Vitiligo dan Penyebabnya Warna Kulit Memudar!

Vitiligo dan Penyebabnya Warna Kulit Berubah!

ReliDoc – Jakarta. Salah satu penyakit kulit yang dapat terlihat merupakan penyakit Vitiligo, penasaran tentang apa saja tanda-tanda hingga pengobatannya? Yuk simak Vitiligo dan penyebabnya warna kulit memudar di bawah ini.

Vitiligo dan Warna Kulit yang Memudar

Vitiligo adalah penyakit yang menyebabkan perubahan warna kulit menjadi memudar. Area kulit yang memudar biasanya bertambah besar seiring waktu. Selain fakta bahwa Vitiligo dapat menyerang area kulit tubuh mana pun, Vitiligo juga dapat muncul pada area mulut, mata, rambut, dan genital.

Vitiligo tergolong penyakit kulit tidak menular yang berlangsung lama (kronis). Hampir 0,5-1% orang di dunia menderita Vitiligo. Meskipun vitiligo dapat menyerang siapa saja, namun kelompok usia 10-30 tahun memiliki tingkat risiko lebih tinggi dan pada orang kulit gelap akan lebih terlihat lebih jelas disebabkan terdapat perubahan warna kulit yang signifikan.

Tanda-Tanda Vitiligo

Berikut beberapa tanda-tanda vitiligo adalah:

  • Hilangnya warna kulit yang tidak merata, biasanya muncul pertama kali pada tangan, wajah dan sekitar tubuh serta bagian kelamin.
  • Uban prematur atau rambut beruban pada kulit kepala, bulu mata, alis atau janggut
  • Hilangnya warna pada jaringan mulut dan hidung (selaput lendir)

Vitiligo dapat terjadi dan mulai pada usia berapa pun, tetapi biasanya terjadi sebelum usia 30 tahun.

Jenis-Jenis Vitiligo

Tergantung pada jenis vitiligo, vitiligo dapat mempengaruhi:

1. Hampir Semua Permukaan Kulit

Jenis ini terkenal dengan nama vitiligo universal, biasanya mempengaruhi hampir setiap permukaan kulit.

2. Pada Bagian-Bagian Tubuh

Dalam jenis yang paling umum ini, dengan nama vitiligo umum (vitiligo generalized), bintik-bintik yang berubah warna sering berkembang dengan cara yang sama pada bagian tubuh (simetris) yang sesuai.

3. Hanya Satu Sisi atau Bagian Tubuh

Jenis ini terkenal dengan nama vitiligo segmental, biasanya muncul pada usia yang lebih muda, berkembang selama satu atau dua tahun, dan kemudian berhenti.

4. Satu atau Beberapa Area Tubuh.

Jenis ini dengan nama vitiligo lokal (fokal).

5. Wajah dan Tangan

Pada jenis vitiligo akrofasial ini, kulit yang terkena berada di wajah dan tangan, serta di sekitar bukaan tubuh seperti mata, hidung, dan telinga.

Bagaimana penyakit ini akan berkembang sulit kita prediksi. Terkadang bintik berhenti terbentuk tanpa perawatan. Dalam kebanyakan kasus, kehilangan pigmen bersifat umum dan akhirnya memengaruhi area kulit yang luas, dan terkadang kulit mendapatkan kembali warnanya.

Penyebab Vitiligo

Vitiligo adalah kondisi kulit yang ditandai oleh kehilangan pigmen melanin, yang menyebabkan daerah-daerah putih pada kulit. Faktor penyebab vitiligo tidak diketahui secara pasti, namun beberapa faktor yang dapat memicu atau memperburuk kondisi ini antara lain:

  1. Faktor genetik: Vitiligo dapat diturunkan dari orangtua ke anak, sehingga memiliki riwayat keluarga dengan kondisi ini dapat meningkatkan risiko seseorang terkena vitiligo.
  2. Gangguan autoimun: Gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti tiroid atau diabetes tipe 1, dapat menyebabkan sistem kekebalan menyerang sel-sel melanosit dan menyebabkan vitiligo.
  3. Paparan sinar matahari: Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat memicu atau memperburuk vitiligo pada orang yang rentan terhadap kondisi ini.
  4. Stres emosional: Stres emosional dapat memicu atau memperburuk vitiligo pada beberapa orang.

