ReliDoc – Jakarta. Kamu atau anak kamu habis melakukan vaksinasi, tapi efek samping yang kerap terjadi itu demam dan suhu badan tinggi. Tenang, ini hanya efek samping doang kok, tapi penasaran kan kenapa bisa terjadi badan panas setelah vaksin atau imunisasi? Dan apakah sebenarnya ada risikonya? Yuk simak di bawah ini!
Hal yang terpenting, vaksinasi adalah proses pemberian vaksin (virus/bakteri yang dilemahkan), baik dengan cara suntikkan ke tubuh atau dimasukkan ke dalam mulut, untuk merangsang produksi antibodi terhadap penyakit tertentu. Namun, demam menunjukkan bahwa tubuh merespons vaksin. Demikian juga, para ahli berpendapat bahwa demam yang terjadi, menunjukkan bahwa setelah terinfeksi, sistem kekebalan melakukan pekerjaan dalam mengenali dan belajar bagaimana melawan penyakit.
Selanjutnya, demam adalah salah satu efek samping yang paling umum setelah vaksinasi. Sementara, beberapa orang khawatir tentang efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Faktanya, demam biasanya terkait dengan penyakit atau infeksi. Namun, perlu diketahui bahwa demam setelah vaksinasi adalah reaksi normal.
Namun, tingkat demam tergantung pada masing-masing anak dan tidak menjelaskan seberapa baik vaksin tersebut bekerja. Beberapa anak mungkin tidak menunjukkan reaksi, demam, atau gejala lain setelah vaksinasi. Kondisi ini juga normal dan vaksin tetap bekerja dengan meningkatkan produksi antibodi dalam tubuh.
Berikut, vaksin yang dapat menyebabkan demam antara lain vaksin DPT (difteri, pertussis, tetanus), campak, MMR (campak, gondok, rubella), PCV (pneumokokus), HPV, tipus, dan vaksin influenza. Namun, jika Anda mengalami demam setelah vaksinasi, dosis parasetamol dapat diberikan atau melakukan kompres air hangat biasa seperti yang diarahkan oleh dokter Anda.
Faktanya, saat demam, si kecil biasanya lemas dan berkeringat. Selain itu, demam menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak air dari biasanya, sehingga semakin tinggi suhu tubuh, semakin banyak air yang dibutuhkan tubuh.
Jadi, ketika anak Anda demam, pastikan ia memiliki cairan yang ia butuhkan agar ia tidak mengalami dehidrasi. Selain kehilangan cairan, dehidrasi menyebabkan tubuh kehilangan elektrolit seperti garam dan kalium yang penting untuk banyak fungsi tubuh. Untuk mencegah dehidrasi, anak Anda bisa diberikan minuman elektrolit untuk mengisi kembali mineral yang hilang dengan cepat. Sementara itu, Anda dapat melakukan hal berikut untuk mengatasi ketidaknyamanan akibat demam. Beberapa hal lain yang dapat Anda lakukan :
Umumnya, demam tidak serta merta menunjukkan kondisi medis yang serius, namun waspadalah jika anak Anda atau Anda sendiri mengalami peningkatan suhu tubuh, Selain memantau suhunya, segera temui dokter Anda jika Anda mengalami gejala lain yang konsisten dengan demam, seperti:
Selain demam, gejala umum setelah vaksinasi KIPI antara lain nyeri dan bengkak di tempat suntikan, kelelahan, pusing, mual, nyeri otot, dan diare. Tidak perlu panik, dikarenakan efek samping seperti demam setelah penyuntikan vaksin di atas biasanya bersifat sementara. Jika Anda khawatir perihal vaksin atau memiliki gejala yang mengganggu kehidupan sehari-hari Anda, silakan berkonsultasi dengan dokter Anda.
Bagi peserta Asuransi Reliance. Kamu dapat menggunakan Aplikasi ReliDoc untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhanmu. Nikmati fasilitas telemedicine “Chat Dokter” 24/7 secara gratis di aplikasi ReliDoc. Yuk langsung download aplikasi ReliDoc, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.
ReliDoc One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.
Centers for Disease Control and Prevention. Akses pada 2022. Immunization: The Basics.
Healthline. Akses pada 2022. Your COVID-19 Vaccine Is Still Working Even If You Don’t Have Side Effects.
Kids Health. Akses pada 2022. Dehydration.
Kids Health. Akses pada 2022. Fevers.
Verywell Health. Akses pada 2022. A Timeline of COVID-19 Vaccine Side Effects.
WebMD. Akses pada 2022. What is Dehydration? What Causes It?
Ditinjau oleh: dr. Teddy Harliyanto
Bagikan Artikel Ini