Mengenal Anxiety Disorder yang Sering Kambuh

Mengenal Anxiety Disorder yang Sering Kambuh

ReliDoc – Jakarta. Kecemasan menjadi hal yang sering kita jumpai, sebelum kita ingin presentasi, interview pekerjaan, hingga hal-hal kecil seperti bertemu orang baru. Kenapa sih rasa cemas sering terjadi? Yuk simak selengkapnya mengenai anxiety disorder yang sering kambuh di bawah ini!

Anxiety Disorder yang Sering Terjadi

Anxiety Disorder atau gangguan kecemasan adalah kondisi kesehatan mental umum yang ditandai dengan perasaan khawatir, takut, dan tidak nyaman yang berlebihan dan terus-menerus. Faktanya, ini adalah respons normal terhadap stres, tetapi jika berlebihan dan mengganggu aktivitas sehari-hari, ini dapat dianggap sebagai gangguan kecemasan. Salah satu jenis gangguan kecemasan yang sering kambuh disebut Generalized Anxiety Disorder (GAD).

Jika kamu memiliki gangguan kecemasan, kamu mungkin bereaksi terhadap hal dan situasi tertentu dengan rasa ketakutan dan kecemasan. Mungkin kamu juga mengalami tanda-tanda kecemasan fisik, seperti jantung berdebar kencang dan berkeringat.

Memang hal ini normal untuk merasa cemas. Karena kamu mungkin merasa cemas atau gugup saat menghadapi masalah di tempat kerja, pergi ke wawancara, mengikuti tes, atau membuat keputusan penting. Namun, rasa takut atau cemas itu, bahkan bisa bermanfaat. Misalnya, rasa takut membantu kita mengenali situasi berbahaya dan memusatkan perhatian kita untuk menjaga diri kita tetap aman.

Siapa Saja yang Terkena Risiko Anxiety Disorder?

Faktanya, gangguan kecemasan dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia, jenis kelamin, dan latar belakang budaya. Namun, faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko berkembangnya gangguan kecemasan. Ini termasuk:

  • Genetika: Gangguan kecemasan cenderung terjadi dalam keluarga, menunjukkan bahwa susunan genetik seseorang dapat membuat mereka lebih rentan untuk mengembangkan gangguan kecemasan.
  • Trauma atau peristiwa yang membuat stres: Demikian pula, pengalaman traumatis, seperti pelecehan fisik atau seksual, pertempuran, atau bencana alam, dapat meningkatkan risiko gangguan kecemasan.
  • Kondisi medis: Tentunya, orang dengan kondisi medis tertentu, seperti nyeri kronis, penyakit jantung, atau masalah tiroid, mungkin berisiko lebih tinggi mengalami gangguan kecemasan.
  • Penggunaan obat-obatan atau alkohol: Sedangkan, orang yang menyalahgunakan obat-obatan atau alkohol mungkin berisiko lebih tinggi mengalami gangguan kecemasan.
  • Perubahan hidup dan rasa stres: Setidaknya perubahan besar dalam hidup, seperti kehilangan orang yang dicintai, pekerjaan, atau hubungan, dapat meningkatkan risiko berkembangnya gangguan kecemasan. Stres kronis juga dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan kecemasan.
  • Kepribadian: Orang dengan ciri-ciri kepribadian tertentu, seperti perfeksionisme atau kecenderungan untuk terlalu khawatir, mungkin berisiko lebih tinggi mengalami gangguan kecemasan

Tipe-Tipe Anxiety Disorder

Berikut ada beberapa jenis gangguan kecemasan, masing-masing dengan gejala dan karakteristik uniknya sendiri. Jenis gangguan kecemasan yang paling umum meliputi:

  • Generalized Anxiety Disorder (GAD): Kekhawatiran yang berlebihan dan tidak realistis tentang kejadian dan aktivitas sehari-hari. Orang dengan GAD mungkin mengalami gejala seperti gelisah, lelah, sulit berkonsentrasi, lekas marah, ketegangan otot, dan gangguan tidur.
  • Social Anxiety Disorder (SAD): Rasa takut yang intens dan kesadaran diri dalam situasi sosial. Orang dengan SAD mungkin menghindari situasi sosial atau mengalami kecemasan parah saat berada di dalamnya.
  • Serangan Panik atau Panic Attack: Serangan panik yang tiba-tiba dan tidak terduga, yang dapat menyebabkan gejala seperti detak jantung yang cepat, nyeri dada, sesak napas, dan perasaan akan segera mati.
  • Fobia: Rasa takut yang kuat terhadap objek atau situasi tertentu, seperti laba-laba, ketinggian, atau terbang. Orang dengan fobia spesifik biasanya akan berusaha keras untuk menghindari objek atau situasi yang mereka takuti.
  • Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD): Pikiran yang terus-menerus dan tidak diinginkan (obsesi) dan perilaku berulang atau tindakan mental (kompulsi) yang membuat seseorang merasa terdorong untuk melakukannya.
  • Post-traumatic Stress Disorder (PTSD): Perkembangan gejala seperti kilas balik, mimpi buruk, dan perilaku menghindar setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis.
  • Gangguan Kecemasan Perpisahan: Ini ditandai dengan ketakutan dan kekhawatiran yang berlebihan dan tidak realistis tentang perpisahan dari orang yang dicintai atau figur keterikatan. Ini lebih sering terjadi pada anak-anak tetapi dapat terjadi pada orang dewasa juga.

