Waspada Rabies Penyakit Anjing Gila

Waspada Rabies Penyakit Anjing Gila

ReliDoc – Jakarta. Belum lama ini, penyakit rabies telah merenggut nyawa seorang anak usia 5 tahun di Bali akibat digigit anjing peliharaannya. Mari kita waspada rabies penyakit anjing gila! Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

Rabies Penyakit Anjing Gila

Rabies atau orang biasa menyebutnya sebagai penyakit anjing gila adalah virus mematikan yang menyerang sistem saraf pusat dan menyebar ke manusia dari air liur hewan yang terinfeksi. Virus rabies biasanya ditularkan melalui gigitan dan hanya ditemukan pada mamalia. Adapun, sumber utama penularan rabies ke manusia adalah gigitan anjing, baik anjing liar maupun anjing peliharaan. Ternyata, hewan lain seperti kucing, kera, rubah, rakun, dan kelelawar juga dapat menjadi pembawa virus rabies.

Faktanya, begitu seseorang mulai menunjukkan tanda dan gejala rabies, penyakit ini hampir selalu menyebabkan kematian. Karenanya, siapa pun yang mungkin berisiko tertular rabies harus menerima vaksinasi rabies untuk perlindungan.

Setidaknya, Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies terjadi di 2 Kabupaten di Nusa Tenggara Timur. Bahkan sampai dengan April 2023 sudah ada 11 kasus kematian akibat rabies.

Gejala

Umumnya, tidak ada gejala langsung saat terinfeksi. Virus rabies dapat tertidur di tubuh penderita atau masa inkubasi selama 1 hingga 3 bulan. Gejala akan muncul setelah virus menyebar melalui sistem saraf pusat dan mengenai otak penderita.

Gejala awal adalah demam, selanjutnya penderita mungkin merasa lelah atau lemah, juga merasakan sakit, kesemutan, atau terbakar di lokasi gigitan. Hal yang terpenting, saat virus menyebar melalui sistem saraf pusat, penderita akan mengalami gejala lain yang lebih parah, termasuk berikut ini:

  • Ketidakmampuan untuk tidur (insomnia).
  • Kecemasan.
  • Kebingungan.
  • Kelumpuhan ringan atau sebagian.
  • Hiperaktif.
  • Menjadi mudah gelisah.
  • Halusinasi.
  • Air liur lebih banyak dari biasanya.
  • Kesulitan menelan.

Pada waktunya, gejala-gejala ini berubah menjadi koma, gagal jantung atau paru-paru, dan bahkan kematian.

Pencegahan

Untuk mengurangi risiko kontak dengan hewan pembawa rabies:

1. Vaksinasi Hewan Peliharaan Anda

Anjing, kucing, dan musang dapat divaksinasi rabies. Tanyakan kepada dokter hewan Anda seberapa sering hewan peliharaan Anda harus divaksinasi. Umumnya 1 tahun sekali.

2. Awasi Hewan Peliharaan Anda

Simpan hewan peliharaan Anda di dalam dan awasi mereka saat berada di luar. Pastinya, ini akan membantu mencegah hewan peliharaan Anda bersentuhan dengan hewan liar.

3. Lindungi Hewan Peliharaan Kecil dari Predator

Pelihara kelinci dan hewan peliharaan kecil lainnya, seperti marmut, di dalam atau di kandang yang terlindung agar aman dari hewan liar. Hingga kini, hewan peliharaan kecil ini tidak dapat menerima vaksinasi rabies.

4. Laporkan Hewan Liar ke Pihak Berwenang Setempat

Hubungi petugas kontrol hewan setempat atau penegak hukum setempat lainnya jika ditemukan anjing dan kucing liar.

5. Jangan Mendekati Hewan Liar

Hewan liar dengan rabies mungkin tampak tidak takut pada manusia. Tidak normal bagi hewan liar untuk bersahabat dengan manusia, jadi jauhi hewan apa pun yang tampaknya tidak takut.

6. Jauhkan Kelelawar dari Rumah Anda

Tutup semua celah agar kelelawar tidak bisa masuk ke rumah Anda. Jika Anda tahu ada kelelawar di rumah Anda, bekerjalah dengan ahli setempat untuk menemukan cara mengusir kelelawar.

7. Vaksin Rabies jika Perlu

Jika Anda bepergian ke negara di mana rabies umum terjadi dan Anda akan berada di sana untuk waktu yang lama, tanyakan kepada dokter Anda apakah Anda harus menerima vaksin rabies. Ini termasuk bepergian ke daerah terpencil di mana perawatan medis sulit ditemukan.

Ciri-Ciri Anjing Rabies

Berikut ini adalah ciri-ciri anjing rabies:

  • Anjing terlihat gelisah dan takut.
  • Cepat marah dan mudah menyerang orang.
  • Demam.
  • Mulut tampak berbusa dan banyak mengeluarkan liur.
  • Tidak nafsu makan.
  • Lemah.
  • Kejang.

Pertolongan dan Pengobatan Rabies

Berikut yang bisa kita lakukan bila terkena gigitan hewan penular rabies:

1. Membersihkan Luka

Cuci bekas gigitan hewan penular rabies dengan sabun atau detergent di bawah air bersih mengalir selama 15 menit. Berikan obat antiseptik pada luka gigitan, seperti obat merah, alkohol 70%.

2. Menghentikan Pendarahan

Lebih daripada itu, bila terjadi pendarahan pada bekas gigitan, dapat di hentikan dengan cara memberikan tekanan dan tahan selama beberapa menit.

3. Kumpulkan Informasi tentang Hewan Penular Rabies

Informasikan ke rabies center atau dinas peternakan setempat tentang kemungkinan keberadaan hewan tersebut. Jika hewan tersebut adalah hewan peliharaan, dapatkan informasi kontak pemiliknya, agar hewan tersebut dapat diperiksakan lebih lanjut.

4. Segera Temui Penyedia Layanan Kesehatan

Jangan menunggu gejala muncul. Jika memungkinkan, bawalah informasi tentang hewan tersebut. Periksakan ke penyedia layanan kesehatan apakah ada luka gigitan atau tidak, karena mungkin saja penderita telah digigit dan tidak mengetahuinya.

5. Tindak Lanjut

Jika ada risiko infeksi rabies, penyedia layanan kesehatan akan merekomendasikan untuk mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR).

Reli Friends, untuk hewan peliharaan, sebaiknya berikan vaksin rabies setiap satu tahun sekali. Pastinya, kita harus waspada dan jika tergigit hewan penular rabies, segera melakukan pemeriksaan ke dokter terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat, karena bila terlambat kan fatal akibatnya.

Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliDoc untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhan yang dialami. Nikmati fasilitas telemedicine Chat Dokter 24/7 secara gratis di aplikasi ReliDoc. Yuk langsung download aplikasi ReliDoc, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.

ReliDoc One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.

Sumber Artikel Waspada Rabies Penyakit Anjing Gila

Kemkes. Akses pada 2023. KLB Rabies Terjadi di Indonesia.
CDC. Akses pada 2023. Rabies.
CDC. Akses pada 2023. What are the signs and symptoms of rabies?
WebMD. Akses pada 2023. What is Rabies?
Mayo Clinic. Akses pada 2023. Rabies: Symptoms and causes.
WHO. Akses pada 2023. Rabies.

Ditinjau oleh: dr. Stevent

Bagikan Artikel Ini

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on linkedin
LinkedIn