Meskipun faktor-faktor tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya vitiligo, tidak semua orang dengan faktor risiko akan mengalami kondisi ini.

Komplikasi Vitiligo

Vitiligo sendiri bukan kondisi yang mengancam jiwa, tetapi dapat menyebabkan komplikasi yang mempengaruhi kualitas hidup seseorang, seperti:

  1. Kanker kulit: Daerah kulit yang putih pada vitiligo lebih rentan terhadap sinar matahari dan memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker kulit, terutama pada daerah kulit yang terpapar sinar matahari secara langsung.
  2. Masalah psikologis: Vitiligo dapat menyebabkan stres emosional dan masalah psikologis, seperti depresi, kecemasan, dan rendahnya harga diri akibat perubahan penampilan yang cukup signifikan.
  3. Diskriminasi sosial: Beberapa orang dengan vitiligo mengalami diskriminasi dan stigmatisasi sosial karena kondisi kulit mereka, terutama pada masyarakat yang kurang edukasi tentang vitiligo.
  4. Gangguan penglihatan: Vitiligo pada kulit wajah dapat menyebabkan kerusakan pigmen pada iris mata dan mempengaruhi penglihatan, meskipun ini sangat jarang terjadi.

Oleh karena itu, penting untuk mengatasi faktor risiko dan mempelajari cara untuk mengatasi atau mengurangi komplikasi vitiligo.

Pencegahan Vitiligo

Sayangnya, tidak ada cara pasti untuk mencegah vitiligo, karena faktor penyebab kondisi ini tidak kita ketahui secara pasti. Namun, ada beberapa tindakan yang dapat membantu mengurangi risiko terkena vitiligo, antara lain:

  1. Melindungi kulit dari sinar matahari: Kulit yang terpapar sinar matahari secara berlebihan dapat memicu atau memperburuk vitiligo, sehingga penting untuk menggunakan tabir surya dengan SPF yang tepat dan menghindari paparan sinar matahari langsung terutama pada jam-jam terik.
  2. Mengurangi stres: Stres emosional dapat memicu atau memperburuk vitiligo pada beberapa orang, sehingga mengurangi stres dapat membantu mencegah atau mengurangi gejala vitiligo.
  3. Makan makanan sehat: Makan makanan sehat yang kaya nutrisi seperti sayuran dan buah-buahan dapat membantu menjaga kesehatan kulit dan sistem kekebalan tubuh yang baik.
  4. Menghindari cedera pada kulit: Cedera pada kulit, termasuk cedera akibat luka bakar atau infeksi kulit, dapat meningkatkan risiko seseorang terkena vitiligo.

Pengobatan Vitiligo

Pengobatan untuk Vitiligo di antaranya merupakan:

1. Obat-obatan

Meskipun tidak ada obat yang dapat mencegah perkembangan vitiligo, obat-obatan berikut dapat mengembalikan warna kulit normal pasien:

  • Kortikosteroid topikal

Krim atau salep kortikosteroid dapat membantu mencegah penyebaran bercak dan mengembalikan warna kulit pasien, terutama pada tahap awal vitiligo yang belum lanjut. Kortikosteroid topikal yang mungkin diresepkan termasuk betametason, flutikason, dan hidrokortison.

Hal terpenting bahwa penggunaan kortikosteroid tidak boleh pada wanita hamil atau pasien dengan vitiligo wajah. Selain itu penggunaan jangka panjang juga dapat menimbulkan efek samping seperti penipisan lapisan kulit dan munculnya stretch mark.

