ReliDoc – Jakarta. TBC (Tuberculosis) bukan penyakit keturunan dan bukan disebabkan oleh kutukan atau guna-guna. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, kaya). Hanya sekitar 10% dari antara orang yang terinfeksi akan jatuh sakit, namun, bakteri TBC dapat hidup dalam kondisi non-aktif (laten) seumur hidup dan menjadi aktif saat daya tahan tubuh melemah.
Pencemaran udara yang tinggi di beberapa kota Indonesia mengakibatkan munculnya penyakit yang berkaitan dengan gangguan pernapasan. Salah satunya adalah tuberkulosis atau sering kita singkat sebagai TBC. TBC adalah salah satu dari 10 penyebab kematian tertinggi di dunia. Fakta menunjukkan, Indonesia menempati peringkat ketiga dengan jumlah penderita TBC terbanyak di dunia, setelah India dan China. Selain itu, masih terdapat masyarakat yang mempercayai mitos seputar TB. Oleh karena itu, untuk mengantisipasinya, mari pahami beberapa informasi seputar TB yang ada di bawah ini.
TBC atau tuberkulosis adalah penyakit yang timbul oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut dapat masuk ke dalam paru-paru dan mengakibatkan pengidapnya mengalami sesak napas disertai batuk kronis.
Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular yang penyebarannya melalui udara. Penyakit ini menyebar dengan mudah pada area yang terdapat banyak orang berkumpul dalam kerumunan atau masyarakatnya tinggal dalam kondisi padat. Orang dengan HIV-AIDS dan orang lain dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular tuberkulosis.
Seperti yang sudah ada pada penjelasan sebelumnya, TBC adalah penyakit yang timbul oleh adanya infeksi bakteri, tepatnya Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular yang penyebarannya melalui udara. Penularan atau infeksi terjadi saat kuman TB yang berada dan bertebaran di udara terhirup oleh orang lain. Saat penderita TB batuk atau bersin tanpa menutup mulut, bakteri akan tersebar ke udara dalam bentuk percikan dahak atau droplet.
Bakteri masuk ke saluran pernapasan menuju paru-paru dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Reaksi daya tahan tubuh akan terjadi 6-14 minggu setelah infeksi. Lesi umumnya sembuh total namun kuman dapat tetap hidup dalam lesi tersebut dalam keadaan dormant dan suatu saat dapat aktif kembali tergantung pada daya tahan tubuh. TBC utamanya menyerang paru-paru, namun juga dapat menyerang organ tubuh lain seperti selaput otak, kulit, tulang, kelenjar getah bening dan lainnya ketika bakteri TBC keluar dari paru-paru melalui aliran darah. Kondisi ini ahli menyebutnya TBC Ekstra Paru.
Beberapa kondisi yang membuat penyakit TBC mudah menular:
Faktanya, gejala utamanya adalah batuk terus-menerus (berdahak maupun tidak berdahak) berlangsung lama hingga lebih dari 3 minggu. Gejala lainnya adalah:
TBC adalah penyakit yang sering menyerang sistem pernapasan, tepatnya organ paru-paru. Berikut ini beberapa tes yang umumnya dapat kita lakukan untuk pemeriksaan penyakit TB paru:
Pengobatan berlangsung selama 6 bulan yang terbagi dalam 2 tahap. Pada tahap awal (intensif), minum obat setiap hari selama 2 atau 3 bulan. Kemudian pada tahap akhir, minum obat 3 kali seminggu selama 3 atau 4 bulan. Apabila pengobatan gagal maka pengobatan selanjutnya menjadi 9-12 bulan.
TBC dapat kita cegah dengan beberapa cara seperti:
Hal-hal tersebut merupakan informasi mengenai tuberculosis untuk Reli Friends, agar paham definisi, penyebab, gejala, pengobatan dan pencegahannya. Namun, bila ada gejala seperti gejala tuberculosis, kami sarankan untuk melakukan konsultasi ke dokter ya Reli Friends.
Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliCare untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhan yang dialami. Nikmati fasilitas telemedicine “ReliDoc” 24/7 secara gratis di aplikasi ReliCare. Yuk langsung download aplikasi ReliCare, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.
ReliCare One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.
NIH. Akses pada 2025. Tuberculosis Overview
Healthline. Akses pada 2025. Tuberculosis: Symptoms and Causes
WebMD. Akses pada 2025. Tuberculosis (TB): Causes, Symptoms, Treatment
Ditinjau oleh: dr. Teddy H
Bagikan Artikel Ini