Penyakit Milia

Penyakit Milia

ReliDoc – Jakarta. Benjolan kecil pada wajah bisa bikin aktivitasmu terganggu, dan mengganggu minggu kamu, kamu bisa saja terkena penyakit milia loh, yuk simak selengkapnya di bawah ini!

Apa itu Penyakit Milia?

Benjolan kecil pada wajah bisa menjadi masalah yang mengganggu penampilan seseorang. Salah satu kondisi yang bisa menyebabkan benjolan kecil di wajah adalah milia. Milia adalah kondisi kulit yang umum terjadi pada orang dewasa dan anak-anak yang ditandai dengan benjolan kecil berwarna putih atau kuning di wajah. Kondisi ini biasanya tidak menyebabkan rasa sakit atau gatal, namun bisa mengganggu penampilan dan mengurangi rasa percaya diri seseorang.

Perbedaan Milia dan Miliaria

Milia berbeda dengan miliaria (biang keringat). Miliaria adalah ruam merah pada kulit yang bisa terasa gatal atau nyeri. Kondisi ini disebabkan oleh adanya sumbatan pada kelenjar keringat.

Istilah milia digunakan ketika benjolan putih kecil tumbuh berkelompok. Bila hanya ada satu benjolan, kondisi ini disebut milium.

Jenis-Jenis Milia

Milia dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebab atau lokasi terjadinya. Berikut adalah beberapa jenis milia yang umum:

  1. Milia Primer
    Jenis milia ini terjadi karena pori-pori kulit tersumbat oleh sel-sel kulit mati dan minyak yang terperangkap di bawah kulit. Milia primer dapat muncul di wajah, terutama di sekitar mata, hidung, dan pipi.
  2. Milia Sekunder
    Jenis milia ini terjadi karena adanya cedera kulit, seperti luka bakar atau paparan sinar matahari yang berlebihan. Milia sekunder biasanya muncul di area yang terkena cedera.
  3. Milia Neonatorum
    Jenis milia ini merupakan milia yang muncul pada bayi baru lahir. Milia neonatorum biasanya muncul di wajah dan tidak memerlukan perawatan khusus karena akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan.
  4. Milia En Plaque
    Jenis milia ini terjadi pada kulit yang terlihat tebal dan kasar. Milia en plaque biasanya muncul di wajah atau kepala.
  5. Multiple Eruptive Milia
    Jenis milia ini terjadi pada orang dewasa dan ditandai dengan munculnya banyak benjolan kecil di kulit, terutama di dada dan lengan.
  6. Traumatic Milia
    Jenis milia ini terjadi karena adanya cedera pada kulit, seperti gigitan serangga atau bekas luka.

Penyebab Milia

Milia pada bayi baru lahir biasanya terjadi karena kelenjar minyak mereka belum sepenuhnya berkembang, sehingga sel-sel kulit mati dan minyak terperangkap di bawah kulit. Pada orang dewasa, milia bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti:

  • Penggunaan produk perawatan kulit yang berat atau terlalu kental
  • Paparan sinar matahari berlebihan
  • Kondisi kulit yang kering atau teriritasi
  • Penggunaan steroid topikal
  • Cedera kulit atau bekas luka yang menyebabkan sel-sel kulit mati terperangkap di bawah kulit.

Gejala Milia

Milia biasanya tidak menimbulkan gejala yang berarti, dan sering kali kita temukan secara kebetulan saat seseorang memeriksa kulitnya. Berikut adalah beberapa gejala milia yang mungkin terjadi:

  1. Benjolan Kecil dan Bulat
    Gejala utama milia adalah munculnya benjolan kecil dan bulat di kulit, biasanya dengan diameter kurang dari 2 mm. Benjolan ini terasa keras ketika disentuh dan dapat berwarna putih atau kuning.
  2. Muncul di Area Tertentu
    Milia paling sering muncul di area wajah, terutama di sekitar mata, hidung, dan pipi. Namun, milia juga bisa muncul di area tubuh lainnya, seperti lengan, dada, dan punggung.
  3. Tidak Menyebabkan Rasa Sakit atau Gatal
    Milia umumnya tidak menyebabkan rasa sakit atau gatal, kecuali jika terjadi iritasi pada kulit di sekitar benjolan.
  4. Tidak Meradang
    Milia tidak menyebabkan peradangan pada kulit seperti jerawat atau komedo, jadi tidak ada kemerahan atau pembengkakan yang terlihat di sekitar benjolan.

