Kenali Konstipasi Pengganggu Saluran Cerna

Kenali Konstipasi Pengganggu Saluran Cerna

ReliDoc – Jakarta. Konstipasi atau sembelit adalah kondisi yang ditandai dengan sulit buang air besar (BAB) atau frekuensi BAB yang lebih sedikit daripada biasanya. Kondisi ini sering kali dipicu oleh pola makan yang tidak mengonsumsi cukup serat. Yuk kenali konstipasi pengganggu saluran cerna di sini!

Apa itu Konstipasi?

Konstipasi atau yang juga dikenal dengan sebutan sembelit adalah kondisi sulit buang air besar. Bisa jadi tidak dapat buang air besar sama sekali atau tidak sampai tuntas. Walaupun frekuensi buang air besar setiap orang bisa berbeda-beda, kamu dapat dinyatakan mengalami konstipasi jika buang air besar kurang dari 3 kali dalam seminggu.

Faktor Risiko Konstipasi

Berikut ini beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami konstipasi, antara lain:

  • Jenis kelamin. Konstipasi lebih sering  terjadi pada perempuan daripada pria, terutama pada masa sebelum menstruasi dan masa kehamilan.
  • Usia. Konstipasi juga lebih sering lansia alami.
  • Pola makan. Misalnya makan makanan yang rendah serat.
  • Kurang aktif secara fisik. Jarang atau tidak berolahraga sama sekali.
  • Minum obat-obatan tertentu. Termasuk obat penenang, atau obat untuk tekanan darah tinggi.
  • Kesehatan mental. Memiliki kondisi kesehatan mental, seperti depresi.

Tanda dan Gejala Konstipasi

Tanda dan gejala sembelit cukup beragam. Namun, orang yang mengalami konstipasi umumnya mengalami gejala meliputi:

  • Susah buang air besar,
  • Feses keras atau kering,
  • Sakit perut dan terasa mual,
  • BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu,
  • Perut terasa kencang, keras, penuh, atau padat,
  • BAB berdarah atau keluar darah setelah buang air besar, serta
  • Tidak puas setelah buang air besar atau merasa ada yang tersumbat

Bila Anda merasakan satu atau lebih gejala tersebut dan berlangsung selama lebih dari 3 bulan, kondisi ini dapat ahli golongkan sebagai sembelit kronis.

Normalnya, frekuensi buang air besar yang sehat adalah 1-3 kali sehari. Bila kurang dari angka ini, Anda mengalami kondisi susah Buang Air Besar (BAB) atau sembelit.

Cara Mengatasi Konstipasi

Berikut cara mengatasi konstipasi:

1. Pola Hidup Sehat

Anda perlu mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Anda bisa mulai dari mengubah menu makanan dan kebiasaan, seperti:

  • Perbanyak makanan berserat, seperti bayam, kol, buah kiwi, dan jeruk,
  • Minum air lebih banyak,
  • Konsumsi suplemen serat sebagai tambahan, dan
  • Rutin olahraga untuk atasi sembelit

2. Minum Obat Pencahar

Salah satu cara mengatasi sembelit dengan cepat adalah obat pencahar. Obat pencahar atau laksatif ini dapat diperoleh tanpa resep, namun sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu agar penggunaan obat dapat lebih tepat.

3. Operasi

Bila penyebab sembelit yaitu prolaps rektal, terdapat sumbatan pada usus atau ileus maka pengobatan di atas biasanya tidak berhasil. Dokter mungkin akan merekomendasikan operasi. Prosedur ini dilakukan untuk mengangkat usus besar jika otot usus besar tidak bekerja dengan baik.

4. Pengobatan di Rumah

Selain obat-obatan di atas, pencahar dari bahan herbal yang memiliki efek laksatif juga dapat digunakan untuk mengatasi sembelit. Anda bisa memilih minuman herbal dengan serat alami yang dapat melunakkan tinja.

Perlu diketahui, obat pencahar sebaiknya digunakan dalam jangka pendek dan dihentikan setelah sembelit membaik. Hal ini karena penggunaannya dalam jangka panjang berisiko menimbulkan efek samping, seperti reaksi alergi, mual, muntah, diare atau sakit perut.

Beberapa cara mengatasi sembelit secara mandiri, meliputi:

  • Terapkan pola makan yang sehat.
  • Minum air yang cukup, terutama saat melakukan aktivitas berat.
  • Hindari obat-obatan tanpa resep yang dapat menyebabkan sembelit.
  • Rutin berolahraga.
  • Kelola stres dengan meditasi atau menjalani hobi.
  • Tidak menahan BAB.

Sebagian besar kasus konstipasi ringan hingga sedang dapat kita atasi di rumah. Anda bisa memulai dengan mencatat apa yang telah penderita makan dan minum, yang kemudian membuat perubahan pada pola defekasi.

Pencegahan Konstipasi

Berikut cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah konstipasi:

  • Makan banyak buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
  • Makan makanan berserat tinggi dan konsumsi suplemen serat bila mendesak atau perlu sekali.
  • Minum banyak air.
  • Hindari alkohol dan kafein, karena dapat menyebabkan dehidrasi.
  • Dapatkan olahraga teratur.
  • Konsumsi probiotik secara teratur, seperti yang kita temukan dalam yoghurt dan kefir dengan kultur bakteri baik yang aktif atau hidup.
  • Latih otot-otot untuk buang air besar pada waktu yang sama setiap hari.

Itu dia penjelasan mengenai Konstipasi. Gaya hidup yang sehat sangat berpengaruh untuk kesehatan dan tubuh. Mulailah dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan serat dan perbanyak minum air putih. Jika kamu merasa frekuensi BAB jadi lebih sedikit, segeralah untuk konsultasi dengan dokter agar segera diberi penanganan yang tepat.

Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliCare untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhan yang dialami. Nikmati fasilitas telemedicine ReliDoc 24/7 secara gratis di aplikasi ReliCare. Yuk langsung download aplikasi ReliCare, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.

ReliCare One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.

Sumber Artikel Kenali Konstipasi Pengganggu Saluran Cerna

National Institutes of Health. Akses pada 2024. Constipation: Evaluation and Management.
MDPI. Akses pada 2024. Current Overview on Clinical Management of Chronic Constipation.
Stat Pearls. Akses pada 2024. Constipation.

Ditinjau oleh: dr. Stevent

Bagikan Artikel Ini

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on linkedin
LinkedIn