ReliDoc – Jakarta. Setiap orang tua pasti berjuang dengan cara terbaik untuk mendisiplinkan anak. Baik berhadapan dengan balita yang berteriak atau anak-anak yang marah, mungkin sulit untuk mengendalikan emosi Anda. Untungnya, ada cara lain yang lebih efektif dan salah satunya adalah disiplin positif. Pendekatan ini dapat membantu Ayah dan Bunda membangun hubungan positif dengan Si Kecil dan mengajarkan keterampilan seperti tanggung jawab, kerja sama, dan disiplin diri.
Pastinya, penting untuk melatih disiplin anak sejak dini. Karena, hal ini bisa membentuk budi pekerti anak dalam kehidupannya kelak. Namun, cara melatih disiplin pada anak tentu harus menyesuaikan dengan usianya ya Bunda. Alih-alih memberikan hukuman dan apa yang tidak boleh anak lakukan, pendekatan disiplin positif menekankan pada pengembangan hubungan yang sehat dengan anak Ayah dan Bunda loh.
Pendidikan dalam keluarga yang baik akan menjadi fondasi yang kokoh bagi upaya-upaya pendidikan selanjutnya baik di sekolah maupun di luar sekolah. Ayah dan Bunda yang memiliki seorang anak pasti mendambakan anaknya menjadi orang yang berhasil dan sukses di masa yang akan mendatang. Jika Si Kecil sudah berusia 3 tahun ke atas, berikut strategi dan cara melatih disiplin yang Bunda dan Ayah dapat terapkan sejak dini:
Memang, anak sering mencari cara untuk mengalirkan energi mereka. Ada kemungkinan besar anak akan membuat kegaduhan ketika mereka bosan. Alihkan perhatian mereka dan biarkan anak menggunakan energinya dengan cara yang lebih produktif seperti membantu membereskan mainannya dan merapihkan tempat tidur. Manfaat dalam jangka panjang adalah anak-anak belajar lebih baik menggunakan energi kreatif mereka. Dengan menerapkan peraturan, anak akan belajar mengenai rasa tanggung jawab dan keterampilan manajemen diri.
Tahukan Ayah dan Bunda, cara ini dikatakan sebagai cara yang sangat logis untuk memperbaiki perilaku anak. Biasanya ketika orang tua menyangkal tentang sesuatu, anak mungkin tidak mendengarkan. Sebaliknya, membiarkan anak melakukan apa pun yang mereka inginkan dan kemudian menghadapi konsekuensi dari tindakannya sendiri, seringkali merupakan cara terbaik bagi anak-anak untuk belajar dari kesalahan. Misalnya, jika anak tidak mau makan, anak akan tahu dampaknya jika ia akan merasa lapar. Manfaatnya adalah anak belajar untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka sendiri yang akan membantu anak membuat pilihan yang lebih baik di masa depan.
Anak-anak berkembang dengan pujian. Itu membuat Si Kecil merasa dicintai dan istimewa. Ketika anak melakukan sesuatu yang baik, jangan lupa berikan pujian untuk si kecil ya Bunda. Hal ini dapat mendorong anak terus melakukan perilaku yang baik.
Selain itu, memberikan anak pilihan dan melibatkannya dalam pengambilan keputusan akan membantu anak untuk berpikir secara logis. Misalnya, jika anak meminta mainan baru, tanyakan apakah si Kecil ingin mainan baru sekarang atau saat di hari ulang tahunnya. Beri tahu Kepada si kecil ya Bunda, bahwa jika anak memilih untuk membeli mainan sekarang, mungkin ia tidak mendapatkan hadiah pada hari ulang tahunnya. Dengan cara ini, Si kecil akan secara alami membuat keputusan.
Pendek kata, manfaat dalam jangka panjang adalah penting bagi anak untuk memahami bahwa tuntutan mereka tidak akan terpenuhi setiap saat. Anak akan belajar kompromi yang akan sangat membantu bagi mereka di masa depan.
Saat buah hati melakukan kesalahan, Ayah dan Bunda cobalah untuk melatih empati pada anak ya, alih-alih memberinya hukuman. Contohnya, bila Si Kecil mengambil mainan milik temannya, nasihati ia bahwa temannya pasti akan sedih karena mainannya diambil. Jika rasa empati anak telah tumbuh, ia bisa memahami perasaan orang lain yang telah dirugikannya dan memikirkan konsekuensinya terlebih dahulu sebelum melakukan hal yang tidak baik.
Berikut ini beberapa hal yang perlu Ayah dan Bunda perhatikan sebelum menerapkan disiplin pada anak, di antaranya:
Tentu saja, sikap konsisten adalah hal terpenting dalam menerapkan disiplin pada anak. Menjadi konsisten adalah faktor kunci dalam pengasuhan yang positif. Tetaplah berpegang pada pedoman Anda tanpa mengalah. Usahakan agar Ayah dan Bunda memberikan aturan yang sama dan jelas agar Si Kecil tidak bingung dan merasa serba salah.
Selanjutnya, berupayalah agar menjadi orang tua yang selalu memberikan contoh yang baik untuk anak, karena Si Kecil akan lebih meniru perilaku dibandingkan kata-kata yang Bunda atau Ayah sampaikan pada anak.
Sebaiknya, berikan apresiasi berupa kata-kata pujian ketika Si Kecil berhasil melakukan suatu pekerjaan dengan baik. Hal ini dapat membangkitkan semangat saat Si Kecil yang sedang melakukan tugasnya loh Bunda.
Memang, menerapkan disiplin pada anak merupakan proses yang berkelanjutan karena perilaku anak tidak bisa berubah dalam waktu yang singkat. Maka yang harus Ayah dan Bunda lakukan adalah menetapkan tujuan jangka panjang mengasuh atau mendidik anak, memikirkan cara untuk memberikan kehangatan (rasa aman secara emosional, cinta tanpa syarat, kasih sayang secara verbal dan fisik), membimbing perilaku anak. Kemudian jika anak melakukan kesalahan tidak perlu di besar-besarkan. Kesalahan anak merupakan proses untuk menjadikannya lebih baik lagi.
Jadi, memang kuncinya adalah diperlukan kesabaran saat mencoba menerapkan disiplin pada anak. Ayah dan Bunda jangan patah semangat, ya!
Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliCare untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhan yang dialami. Nikmati fasilitas telemedicine “ReliDoc” 24/7 secara gratis di aplikasi ReliCare. Yuk langsung download aplikasi ReliCare, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.
ReliCare One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.
The United Nations Children’s Fund (UNICEF). Akses pada 2024. Cara Mendisiplinkan Anak dengan Cerdas dan Sehat
ResearchGate. Akses pada 2024. Strategi Mendisiplinkan Anak dalam Perspektif Praktisi dan Psikologi Anak
Parentskids. Akses pada 2024. Cara Mempraktikkan Disiplin Positif di Rumah
Ditinjau oleh: dr. Teddy H
Bagikan Artikel Ini