Gejala Anxiety Disorder

Umumnya, gangguan kecemasan dapat menyebabkan berbagai gejala, baik fisik maupun psikologis. Lebih lanjut, gejala-gejala ini dapat bervariasi tergantung pada jenis gangguan kecemasan, tetapi beberapa gejala umum meliputi:

1. Fisik

  • Kelelahan
  • Ketegangan otot
  • Gangguan tidur
  • Detak jantung cepat atau palpitasi
  • Sesak napas atau perasaan tercekik
  • Nyeri dada atau ketidaknyamanan
  • Pusing
  • Mual atau sakit perut
  • Sensasi tersedak
  • Berkeringat
  • Panas atau dingin
  • Mati rasa atau kesemutan di tangan atau kaki

2. Mental

  • Gelisah atau perasaan gelisah
  • Sulit berkonsentrasi
  • Takut kehilangan kendali atau menjadi gila

3. Behavioral

  • Sifat lekas marah
  • Ketakutan akan kematian

Pengobatan Anxiety Disorder

Gangguan kecemasan biasanya didiagnosis oleh profesional kesehatan mental seperti psikiater, psikolog, atau terapis berlisensi. Mereka akan melakukan evaluasi komprehensif yang biasanya mencakup diskusi tentang gejalamu, tinjauan riwayat kesehatan dan kejiwaan, dan kemungkinan pemeriksaan status mental.

Selanjutnya, seorang profesional kesehatan mental dapat menggunakan beberapa alat diagnostik untuk membantu mendiagnosis gangguan kecemasan, seperti:

  • Questionnaire: Mereka akan menanyakan pertanyaan tentang gejalmu, riwayat kesehatan, dan informasi terkait lainnya.
  • Penilaian psikologis: Mereka mungkin menggunakan kuesioner laporan diri atau wawancara yang menilai keberadaan dan tingkat keparahan gejala kecemasan.
  • Kriteria diagnostik standar: Mereka mungkin menggunakan kriteria diagnostik dari Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5) atau Klasifikasi Penyakit Internasional (ICD-10) untuk membantu membuat diagnosis.

Obat adalah salah satu pilihan pengobatan untuk gangguan kecemasan, dan dapat efektif dalam mengurangi gejala kecemasan. Setidaknya, obat yang paling sering diresepkan untuk gangguan kecemasan adalah:

  • Selective Serotonin Re-uptake Inhibitor (SSRI): Obat-obatan ini bekerja dengan meningkatkan kadar neurotransmitter serotonin di otak. SSRI seringkali merupakan pengobatan lini pertama untuk gangguan kecemasan karena efektif dan memiliki efek samping yang lebih sedikit daripada beberapa obat lain. Contoh SSRI termasuk fluoxetine (Prozac), sertraline (Zoloft), dan paroxetine (Paxil).
  • Serotonin and Norepinefrin Re-uptake Inhibitor (SNRIs): Obat ini bekerja dengan meningkatkan kadar neurotransmitter serotonin dan norepinefrin di otak. Contoh SNRI termasuk venlafaxine (Effexor) dan duloxetine (Cymbalta).
  • Benzodiazepin: Obat ini bekerja dengan meningkatkan aktivitas neurotransmitter GABA di otak, yang membantu mengurangi kecemasan. Benzodiazepin bekerja cepat dan dapat membantu mengurangi gejala kecemasan dalam jangka pendek. Namun, mereka tidak direkomendasikan untuk penggunaan jangka panjang karena risiko kecanduan dan penarikan. Contoh benzodiazepin termasuk alprazolam (Xanax), diazepam (Valium), dan lorazepam (Ativan).
  • Beta-blocker: Obat-obatan ini biasanya digunakan untuk mengobati kondisi jantung, tetapi juga dapat membantu mengurangi gejala fisik kecemasan, seperti detak jantung yang cepat dan tremor.

Penutup

Nah itu dia penjelasan tentang Anxiety Disorder yang bisa kita rasakan, perasaan ini normal tapi jangan sampai membuat hari kamu hancur ya.

Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliDoc untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhan yang dialami. Nikmati fasilitas telemedicine Chat Dokter 24/7 secara gratis di aplikasi ReliDoc. Yuk langsung download aplikasi ReliDoc, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.

ReliDoc One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.

Sumber Artikel Mengenal Anxiety Disorder yang Sering Kambuh

American Psychiatric Association. Akses pada 2023. What Are Anxiety Disorders?
Anxiety and Depression Association of America. Akses pada 2023. Understand the Facts.
National Institute of Mental Health. Akses pada 2023. Anxiety Disorders.

Ditinjau oleh: dr. Teddy H

Bagikan Artikel Ini

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on linkedin
LinkedIn