Waspada Stroke di Usia Muda!

Waspada Stroke di Usia Muda!

ReliDoc – Jakarta. Stroke dapat terjadi pada seseorang pada usia berapapun. Orang usia muda mungkin mengalami stroke karena obesitas, tekanan darah tinggi, dan penyakit gula darah tinggi. Ada juga faktor risiko lain yang meningkatkan risiko orang dewasa muda terkena stroke. Waspada stroke di usia muda! Simak penyebab dan cara mencegahnya pada artikel ini!

Apa itu Stroke? Fakta Stroke di Usia Muda

Stroke adalah kondisi medis yang berpotensi melemahkan yang terjadi ketika ada penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak, sehingga menghambat aliran darah ke otak dan menyebabkan kematian sel otak.

Umumnya, stroke lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua. Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyatakan bahwa seseorang bisa terkena stroke pada usia berapa pun. Mereka mengatakan bahwa 1 dari 7 stroke terjadi pada orang berusia 15–49 tahun. Faktanya, penelitian dari tahun 2021 mengungkapkan bahwa 10–15% stroke terjadi pada orang dewasa berusia 18–50 tahun.

Penyebab Stroke di Usia Muda

Ada dua penyebab utama stroke:

  • Suplai darah tersumbat: Ketika arteri yang memasok darah ke suatu area otak mengalami penyumbatan, hal ini menyebabkan stroke iskemik. Stroke iskemik pada orang dewasa muda jauh lebih jarang terjadi daripada orang dewasa yang lebih tua. Penyebab utama stroke iskemik adalah aterosklerosis, suatu kondisi yang mana timbunan lemak  sebagai garis plak menyumbat dinding pembuluh darah yang mensuplai otak.
  • Pecahnya pembuluh darah: Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah dalam otak pecah, menyebabkan darah bocor ke ruang sekitar otak. Penyebab umum stroke hemoragik meliputi: tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, pembuluh darah melemah, radang pembuluh darah, yang terkenal sebagai vaskulitis, dan tonjolan atau titik lemah pada dinding pembuluh darah otak yang pecah, yang oleh dokter sebut sebagai aneurisma pecah.

Berikut ini beberapa penyebab semakin banyak orang muda yang mengalami stroke, meliputi:

1. Obesitas atau Kegemukan

Obesitas dapat meningkatkan risiko terkena stroke. Ia juga mencatat bahwa menurut informasi tahun 2017 dan 2018, obesitas parah mempengaruhi:

  • 12% orang dewasa berusia 40–59 tahun
  • 9% orang dewasa berusia 20–39 tahun
  • 6% orang dewasa berusia 60 tahun ke atas

Namun, sebuah studi tahun 2021 menemukan bahwa obesitas bukanlah faktor risiko independen untuk stroke iskemik. Sebaliknya, risikonya lebih bergantung pada komplikasi obesitas, seperti tekanan darah tinggi.

2. Tekanan Darah Tinggi

Ketika darah yang bersirkulasi memberikan tekanan tinggi pada dinding arteri, hal ini dapat merusak atau menyumbat arteri yang memasok darah ke otak. Tekanan darah tinggi mempunyai hubungan dengan faktor risiko stroke iskemik lainnya, seperti aterosklerosis.

Artikel tahun 2019 mencatat bahwa tekanan darah tinggi memengaruhi 1 dari 8 orang berusia 20–40 tahun. Para penulis berpendapat bahwa angka ini kemungkinan akan meningkat sebagai akibat dari perilaku gaya hidup dan menurunnya tindakan diagnostik untuk hipertensi.

3. Diabetes

Orang dengan diabetes sekitar dua kali lebih mungkin terkena stroke dibandingkan orang tanpa penyakit ini. Diabetes adalah suatu kondisi kesehatan yang menyebabkan tingginya kadar gula dalam darah. Seiring waktu, kadar gula yang tinggi dapat merusak pembuluh darah pada berbagai bagian tubuh, termasuk otak, sehingga menyebabkan stroke.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 95% penderita sakit gula menderita diabetes tipe 2. Hal ini sering kali berkembang sebagai akibat dari kurangnya aktivitas fisik, kelebihan berat badan, dan faktor risiko lain yang dapat dimodifikasi. Namun, diabetes mulai menjadi lebih umum pada orang-orang muda. WHO mencatat bahwa meskipun diabetes tipe 2 biasanya hanya terjadi pada orang dewasa. Bahkan penyakit ini menjadi lebih umum terjadi pada anak-anak.

Pencegahan Stroke di Usia Muda

Berikut ini untuk pencegahan yang dapat membantu orang dewasa muda terhindar stroke dengan:

  • berolahraga secara teratur
  • mengelola kondisi medis, seperti penyakit gula dan penyakit kardiovaskular
  • memantau tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah mereka
  • mencapai dan mempertahankan BMI yang sehat
  • membatasi konsumsi alkohol
  • berhenti merokok, jika memungkinkan
  • makan makanan yang sehat

Penutup

Meskipun stroke lebih sering terjadi pada orang lanjut usia, stroke dapat menyerang siapa saja pada usia berapa pun. Faktanya, stroke mungkin menjadi lebih umum terjadi pada orang dewasa muda karena tingginya tingkat obesitas, tekanan darah tinggi, dan penyakit gula darahs. Perawatan segera penting untuk kelangsungan hidup penderita stroke dan juga berperan dalam seberapa cepat seseorang dapat pulih.

Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliCare untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhan yang dialami. Nikmati fasilitas telemedicine ReliDoc 24/7 secara gratis di aplikasi ReliCare. Yuk langsung download aplikasi ReliCare, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.

ReliCare One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.

Sumber Artikel Waspada Stroke di Usia Muda!

Medical News Today. Akses pada 2023. Stroke in young adults: Causes, prevention, and outlook
Sutter Health. Akses pada 2023. Stroke Before Age 45
NIH. Akses pada 2023. Strokes in young adults: epidemiology and prevention

Ditinjau oleh: dr. Teddy H

Bagikan Artikel Ini

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on linkedin
LinkedIn