Waspada Varian EG.5 dan EG.2! Varian Baru Covid-19

Waspada Varian EG.5 dan EG.2! Varian Baru Covid-19

ReliDoc – Jakarta. Baru-baru ini, kasus positif Covid-19 mulai meningkat kembali. Karena sub varian dari Omicron Covid-19, sudah mulai masuk ke Indonesia. Bahkan di Jakarta sudah ada 2 kasus kematian baru akibat Covid-19 di bulan ini! Mari waspada varian EG.5 dan EG.2 varian baru Covid-19. Apa saja gejala dari varian baru Covid-19 yang patut kita waspadai? Yuk simak selengkapnya pada artikel ini!

Apa itu EG.5 dan EG.2?

EG.5 dan EG.2 adalah turunan dari varian Omicron Covid-19. Hingga saat ini, varian Omicron masih menjadi dominasi penularan Covid-19 di dunia. EG.5 atau yang terkenal dengan nama Eris adalah varian Covid-19 terbaru yang sangat erat kaitannya dengan varian XBB yang telah beredar di Indonesia beberapa bulan terakhir. Khususnya, virus ini mengandung satu mutasi tertentu yang diketahui menghindari sebagian kekebalan yang Anda peroleh setelah infeksi atau vaksinasi.

EG.5 adalah versi virus Covid-19 yang bermutasi. Prevalensinya meningkat secara global dari 7,6 persen kasus Covid-19 pada akhir Juni menjadi 17,4 persen pada akhir Juli. Inilah sebabnya mengapa WHO kini ditetapkan sebagai “yang berkepentingan”.

Namun menurut WHO, risiko kesehatan masyarakat dari garis keturunan ini rendah karena kedekatannya dengan varian yang beredar sebelumnya. Namun badan kesehatan global tersebut mengatakan bahwa subvarian tersebut dapat menjadi dominan di beberapa negara atau secara global dan menyebabkan peningkatan kasus Covid-19.

Gejala dan Risiko Varian EG.5 dan EG.2 Covid-19

Berikut ini gejalanya:

  • Demam
  • Batuk
  • Nyeri Tenggorokan
  • Pilek
  • Nyeri Otot
  • Nyeri Sendi

Bila mendapatkan gejala di atas, Anda sebaiknya segera untuk datang ke layanan kesehatan. Karena melakukan perawatan pada saat kondisi gejala ringan, Anda masih memiliki potensi yang tinggi untuk sembuh.

Namun kalau sudah dengan kondisi berat, seperti sudah sesak, bahkan harus menggunakan ventilator, maka akan sulit untuk penyembuhannya. Penyembuhannya akan butuh waktu lama, dan umumnya menimbulkan jejak atau parut pada prau-paru.

Walaupun biasanya gejala ringan, namun penyebaran dari varian ini cepat. Sehingga kita perlu waspada, apalagi bagi orang-orang yang berisiko tinggi. Karena bila terkena pada orang yang berisiko tinggi, akan mendapatkan gejala yang berat.

Orang-orang yang berisiko tinggi terhadap varian Covid-19 ini, antara lain:

  • Lansia: Orang yang berusia di atas 60 tahun.
  • Memiliki Komorbid: Orang yang memiliki penyakit penyerta, seperti: asma, diabetes, stroke, tekanan darah tinggi atau hipertensi, penyakit jantung, gagal ginjal kronis, kanker, tuberkulosis (TB), HIV dan gangguan imunitas lainnya .

Patuhi Protokol Kesehatan

Jangan lupa untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Gunakan masker saat keluar rumah, di keramaian ataupun di fasilitas kesehatan. Mencuci tangan menggunakan sabun, dan menjaga jarak tentunya. Sebagai pencegahan, sebaiknya lakukan vaksinasi Covid-19 bagi yang belum mendapatkannya, apalagi bagi kelompok yang rentan.

Tentu saja kita harus menjaga agar penyebaran Covid-19 varian EG.5 dan EG.2 dengan mematuhi protokol kesehatan baik di rumah, di tempat kerja, maupun di tempat umum. Namun bila kita mendapatkan gejala-gejala di atas, segera periksakan ke layanan kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliCare untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhan yang dialami. Nikmati fasilitas telemedicine ReliDoc 24/7 secara gratis di aplikasi ReliCare. Yuk langsung download aplikasi ReliCare, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.

ReliCare One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.

Sumber Artikel Waspada Varian EG.5 dan EG.2! Varian Baru Covid-19

Yale Medicine. Akses pada 2023. What to Know About EG.5 (Eris)—the Latest Coronavirus Strain
John Hopkins. Akses pada 2023. What to Know About the EG.5 Variant | Johns Hopkins
Euro News. Akses pada 2023. Eris: What to know about EG.5, the latest COVID subvariant

Ditinjau oleh: dr. Teddy H

Bagikan Artikel Ini

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on linkedin
LinkedIn