Penyakit Campak

Penyakit Campak

ReliDoc – Jakarta. Penyakit campak merupakan penyakit yang dapat menular loh! Tetapi seberapa parahkah penyakit ini? Yuk simak selengkapnya mengenai penyakit campak di bawah ini!

Penyakit Campak? Apa Itu?

Penyakit Campak adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus paramyxovirus. Virus ini menyebar melalui tetesan udara saat penderita bersin atau batuk. Gejala penyakit tersebut meliputi demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan ruam merah pada kulit. Ruam tersebut biasanya muncul pertama kali di wajah dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh.

Penyakit ini sering disamakan dengan demam berdarah dengue karena gejalanya yang hampir sama. Namun, perbedaan utamanya adalah pada penyakit campak tidak ada pendarahan. Beberapa kasus penyakit campak juga dapat menimbulkan komplikasi serius, terutama pada kehamilan. Virus dapat menimbulkan kecacatan pada janin, yang membuat bayi lahir prematur hingga meninggal.

Penyebab Campak

Campak adalah infeksi yang disebabkan oleh virus yang termasuk dalam keluarga paramyxovirus. Penularan biasanya terjadi melalui semprotan air liur yang dikeluarkan oleh orang yang terinfeksi saat bersin dan batuk. Siapapun yang menghirup semprotan air liur akan terkena penyakit ini.

Faktor yang Meningkatkan Risiko Campak

Beberapa faktor yang mempengaruhi risiko terkena campak meliputi:

  1. Usia: Bayi dan anak-anak kecil memiliki risiko lebih tinggi terkena campak dibandingkan orang dewasa.
  2. Status imun: Orang yang memiliki sistem imun yang lemah memiliki risiko lebih tinggi terkena campak.
  3. Kontak dengan penderita campak: Orang yang berinteraksi dengan penderita campak memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit.
  4. Keberadaan virus: Virus rubella lebih mudah menyebar dalam lingkungan dengan populasi yang tidak terlindungi oleh vaksinasi.

Gejala Penyakit Campak

Gejala penyakit campak meliputi:

  1. Demam
  2. Sakit kepala
  3. Sakit tenggorokan
  4. Ruam merah pada kulit
  5. Batuk
  6. Pilek
  7. Nyeri sendi
  8. Nyeri otot
  9. Mual dan muntah

Gejala biasanya muncul sekitar 2-3 minggu setelah terpapar virus dan dapat berlangsung selama beberapa hari. Ruam pada kulit biasanya muncul pertama kali di wajah dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Namun, beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala sama sekali atau hanya mengalami gejala ringan.

Komplikasi Campak

Penyakit campak dapat menimbulkan beberapa komplikasi, terutama pada anak-anak dan wanita hamil. Berikut adalah beberapa komplikasi yang mungkin terjadi setelah terkena penyakit tersebut:

  1. Komplikasi pada sistem saraf: Beberapa orang yang terkena penyakit campak mungkin mengalami komplikasi seperti ensefalitis (infeksi pada otak) atau radang selaput otak (meningitis).
  2. Kondisi berbahaya pada jantung: Virus dapat menimbulkan masalah jantung, seperti defek jantung bawaan.
  3. Komplikasi pada mata: Virus dapat menimbulkan katarak atau masalah penglihatan lainnya.
  4. Masalah pada telinga: Virus dapat menimbulkan masalah pendengaran, seperti tuli atau hypoacusis (penurunan pendengaran).
  5. Komplikasi pada kehamilan: Virus dapat menimbulkan kecacatan pada janin, atau bahkan membuat lahir prematur hingga meninggal.

Penting untuk diketahui bahwa komplikasi penyakit campak dapat terjadi meskipun gejala penyakit ringan. Oleh karena itu, penting untuk mencegah penyebaran virus rubella dengan cara vaksinasi dan menjaga jarak dengan penderita campak.

Pencegahan untuk Campak

Campak juga dikenal sebagai rubeola. Saat ini sudah ada vaksin untuk mencegah penyakit ini. Vaksin untuk melawan penyakit ini merupakan bagian dari vaksin MMR. Vaksin MMR adalah vaksin kombinasi untuk campak, gondok dan rubella.

Umumnya, vaksin MMR diberikan dua kali. Pertama kali diberikan saat anak kamu berusia 15 bulan dan suntikan MMR berikutnya diberikan pada usia 5 hingga 6 tahun atau sebelum mereka masuk sekolah dasar. Vaksin memainkan peran penting dalam mencegah penyakit ini.

Pengobatan untuk Campak

Saat ini, tidak ada obat spesifik untuk menyembuhkan penyakit campak. Terapi pengobatan campak bertujuan untuk meredakan gejala dan mempercepat pemulihan. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi gejala penyakit campak:

1. Istirahat

Istirahat adalah hal yang paling penting untuk membantu mengatasi gejala campak. Orang yang terkena penyakit campak harus beristirahat sebanyak mungkin agar dapat mempercepat pemulihan.

2. Pain Reliever

Obat penghilang rasa sakit seperti ibuprofen atau paracetamol dapat membantu meredakan demam dan nyeri.

3. Cairan

Minum banyak cairan seperti air, jus, atau air mineral dapat membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mempercepat pemulihan.

4. Menjaga Jarak dengan Orang Lain

Orang yang terkena campak harus menjaga jarak dengan orang lain agar tidak menularkan virus.

Penting untuk diketahui bahwa pengobatan campak bervariasi tergantung pada usia, tingkat gejala, dan kondisi kesehatan penderita. Sebaiknya meminta saran dari dokter untuk menentukan pengobatan yang paling sesuai.

Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliDoc untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhan yang dialami. Nikmati fasilitas telemedicine Chat Dokter 24/7 secara gratis di aplikasi ReliDoc. Yuk langsung download aplikasi ReliDoc, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.

ReliDoc One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.

Sumber Artikel Penyakit Campak

Centers for Disease Control and Prevention. Akses pada 2023. Measles: Signs and Symptoms
Cleveland Clinic. Akses pada 2023. Disease & Conditions. Measles.
Healthline. Akses pada 2023. Rubella vs. Rubeola: Symptoms, Pictures,
Kids’ Health. Akses pada 2023. Measles.
Mayo Clinic. Akses pada 2023. Measles.

Ditinjau oleh: dr. Teddy H

Bagikan Artikel Ini

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on linkedin
LinkedIn