ReliDoc – Jakarta. Banyak ibu mengalami gangguan mood setelah melahirkan. Penyakit ini juga dikenal sebagai sindrom baby blues. Namun, tahukah jika sindrom ini bisa terjadi pada sang ayah? Gejala yang sama bisa terjadi pada pria ketika sang istri telah melahirkan. Yuk cek selengkapnya seorang ayah terkena baby blues di sini!
Baby blues, atau postpartum blues, adalah perubahan hormon dan kesulitan beradaptasi dengan kebiasaan. Tapi para ayah tidak ada perubahan dalam hormon karena tidak melahirkan. Sehingga yang dialami para ayah lebih tepat disebut dengan postpartum depression karena bukan disebabkan oleh hormon. Tapi banyak masyarakat yang mengenal dengan baby blues.
Penelitian menunjukkan bahwa 10% pria mengalami depresi saat menjadi ayah baru dan hingga 18% mengalami gangguan kecemasan. Gejala umum yang biasanya muncul adalah perasaan mudah marah dan kecenderungan untuk menyendiri. Sayangnya, masih belum banyak pihak dan ahli yang terlibat dalam penanganan baby blues pada ayah. Itulah mengapa sangat penting untuk mengenali tanda-tanda postpartum blues agar kamu bisa segera mencari pertolongan.
Baca juga Kenali Baby Blues pada Ibu Baru.
Jika penyebab baby blues pada wanita adalah perubahan hormonal, pria berpeluang besar mengalami depresi karena lahirnya sang anak. Biasanya, kesulitan menyesuaikan diri dengan suasana baru menjadi pemicu postpartum blues. Berikut beberapa hal yang bisa membuat ayah baru tidak bahagia setelah melahirkan:
Bayi baru lahir tidur berbeda dari orang dewasa. Mereka biasanya bangun malam untuk minum susu, mengganti popok atau sekedar bermain. Begadang dan istirahat yang tidak cukup tanpa istirahat bisa membuat ibu dan ayah frustasi.
Kolik adalah keadaan ketika bayi menangis dalam waktu yang lama. Ini cukup normal untuk bayi di minggu pertama kehidupan dan biasanya berlangsung lebih dari 3 jam setidaknya 3 kali seminggu. Kolik sering menyebabkan orang tua semakin stres dengan tangisan yang tidak kunjung berhenti. Jadi jika kolik menetap dalam waktu yang lama, segera bawa anak kamu ke dokter.
Ayah dengan riwayat keluarga dengan masalah kesehatan mental berisiko tinggi mengalami baby blues. Bahkan hal-hal kecil dapat memicu perasaan cemas, khawatir, dan emosi yang berlebihan.
Sebagai tulang punggung keluarga, para ayah merasa pengeluaran bertambah setelah kelahiran anak. Harga susu, vaksin, pakaian, vitamin, popok, mainan dan kebutuhan anak lainnya seringkali menimbulkan ketakutan. Cobalah untuk berbicara dengan pasangan kamu tentang bagaimana menangani situasi ini agar tidak merasa sendirian.
Perasaan ingin menjadi sosok dan teladan yang baik di hadapan anak tanpa disadari menjadi beban bagi para ayah, dan hidup juga tidak sama lagi karena banyak yang harus dipikirkan sebelum mengambil keputusan. Hal ini sering mengejutkan ayah baru dan menyebabkan stres selama penyesuaian.
Ibu paling khawatir saat bayinya ada, menyusui dan mengasuh anak sepanjang hari seringkali membuat para ibu mengabaikan dirinya dan pasangannya. Akibatnya, banyak pria yang merasa istrinya sudah tidak peduli lagi kepadanya. Kondisi ini dapat mengurangi kedekatan ayah dengan keluarga dan menyebabkan isolasi diri dari lingkungan keluarga.
Menghadapi istri yang baby blues tentu tidak mudah. Faktanya, cukup banyak pria yang menderita gangguan kecemasan karena istri terkena baby blues.
Berbeda dengan wanita, gejala baby blues pada ayah menimbulkan emosi yang berlebihan. Kondisi demikian lambat laun dapat menimbulkan kekerasan dalam rumah tangga yang membahayakan kesehatan bayi dan ibu. Beberapa ciri-ciri Ayah yang terkena baby blues merupakan::
Sangat penting bagi ibu dan ayah untuk mengatasi rasa takut yang muncul setelah kehadiran si kecil. Karena, bonding dengan anak dan pasangan bisa hilang akibat depresi. Beberapa cara mengatasi baby blues ayah merupakan:
Jangan ragu untuk berbagi cerita karena siapa tahu mereka juga mengalami hal yang sama. Ini akan membuat kamu tidak merasa sendirian dan lebih mudah menemukan solusi.
Meluangkan waktu untuk diri sendiri bukanlah hal yang egois. Inilah yang membantu menjaga pikiran dan perasaan tetap rasional. Tentu saja, saat kamu merasa bahagia, suasana di rumah juga ikut bahagia. Jadi pastikan, kamu dan pasangan memiliki waktu khusus untuk me time.
Meski hanya sebentar, penting untuk menghabiskan waktu bersama pasangan setiap hari. Kamu bisa menggunakan waktu tersebut untuk sekedar berbincang-bincang, bahkan kamu dapat membicarakan hal-hal di luar mengasuh anak dan bayi agar kamu merasa segar.
Naluri pria adalah menjadi seorang pemecah masalah bagi orang yang dicintainya. Padahal, kebiasaan ini bisa menyebabkan stres, jadi terima semua perubahan dan masalah secara perlahan dan dengan pikiran terbuka.
Diet sehat dan olahraga teratur membantu menjaga kesehatan tubuh dan pikiran kamu. Olahraga memicu produksi hormon endorfin, yang membuat kamu bahagia. Jika suasana hati kamu baik, maka kamu akan menghadapi berbagai tantangan dengan lebih tenang.
Nah, itu beberapa penjelasan tentang Baby Blues yang terjadi pada Ayah ya. Lalu, untuk ibu hamil yang membutuhkan pengecekan USG 2D/3D/4D bisa dengan layanan Reli Monic secara gratis. Reli Monic adalah fasilitas mobile clinic pertama di industri asuransi Indonesia, dilengkapi dengan mesin USG 2D/3D/4D serta didukung tenaga medis profesional berpengalaman. Cara mendapatkan layanan USG dan konsultasi kehamilan gratis:
Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliDoc untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhan yang dialami. Nikmati fasilitas telemedicine “Chat Dokter” 24/7 secara gratis di aplikasi ReliDoc. Yuk langsung download aplikasi ReliDoc, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.
ReliDoc One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.
Baby Centre. Akses pada 2020. Can dads get the baby blues?
Parents. Diakses pada 2021. Why We Need to Talk More About Male Postpartum Depression
Psychology Today. Akses pada 2020. Men Get Baby Blues, too.
Westchester Health. Akses pada 2022. Dads Can Get The Baby Blues Too: Important Info On Men’s Postpartum Depression
WebMD. Akses pada 2022. New Dads Can Get the Baby Blues, Too
Ditinjau oleh: dr. Teddy H
Bagikan Artikel Ini