Keracunan Makanan

Keracunan Makanan

ReliDoc – Jakarta. Sering makan-makan di pinggir jalan? Eitss, kamu perlu hati-hati loh, perlu cek pengolahan makanan dan sanitasi lingkungannya dulu sebelum kamu makan di sana. Karena, kamu bisa aja keracunan makanan. Nah simak di sini untuk pembahasan keracunan makanan yuk, biar kita tahu cara mengatasinya!

Apa itu Keracunan Makanan?

Keracunan makanan, juga dikenal sebagai penyakit bawaan dari makanan, adalah kondisi umum dan seringkali tidak menyenangkan yang terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi oleh bakteri, virus, atau parasit berbahaya.

Gejala Keracunan Makanan

Berikut gejala keracunan makanan dapat meliputi:

  • Mual
  • Muntah
  • diare
  • Sakit perut atau kram
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot

Nyatanya, gejala dapat berkisar dari ringan hingga parah dan dapat berkembang dalam beberapa jam hingga beberapa hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Namun, dalam beberapa kasus, gejalanya mungkin parah atau berkepanjangan dan mungkin memerlukan perhatian medis.

Penyebab Keracunan Makanan

Faktanya, ada banyak penyebab keracunan makanan. Tetapi beberapa yang paling umum termasuk:

  • Bakteri, seperti salmonella, E. coli, dan listeria. Bakteri ini dapat ditemukan di berbagai makanan, termasuk daging mentah atau setengah matang, unggas, dan telur; produk susu yang tidak dipasteurisasi; dan buah-buahan dan sayuran yang terkontaminasi.
  • Virus, seperti norovirus dan rotavirus. Virus ini sangat menular dan dapat menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi, serta melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.
  • Parasit, seperti cacing pita dan cacing gelang. Lebih lanjut, parasit ini dapat ditemukan pada daging dan ikan yang kurang matang atau terkontaminasi, serta air yang terkontaminasi

Pencegahan

Berikut beberapa cara untuk mencegah kamu agar tidak keracunan makanan merupakan:

  • Cuci tangan kamu secara menyeluruh dengan sabun dan air sebelum menangani makanan, setelah menggunakan kamar mandi, dan setelah menangani daging mentah, unggas, atau makanan laut.
  • Sebaiknya, pisahkan daging mentah, unggas, dan makanan laut dari makanan lain di keranjang belanjaan, tas belanjaan, dan di lemari es kamu.
  • Selanjutnya, masak makanan dengan suhu yang sesuai menggunakan termometer makanan. Ini akan membunuh bakteri berbahaya yang mungkin ada dalam makanan.
  • Hindari kontaminasi silang dengan menggunakan talenan dan peralatan terpisah untuk daging mentah, unggas, dan makanan laut, dan untuk makanan matang dan siap saji.
  • Dinginkan atau bekukan segera makanan yang mudah rusak untuk mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya.
  • Hindari mengonsumsi telur mentah atau setengah matang, daging, unggas, atau makanan laut.
  • Jangan mengonsumsi produk susu atau jus yang tidak dipasteurisasi.
  • Selain itu, hindari mengkonsumsi kecambah mentah, seperti alfalfa atau tauge.

Pengobatan

Untuk pengobatan keracunan makanan, beberapa hal penting yang perlu kamu lakukan adalah:

  • Tetap terhidrasi dengan minum banyak cairan, seperti air, minuman olahraga, atau larutan rehidrasi oral.
  • Hindari alkohol dan kafein, karena dapat membuat kamu semakin dehidrasi.
  • Makanlah dalam porsi kecil dan sering untuk membantu menenangkan perut kamu. Hindari makanan berminyak, pedas, atau asam yang dapat mengiritasi perut lebih lanjut.
  • Pertimbangkan untuk mengonsumsi obat yang dijual bebas, seperti loperamide atau bismuth subsalicylate, untuk membantu mengatasi gejala seperti diare dan mual.
  • Beristirahatlah dan berikan waktu pada tubuh kamu untuk pulih.
  • Setidaknya, cari pertolongan medis jika gejala kamu parah atau jika kamu memiliki kondisi kesehatan mendasar yang dapat membuat kamu berisiko mengalami komplikasi.
  • Untuk mencegah keracunan makanan, praktikkan kebersihan makanan yang baik dengan mencuci tangan sebelum menangani makanan, memasak makanan dengan suhu yang sesuai, dan menyimpan makanan dengan benar.

Tentu saja, jika kamu berpikir kamu mungkin mengalami keracunan makanan, penting untuk mencari pertolongan medis. Hal yang terpenting, dokter kamu dapat memberikan perawatan untuk membantu meringankan gejala kamu dan mencegah komplikasi. Ini mungkin termasuk obat-obatan untuk mengendalikan diare dan muntah, serta cairan untuk mencegah dehidrasi.

Kesimpulannya, keracunan makanan adalah kondisi umum dan seringkali tidak menyenangkan yang dapat timbul oleh berbagai bakteri, virus, dan parasit berbahaya. Untuk mencegah keracunan tersebut, penting untuk mengikuti praktik keamanan makanan yang baik, dan mencari pertolongan medis jika kamu merasa memiliki kondisi tersebut.

Kalau kamu sakit perutnya karena keracunan, kamu perlu mengeceknya ke dokter atau langsung aja konsultasi melalui telemedicine ya.

Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliDoc untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhan yang dialami. Nikmati fasilitas telemedicine Chat Dokter 24/7 secara gratis di aplikasi ReliDoc. Yuk langsung download aplikasi ReliDoc, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.

ReliDoc One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.

Sumber Artikel

National Institute of Health. Akses pada 2023. Food Poisoning.
NHS UK. Akses pada 2023. Food Poisoning.
Mayo Clinic. Akses pada 2023. Food Poisoning.
Healthline. Akses pada 2023. What to Eat after Food Poisoning.
Healthline. Akses pada 2023. Food Poisoning.

Ditinjau oleh: dr. Teddy H

Bagikan Artikel Ini

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on linkedin
LinkedIn