Cara Pencegahan Milia

Milia biasanya bukan kondisi yang serius dan dapat hilang dengan sendirinya, tetapi ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mencegah timbulnya milia pada kulit. Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah timbulnya milia:

1. Hindari Penggunaan Produk Perawatan Kulit yang Terlalu Berat atau Berminyak

Penggunaan produk perawatan kulit yang terlalu berat atau berminyak dapat menyebabkan pori-pori kulit tersumbat dan memicu timbulnya milia. Sebaiknya pilih produk perawatan kulit yang cocok dengan jenis kulit Anda, seperti produk non-komedogenik yang tidak menyumbat pori-pori kulit.

2. Gunakan Tabir Surya

Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat merusak kulit dan memicu timbulnya milia. Sebaiknya gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 untuk melindungi kulit dari sinar matahari.

3. Jangan Merokok

Merokok dapat memperburuk kondisi kulit dan menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit. Kondisi kulit yang buruk dapat memicu timbulnya milia.

4. Jangan Memencet atau Merusak Milia yang Muncul

Memencet atau merusak milia yang sudah ada dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan memperburuk kondisi.

5. Bersihkan Wajah secara Teratur

Menjaga kulit wajah tetap bersih dapat membantu mencegah timbulnya milia. Sebaiknya gunakan pembersih wajah yang lembut dan hindari penggunaan scrub yang kasar.

6. Hindari Penggunaan Kosmetik yang Sudah Kadaluarsa

Kosmetik yang sudah kadaluarsa dapat menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri dan memicu timbulnya milia.

Cara Pengobatan Milia

Faktanya, milia pada bayi baru lahir biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan. Namun, milia pada orang dewasa bisa memerlukan perawatan medis untuk dihilangkan. Ada beberapa cara untuk mengobati milia, antara lain:

1. Peeling Wajah atau Chemical Peeling

Peeling wajah atau chemical peeling dapat membantu mengangkat sel-sel kulit mati dan membersihkan pori-pori kulit, sehingga dapat membantu menghilangkan milia. Proses peeling wajah dilakukan dengan mengoleskan campuran asam alfa-hidroksi (AHA) atau asam beta-hidroksi (BHA) pada kulit. Prosedur ini harus dilakukan oleh dokter atau profesional yang terlatih untuk menghindari risiko iritasi kulit yang berlebihan.

2. Ekstraksi

Dokter kulit bisa melakukan ekstraksi untuk mengeluarkan benjolan kecil dari kulit. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan alat steril yang menekan kulit di sekitar milia untuk membuka pori-pori dan mengeluarkan benjolan.

3. Kuretase

Umumnya, prosedur kuretase melibatkan pengangkatan milia dengan menggunakan pisau bedah atau alat penggiling. Pastinya, prosedur ini dilakukan oleh dokter kulit dan biasanya dilakukan dengan menggunakan anestesi lokal.

4. Laser

Penggunaan laser dapat untuk menghilangkan milia pada kulit dengan menggunakan cahaya intens yang diarahkan ke milia. Di samping itu, laser membantu memecah sel-sel kulit mati yang menyumbat pori-pori dan memicu timbulnya milia.

Jika kamu sudah memiliki milia, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan menghindari merusak atau memencet benjolan tersebut.

Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliDoc untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhan yang dialami. Nikmati fasilitas telemedicine Chat Dokter 24/7 secara gratis di aplikasi ReliDoc. Yuk langsung download aplikasi ReliDoc, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.

ReliDoc One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.

Sumber Artikel Penyakit Milia

Healthline. Akses pada 2023. Milium Cyst in Adults and Babies.
Verywell Health. Akses pada 2023. The Best Ways to Treat and Prevent Milia.
Patient. Akses pada 2023. Milia.
Healthline. Akses pada 2023. How to Get Rid of Milia: 7 Ways.

Ditinjau oleh: dr. Teddy H

Bagikan Artikel Ini

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on linkedin
LinkedIn