Parental Alienation Syndrome (PAS)

Parental Alienation Syndrome (PAS)

ReliDoc – Jakarta. Anak yang menolak interaksi dengan orang tua merupakan salah satu tanda Parental Alienation Syndrome, ini bisa memberikan dampak negatif kepada keluarga, terutama pada anak, yuk simak di sini untuk mengatasi sindrom ini!

Apa itu Parental Alienation Syndrome?

Utamanya, Parental Alienation Syndrome (PAS) adalah sebuah kondisi di mana seorang anak menunjukkan tanda-tanda penolakan, ketidakmampuan atau keengganan untuk berinteraksi dengan salah satu orang tua mereka setelah perceraian atau perpisahan. Biasanya, kondisi ini terjadi karena salah satu orang tua secara tidak sadar atau sengaja mengambil tindakan yang merusak hubungan anak dengan orang tua yang lain. Kemudian, PAS dapat memiliki efek jangka panjang yang merugikan pada anak, orang tua dan keluarga secara keseluruhan.

Penyebab Parental Alienation Syndrome

Berikut berbagai faktor yang dapat menjadi penyebab PAS, termasuk:

  • Perceraian atau perpisahan orang tua
  • Konflik antara orang tua
  • Keadaan keuangan keluarga yang buruk
  • Konflik hubungan antara orang tua dan anak
  • Ketidaknyamanan atau tidak senang dengan hubungan mantan pasangan dengan anak-anak mereka
  • Tindakan orang tua untuk mengurangi interaksi atau bahkan menghalangi interaksi antara anak dan orang tua yang lain

Gejala Parental Alienation Syndrome

Berikut berapa gejala PAS yang mungkin terjadi pada anak meliputi:

  1. Menunjukkan ketidakmampuan atau keengganan untuk berinteraksi dengan orang tua yang lain.
  2. Mengungkapkan kesetiaan yang berlebihan pada salah satu orang tua dan mengabaikan orang tua yang lain.
  3. Menolak atau enggan menghabiskan waktu bersama orang tua yang tidak disukai.
  4. Mengkritik atau mengejek orang tua yang tidak disukai.
  5. Mengalami stres atau kecemasan ketika diminta untuk berinteraksi dengan orang tua yang tidak disukai.
  6. Mengalami perubahan kepribadian atau tingkah laku yang tidak biasa.

Cara Mengatasi Parental Alienation Syndrome

Yang terpenting, jika kamu atau orang yang kamu kenal mengalami PAS, langkah-langkah berikut dapat membantu mengatasinya:

1. Berbicara dengan Ahli Psikologi

Sebaiknya, konsultasikan masalah dengan ahli psikologi untuk mendapatkan saran dan dukungan.

2. Mengembangkan Keterampilan Komunikasi

Ringkasnya, keterampilan komunikasi yang baik dapat membantu mengurangi ketegangan antara orang tua dan anak, serta memperbaiki hubungan antara orang tua dan anak.

3. Membangun Kepercayaan

Tentu saja, penting untuk membangun kepercayaan antara orang tua dan anak dengan menghabiskan waktu bersama dan berbicara tentang hal-hal positif.

4. Fokus pada Kebutuhan Anak

Selain itu, fokus pada kebutuhan anak dapat membantu memperbaiki hubungan antara orang tua dan anak. Karena dengan memenuhi kebutuhan anak, orang tua dapat membangun kepercayaan dan hubungan yang kuat.

5. Hindari Memburuk-burukkan Pasangan

Setidaknya, hindari memburuk-burukkan pasangan di depan anak karena hal ini dapat memperburuk kondisi PAS.

6. Patuhi Keputusan Pengadilan

Namun, jika ada keputusan pengadilan mengenai hak asuh anak, patuhi keputusan tersebut dan hindari mencoba mempengaruhi anak untuk mengubah keputusan tersebut.

Itu dia penjelasan tentang PAS yang perlu kamu ketahui, jangan lupa untuk menjaga anak kamu untuk tidak terkena PAS ya, dan juga jangan lupa untuk menjaga kesehatan sang anak agar tetap sehat.

Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliDoc untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhan yang dialami. Nikmati fasilitas telemedicine Chat Dokter 24/7 secara gratis di aplikasi ReliDoc. Yuk langsung download aplikasi ReliDoc, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.

ReliDoc One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.

Sumber Artikel Parental Alienation Syndrome (PAS)

Healthline. Akses pada 2023. What Is Parental Alienation Syndrome?
Psych Central. Akses pada 2023. What is Parental Alienation Syndrome (PAS)?
Choosing Therapy. Akses pada 2023. Parental Alienation Syndrome: What it Is and 10 Signs to Watch For.

Ditinjau oleh: dr. Teddy H

Bagikan Artikel Ini

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on linkedin
LinkedIn