ReliDoc – Jakarta. Reli Friends, stunting merupakan salah satu jenis masalah pada anak akibat gizi buruk, terutama bila berlangsung dalam jangka panjang. Kondisi ini bisa jadi timbul oleh malnutrisi pada ibu hamil atau semasa anak dalam masa pertumbuhan. Meski begitu, perlu kita ketahui bahwa anak yang tinggi badannya di bawah rata-rata belum tentu mengalami kekurangan gizi. Hal ini karena tinggi badan dapat terpengaruh oleh faktor genetik. Jadi bila kedua orang tua berpostur tubuh pendek, anak juga bisa memiliki kondisi yang sama.
Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak.
Menurut WHO tahun 2020, stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang / tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversible akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan atau infeksi berulang / kronik yang terjadi dalam 1000 HPK.
Faktanya, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) stunting adalah perawakan pendek pada balita akibat kekurangan gizi kronik. Di tahun 2022, Indonesia menempati urutan ke-4 sebagai negara penyumbang stunting terbesar setelah India, Nigeria, dan Pakistan.
Penyebab stunting yang biasanya terjadi pada masa kanak-kanak, terutama pada dua tahun pertama kehidupan adalah kekurangan gizi kronis, atau kekurangan gizi dalam jangka waktu yang panjang. Mengingat stunting adalah salah satu masalah kesehatan yang cukup membahayakan, memahami faktor penyebab stunting sangat penting untuk dilakukan. Dengan begitu, Anda bisa melakukan langkah-langkah preventif untuk menghindarinya. Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan anak kekurangan nutrisi adalah:
Berikut ini beberapa kondisi yang berisiko meningkatkan stunting pada anak, contohnya:
Umumnya, gejala stunting dapat terlihat saat anak berusia 2 tahun. Namun, hal ini sering tidak disadari, atau malah disalahartikan sebagai perawakan pendek yang normal. Gejala dan tanda-tanda yang bisa menunjukkan anak mengalami stunting adalah:
Biasanya, pemantauan tinggi badan penting untuk menilai apakah pertumbuhan tinggi badan anak masuk kategori normal atau tidak. Anda dapat melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan anak secara berkala di posyandu dan pastikan perkembangannya terpantau dengan grafik pertumbuhan. Diagnosis dapat melalui beberapa tahap, yaitu:
Pertama-tama, dokter akan mengawali diagnosis stunting dengan tanya jawab bersama orang tua seperti:
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik lengkap untuk melihat tanda-tanda stunting pada anak, dokter juga akan mengukur:
Selain itu, dokter juga akan melakukan beberapa tes penunjang untuk memastikan penyebabnya. Pemeriksaan tersebut antara lain:
Ringkasnya, stunting tidak dapat sembuh bila sudah melewati batas usia balita. Namun intervensi nutrisi dan medis lainnya dapat membantu kondisi anak tidak semakin parah. Pengobatan stunting dapat disesuaikan dengan mengetahui penyebabnya:
Menyadari bahwa stuntingadalah masalah kesehatan yang berisiko tinggi dan dapat memengaruhi pertumbuhan anak hingga dewasa. Tindakan pencegahan ini sebaiknya dilakukan sebelum, saat, dan sesudah masa kehamilan seperti:
Penting untuk meningkatkan gizi sejak masih dalam kandungan dan masa balita. Namun, bila anak mengalami masalah kesehatan karena kekurangan gizi segera dapatkan penanganan yang tepat di layanan kesehatan terdekat.
Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliCare untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhan yang dialami. Nikmati fasilitas telemedicine “ReliDoc” 24/7 secara gratis di aplikasi ReliCare. Yuk langsung download aplikasi ReliCare, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.
ReliCare One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.
Kemkes. Akses pada 2024. Mengenal Apa Itu Stunting
WHO. Akses pada 2024. Stunting in a nutshell
Healthline. Akses pada 2024. Malnutrition: Definition, Symptoms and Treatment
Ditinjau oleh: dr. Kiki Marina
Bagikan Artikel Ini