ReliDoc – Jakarta. Konstipasi atau sembelit adalah kondisi yang ditandai dengan sulit buang air besar (BAB) atau frekuensi BAB yang lebih sedikit daripada biasanya. Kondisi ini sering kali dipicu oleh pola makan yang tidak mengonsumsi cukup serat. Yuk kenali konstipasi pengganggu saluran cerna di sini!
Konstipasi atau yang juga dikenal dengan sebutan sembelit adalah kondisi sulit buang air besar. Bisa jadi tidak dapat buang air besar sama sekali atau tidak sampai tuntas. Walaupun frekuensi buang air besar setiap orang bisa berbeda-beda, kamu dapat dinyatakan mengalami konstipasi jika buang air besar kurang dari 3 kali dalam seminggu.
Berikut ini beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami konstipasi, antara lain:
Tanda dan gejala sembelit cukup beragam. Namun, orang yang mengalami konstipasi umumnya mengalami gejala meliputi:
Bila Anda merasakan satu atau lebih gejala tersebut dan berlangsung selama lebih dari 3 bulan, kondisi ini dapat ahli golongkan sebagai sembelit kronis.
Normalnya, frekuensi buang air besar yang sehat adalah 1-3 kali sehari. Bila kurang dari angka ini, Anda mengalami kondisi susah Buang Air Besar (BAB) atau sembelit.
Berikut cara mengatasi konstipasi:
Anda perlu mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Anda bisa mulai dari mengubah menu makanan dan kebiasaan, seperti:
Salah satu cara mengatasi sembelit dengan cepat adalah obat pencahar. Obat pencahar atau laksatif ini dapat diperoleh tanpa resep, namun sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu agar penggunaan obat dapat lebih tepat.
Bila penyebab sembelit yaitu prolaps rektal, terdapat sumbatan pada usus atau ileus maka pengobatan di atas biasanya tidak berhasil. Dokter mungkin akan merekomendasikan operasi. Prosedur ini dilakukan untuk mengangkat usus besar jika otot usus besar tidak bekerja dengan baik.
Selain obat-obatan di atas, pencahar dari bahan herbal yang memiliki efek laksatif juga dapat digunakan untuk mengatasi sembelit. Anda bisa memilih minuman herbal dengan serat alami yang dapat melunakkan tinja.
Perlu diketahui, obat pencahar sebaiknya digunakan dalam jangka pendek dan dihentikan setelah sembelit membaik. Hal ini karena penggunaannya dalam jangka panjang berisiko menimbulkan efek samping, seperti reaksi alergi, mual, muntah, diare atau sakit perut.
Beberapa cara mengatasi sembelit secara mandiri, meliputi:
Sebagian besar kasus konstipasi ringan hingga sedang dapat kita atasi di rumah. Anda bisa memulai dengan mencatat apa yang telah penderita makan dan minum, yang kemudian membuat perubahan pada pola defekasi.
Berikut cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah konstipasi:
Itu dia penjelasan mengenai Konstipasi. Gaya hidup yang sehat sangat berpengaruh untuk kesehatan dan tubuh. Mulailah dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan serat dan perbanyak minum air putih. Jika kamu merasa frekuensi BAB jadi lebih sedikit, segeralah untuk konsultasi dengan dokter agar segera diberi penanganan yang tepat.
Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliCare untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhan yang dialami. Nikmati fasilitas telemedicine “ReliDoc” 24/7 secara gratis di aplikasi ReliCare. Yuk langsung download aplikasi ReliCare, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.
ReliCare One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.
National Institutes of Health. Akses pada 2024. Constipation: Evaluation and Management.
MDPI. Akses pada 2024. Current Overview on Clinical Management of Chronic Constipation.
Stat Pearls. Akses pada 2024. Constipation.
Ditinjau oleh: dr. Stevent
Bagikan Artikel Ini