Biduran atau Urtikaria

Biduran atau Urtikaria

ReliDoc – Jakarta. Biduran atau bintik-bintik merah bikin kita merasa gatal di beberapa bagian tubuh. Yuk simak di bawah ini untuk mengetahui cara mengatasi biduran atau urtikaria!

Apa itu Biduran?

Biduran atau urtikaria adalah jenis reaksi alergi kulit yang ditandai dengan timbulnya bintik-bintik merah dan gatal pada kulit. Umumnya, bintik-bintik ini sering kita menyebutnya sebagai “biduran” atau “gatal-gatal”. Faktanya, kondisi ini sering terjadi secara tiba-tiba dan bisa menghilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa jam atau hari. Namun, urtikaria juga bisa bertahan selama beberapa minggu atau bahkan bulan.

Apa Saja Penyebab Biduran?

Berikut adalah beberapa penyebab umum biduran:

  • Alergen makanan, seperti seafood, tepung, dan kacang-kacangan
  • Obat-obatan, seperti aspirin, ibuprofen, dan obat-obatan lainnya
  • Gigitan serangga, seperti lebah, tawon, dan semut
  • Infeksi, seperti infeksi saluran pernapasan atau saluran kemih
  • Penyakit kronis, seperti asma, lupus, dan sindrom Sjogren
  • Faktor lingkungan, seperti sinar matahari, dingin, atau stres
  • Reaksi terhadap vaksin atau transfusi darah
  • Penyakit autoimun, seperti tiroiditis autoimmune atau artritis reumatoid.

Hal yang terpenting, bahwa penyebab urtikaria bisa berbeda dari satu orang ke orang lain, dan bahkan dalam kasus yang sama, penyebab bisa berubah seiring waktu.

Faktor Risiko Biduran

Biduran terbagi menjadi dua yaitu akut dan kronis. Namun, penyebab pasti urtikaria kronis tidak diketahui. Namun, ada beberapa faktor risiko yang bisa memicu gatal-gatal atau memperburuk gejala yang ada. Misalnya, konsumsi minuman beralkohol atau minuman berkafein, tingkat stres yang tinggi, dan suhu udara yang panas.

Perbedaan Biduran Kronis dan Akut

Biduran atau urtikaria akut dan kronis adalah dua jenis urticaria yang memiliki perbedaan dalam hal durasi dan gejala.

1. Urtikaria Akut

Jenis urtikaria yang berlangsung kurang dari 6 minggu. Gejalanya termasuk timbulnya bintik-bintik merah dan gatal pada kulit, yang bisa membesar dan bergabung menjadi area yang lebih besar. Urtikaria akut biasanya timbul oleh reaksi alergi terhadap makanan, obat-obatan, atau faktor lingkungan lainnya, dan sering dapat dikendalikan dengan mudah menggunakan obat antihistamin.

2. Urtikaria Kronis

Di sisi lain, adalah jenis urticaria yang berlangsung lebih dari 6 minggu. Gejalanya serupa dengan urtikaria akut, tetapi lebih persisten dan bisa sulit untuk mengatasinya. Urtikaria kronis bisa timbul oleh beberapa faktor, termasuk alergen makanan, obat-obatan, infeksi, atau penyakit kronis seperti asma atau lupus. Dalam kasus urtikaria kronis, pengobatan yang diperlukan mungkin lebih intensif dan melibatkan obat-obatan yang lebih kuat, terapi imun, atau tindakan medis lainnya.

Cara Mencegah Biduran

Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah biduran:

  • Menghindari alergen makanan: Cobalah untuk menghindari makanan yang kita ketahui menyebabkan reaksi alergi, seperti seafood, tepung, dan kacang-kacangan.
  • Memperhatikan obat-obatan: Bicarakan dengan dokter kamu tentang obat-obatan yang mungkin menyebabkan urtikaria dan pertimbangkan alternatif yang aman.
  • Mencegah gigitan serangga: Gunakan pencegah serangga, seperti repelen, dan hindari berkumpul di daerah dengan populasi serangga yang besar.
  • Menjaga kesehatan: Hindari infeksi dan menjaga sistem imun dengan cara berolahraga secara teratur dan menjaga pola makan yang seimbang.
  • Mengurangi stres: Belajarlah untuk mengatasi stres dan menjaga kesehatan mental dan emosional.
  • Memperhatikan reaksi terhadap vaksin atau transfusi darah: Bicarakan dengan dokter tentang potensi reaksi dan cara untuk mencegahnya.
  • Menghindari paparan yang tidak diinginkan: Hindari paparan sinar matahari yang berlebihan, dingin, dan faktor lingkungan lain yang diketahui menyebabkan urtikaria.

Cara Pengobatan Biduran

Berikut adalah beberapa cara pengobatan untuk urtikaria:

1. Obat Antihistamin

Pada umumnya, obat antihistamin adalah obat pertama yang biasanya diresepkan untuk mengatasi gejala urtikaria. Obat ini bekerja dengan mengurangi produksi histamin, yang merupakan zat yang menyebabkan bintik merah dan gatal. Ada beberapa jenis obat antihistamin yang tersedia, termasuk obat over-the-counter dan obat resep. Beberapa obat antihistamin dapat memiliki efek samping seperti pusing, kelelahan, atau sakit kepala, sehingga penting untuk membicarakan opsi terbaik dengan dokter.

2. Obat Imunosupresan

Selanjutnya, dalam kasus urtikaria kronis yang sulit dikendalikan dengan obat antihistamin, dokter mungkin meresepkan obat imunosupresan untuk membantu mengurangi reaksi alergi. Tentu saja, obat ini memblokir aktivitas sistem imun dan membantu mencegah terjadinya gejala urtikaria.

3. Terapi Imun

Ringkasnya, dalam beberapa kasus, terapi imun seperti imunoterapi spesifik alergen (ISA) atau terapi intravena immunoglobulin (IVIG) dapat membantu mengatasi urtikaria kronis. Oleh karena itu, terapi ini membantu melatih sistem imun untuk tidak bereaksi terhadap alergen yang menyebabkan gejala.

Hal yang utama, bahwa pengobatan urtikaria bergantung pada penyebab dan tingkat keparahan gejalanya. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan dan berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan pengobatan yang tepat.

Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliDoc untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhan yang dialami. Nikmati fasilitas telemedicine Chat Dokter 24/7 secara gratis di aplikasi ReliDoc. Yuk langsung download aplikasi ReliDoc, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.

ReliDoc One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.

Sumber Artikel Biduran atau Urtikaria

DermNe. Akses pada 2023. Urticaria–An Overview.
Mayo Clinic. Akses pada 2023. Diseases and Conditions. Hives and Angioedema.
NHS UK. Akses pada 2023. Health A-Z. Hives.
WebMD. Akses pada 2023. Hives, Urticaria, and Angioedema.
WebMD. Akses pada 2023. What is Chronic Idiopathic Urticaria (Hives)?

Ditinjau oleh: dr. Teddy H

Bagikan Artikel Ini

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on linkedin
LinkedIn