  • Tacrolimus

Untuk vitiligo, yang hanya terjadi di area kecil seperti wajah atau selangkangan, dokter meresepkan salep dengan tacrolimus. Namun krim ini biasanya tidak digunakan untuk mengobati vitiligo karena dapat menimbulkan efek samping berupa penipisan kulit.

  • Hydroquinone

Penderita vitiligo yang sudah menyebar ke hampir seluruh tubuh, dokter meresepkan krim yang mengandung hydroquinone. Losion dioleskan pada kulit normal agar warnanya mirip dengan bintik vitiligo.

2. Terapi Sinar UV

Terapi sinar ultraviolet (fototerapi) dilakukan ketika vitiligo telah menyebar dan tidak dapat diobati dengan obat topikal. Proses fototerapi dengan memaparkan area kulit yang terkena vitiligo ke sinar ultraviolet A (UVA) atau B (UVB).

Sebelum fototerapi, obat-obatan dari kelas psoralen, seperti metoxaleno, pemberiannya pada kulit pasien untuk membuatnya peka terhadap sinar UV. Pasien membutuhkan setidaknya 2-3 perawatan per minggu selama 6-12 bulan.

3. Pembedahan Kulit

Intervensi bedah hanya boleh ketika terapi cahaya tidak efektif untuk pasien. Tujuan dari operasi ini adalah untuk mengembalikan warna kulit normal yang terkena Vitiligo.

Beberapa metode bedah untuk mengobati vitiligo meliputi:

  • Cangkok Kulit

Cangkok kulit dilakukan ketika vitiligo hanya mempengaruhi sebagian kecil tubuh. Dalam prosedur ini, dokter mengambil kulit yang sehat untuk menutupi kulit yang terkena Vitiligo.

Cangkok kulit juga untuk vitiligo yang tidak menyebar dalam satu tahun terakhir dan untuk vitiligo yang tidak terbakar matahari. Namun, cara ini sebaiknya tidak untuk anak-anak.

  • Blister Grafting

Sama seperti pencangkokan kulit, pengambilan kulit yang sehat dengan cangkok lepuh untuk menutupi kulit yang terkena vitiligo. Perbedaannya adalah kulit yang dicangkok akan dilepuhkan terlebih dahulu, kemudian bagian atas lepuh dihilangkan sebelum proses transplantasi.

  • Mikropigmentasi

Proses mikropigmentasi dengan menanamkan pigmen ke dalam kulit yang terkena Vitiligo. Prosedur ini paling efektif untuk mengobati vitiligo pada bibir. Mikropigmentasi perlu berulang setiap beberapa tahun untuk menjaga warna kulit tetap normal.

Perhatikan bahwa butuh waktu berbulan-bulan agar pengobatan vitiligo menunjukkan hasil yang efektif. Namun, hasilnya sangat bervariasi dari pasien ke pasien. Karena itu, biarkan dokter Anda memberitahu Anda tentang metode pengobatan yang tepat.

Nah itulah beberapa penjelasan tentang vitiligo dan penyebabnya. Tidak dapat dicegah, tapi bisa kita minimalisir ya, tentunya jangan sampai sakit, dan konsultasikan pada dokter tentang penyakit kamu.

Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliDoc untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhan yang dialami. Nikmati fasilitas telemedicine Chat Dokter 24/7 secara gratis di aplikasi ReliDoc. Yuk langsung download aplikasi ReliDoc, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.

ReliDoc One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.

Sumber Artikel Vitiligo dan Penyebabnya Warna Kulit Memudar!

MedlinePlus. Akses pada 2023. Vitiligo.
National Health Services UK. Akses pada 2023. Vitiligo.
Cleveland Clinic. Akses pada 2023. Vitiligo.
Mayo Clinic. Akses pada 2023. Skin Care: 5 Tips for Health Skin.
Mayo Clinic. Akses pada 2023. Diseases & Conditions. Vitiligo.

Ditinjau oleh: dr. Stevent

Bagikan Artikel Ini

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on linkedin
LinkedIn