuk mengeluarkan lebih banyak energi seperti panas. Umumnya pengeluaran panas ini merupakan reaksi adaptasi tubuh untuk menjaga suhu tubuh di ambang batas normal. Terkadang Reaksi ini dapat menyebabkan seseorang jadi meriang dan pusing serta agak demam. Selain itu, Paparan cuaca dingin dapat berdampak buruk pada respons kekebalan seseorang, sehingga membuat tubuh lebih sulit melawan infeksi. Salah satu penelitian menunjukkan adanya penurunan kadar vitamin D pada orang yang terpapar cuaca dingin. Sehingga tentunya apabila orang terpapar infeksi, reaksinya sudah pasti akan ada demam dan tentunya pusing.

Cara Mencegah Agar Tidak Sakit setelah Kehujanan

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan setelah kehujanan untuk menghindari demam, flu, dan diare. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Mandi

Anda harus mandi dan mencuci rambut untuk menghilangkan senyawa asam dalam air hujan. Mandi dan keramas juga dimaksudkan untuk menghilangkan kotoran dan virus penyebab penyakit dalam tubuh. Selain itu, mandi dengan air hangat sangat dianjurkan karena akan menyeimbangkan suhu tubuh ke batas normal, setelah tadinya turun akibat terpapar hujan.

2. Segera Ganti Baju

Bahkan jika Anda tidak basah, segera ganti pakaian Anda agar tidak sakit, akan tetapi sebaiknya mandi air hangat terlebih dahulu. Penting juga untuk mengganti pakaian basah dengan yang kering untuk mencegah penurunan suhu tubuh dan melemahnya sistem kekebalan tubuh.

3. Keringkan Badan dan Rambut

Keringkan tubuh dan rambut Anda. Rambut basah dapat menyebabkan pilek dan pusing. Selain itu, ada potensi kelembaban yang merupakan suasana yang sangat diinginkan kuman baik jamur, virus dan lainnya untuk berkembang biak.

4. Asupan yang Sehat dan Bergizi

Untuk menjaga stamina Anda, Anda harus makan makanan dan minuman yang sehat. Perbanyak konsumsi buah dan sayur yang kaya vitamin dan mineral untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Jika sudah hujan, ada baiknya membawa makanan dan minuman hangat seperti sup, susu hangat, wedang ronde dan sekoteng. Hal ini dimaksudkan untuk meyeimbangakan pengaturan suhu tubuh yang sempat turun akibat terkena hujan. Selain itu, Madu dan lemon juga baik, Karena tidak hanya menghangatkan tubuh, tetapi juga mengandung vitamin C, yang membantu metabolisme imun melawan kuman dan mencegah sakit.

5. Lakukan Olahraga Ringan

Hangatkan tubuh Anda dengan olahraga ringan, Anda bisa meregangkan tubuh Anda dengan gerakan yang kecil-kecil saja. Tidak hanya itu, peregangan juga meningkatkan sirkulasi darah. Tentu salah satu efeknya dengan peningkatan sirkulasi berarti terjadi peningkatan metabolisme, dan tentu saja akan berefek meningkatkan suhu panas tubuh sehingga menyeimbangkan kadar suhu tubuh yang turun pasca terkena hujan.

6. Penuhi Cairan Tubuh

Bukan rahasia lagi bahwa air menawarkan banyak manfaat bagi tubuh. Air meningkatkan sirkulasi darah dan menghilangkan virus dan bakteri dari urin dan keringat. Karena itu, air jernih memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mencegah flu setelah hujan. Dengan rehidrasi yang baik, maka pengaturan suhu tubuh juga menjadi baik dan seimbang sehingga tidak akan mudah sakit.

7. Istirahat yang Cukup

Istirahat dengan cukup dan teratur. Hindari begadang sebanyak mungkin. Istirahat yang baik akan membantu memulihkan stamina dan imun tubuh setelah terkena hujan.

Nah, sekarang kamu sudah tahu kan tentang alasan kenapa kamu rentan pusing karena perubahan cuaca bahkan sakit ketika terkena air hujan atau kehujanan. Apabila sakit jatuh sakit, walaupun sudah mengikuti cara di atas, kamu bisa menghubungi dan konsultasi ke dokter.

Bagi peserta Asuransi Reliance. Kamu dapat menggunakan Aplikasi ReliDoc untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhanmu. Nikmati fasilitas telemedicine Chat Dokter 24/7 secara gratis di aplikasi ReliDoc. Yuk langsung download aplikasi ReliDoc, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.

ReliDoc One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.

Sumber

HealthLine. Diakses pada 2022. Understanding Barometric Pressure Headaches: How Does Weather Affect Your Headaches?
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Migraines: Are they triggered by weather changes?
VOI. Diakses pada 2022. Rain Can Cause A Headache, Myth Or Fact?

Ditinjau oleh: dr. Christian Hendra Raharja

Bagikan Artikel Ini

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on linkedin
LinkedIn