ReliDoc – Jakarta. Batuk berdahak dengan batuk kering itu sama-sama batuk, tapi kenapa batuk berdahak penanganannya berbeda ya? Yuk simak selengkapnya di bawah ini!
Batuk berdahak, juga dikenal sebagai batuk produktif, dapat menjadi gejala berbagai kondisi pernapasan seperti flu biasa, bronkitis, atau pneumonia. Dahak, adalah campuran lendir dan zat lain yang terproduksi oleh sistem pernapasan untuk membantu melindungi paru-paru dan saluran udara. Walaupun batuk berdahak bisa membuat tidak nyaman dan mengganggu, penting untuk kita pahami bahwa ini adalah mekanisme pertahanan alami tubuh. Namun, penting untuk mengambil langkah-langkah untuk mengelolanya dengan benar untuk membantu meringankan gejala dan mencegah komplikasi dari batuk ini.
Batuk kering sering kali timbul oleh iritasi atau peradangan di tenggorokan atau saluran pernapasan, seperti pilek, flu, atau asma. Ini juga bisa menjadi efek samping dari obat-obatan tertentu atau gejala dari kondisi yang lebih serius seperti kanker paru-paru atau gagal jantung. Batuk kering bisa terasa keras dan menusuk serta dapat menyebabkan rasa sakit atau nyeri di dada atau tenggorokan.
Di sisi lain, batuk berdahak timbul oleh infeksi atau peradangan pada paru-paru atau saluran udara. Dahak ini membantu membersihkan lendir dan zat lain dari paru-paru dan saluran udara, sehingga ini merupakan mekanisme perlindungan tubuh. Batuk ini dapat memunculkan dahak yang berwarna bening, putih, kuning, atau hijau. Batuk produktif dapat menjadi gejala kondisi seperti flu biasa, bronkitis, atau pneumonia.
Secara umum, batuk kering biasanya disebabkan oleh iritasi atau peradangan pada tenggorokan atau saluran udara, sedangkan batuk berdahak disebabkan oleh infeksi atau peradangan pada paru-paru atau saluran udara. Kedua jenis batuk ini memiliki penyebab yang berbeda dan pilihan pengobatan yang berbeda.
Obat batuk berdahak yang tepat dapat membantu meredakan gejala, tetapi tanyakan kepada dokter kamu sebelum meminumnya. Apalagi jika berniat memberikannya pada anak-anak, karena perlu penyesuaian dosis dan juga mencari tahu apakah perlu mengonsumsi obat lain seperti antibiotik.
Berikut beberapa ciri obat batuk berdahak:
Berbagai obat batuk banyak tersedia di pasaran. Namun, beberapa syarat harus diperhatikan, seperti:
Langkah pertama dalam mengatasi batuk berdahak adalah tetap terhidrasi. Minum banyak cairan, seperti air putih, teh, atau kaldu bening, dapat membantu mengencerkan dahak dan mempermudah batuk. Humidifier juga dapat digunakan untuk menambah kelembapan udara, yang dapat membantu menjaga saluran udara dan paru-paru tetap terhidrasi serta mengurangi ketebalan dahak.
Selain itu, ada beberapa pengobatan rumahan yang juga dapat membantu mengatasi batuk berdahak. Misalnya, menghirup uap dari semangkuk air panas atau mandi dapat membantu melonggarkan dahak dan mempermudah batuk. Minum cairan hangat, seperti teh atau kaldu ayam, juga bisa melegakan tenggorokan dan membantu mengurangi produksi dahak.
Bahan alami seperti lemon dan madu direkomendasikan untuk meredakan batuk pada anak usia 6 tahun ke bawah. Madu secara alami membersihkan tenggorokan dan meredakan iritasi yang menyebabkan batuk.
Seperti penggunaan obat pada umumnya, obat penekan batuk tidak boleh digunakan terus menerus. Biasanya batuk mereda setelah 2-3 minggu, jadi jika batuk masih tidak kunjung sembuh setelah waktu tersebut sebaiknya konsultasikan ke dokter.
Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliDoc untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhan yang dialami. Nikmati fasilitas telemedicine “Chat Dokter” 24/7 secara gratis di aplikasi ReliDoc. Yuk langsung download aplikasi ReliDoc, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.
ReliDoc One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.
MyDr Australia. Akses pada 2023. Chesty Cough.
Patient Info. Akses pada 2023. Cough Medicine.
Web MD. Akses pada 2023. Why You Cough.
Ditinjau oleh: dr. Teddy H
Bagikan Artikel Ini