Perut Kembung? Begini Cara Mencegahnya

Perut Kembung

ReliDoc – Jakarta. Habis makan, terasa begah dan perut kembung? Kenapa ya? Yuk kita bahas tentang penyebab perut menjadi kembung dan cara mencegah perut kembung di bawah ini.

Apa itu Perut Kembung?

Intinya, perut kembung adalah kondisi perut yang di mana kamu terasa penuh dan tidak nyaman. Namun, hal ini sangat umum dan ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk meredakannya. Di samping itu, kejadian ini bisa saja disertai dengan perut yang terlihat buncit, perasaan tersebut dapat berkisar dari sedikit tidak nyaman hingga sangat menyakitkan, dan biasanya hilang setelah beberapa saat, tapi bagi sebagian orang, ini adalah masalah yang sering terjadi. Begitu pula, masalah pencernaan dan fluktuasi hormon juga dapat menyebabkan siklus kembung.

Penyebab Perut Kembung

Umumnya, penyebab dari sakit perut dan kembung adalah gas di usus yang berlebihan. Jika kamu mengalami kembung setelah makan, itu bisa menjadi masalah pencernaan, biasanya karena makan terlalu cepat, intoleransi terhadap makanan, atau masalah tentang siklus menstruasi dapat menyebabkan perut terasa kembung.

1. Kebanyakan Gas dalam Perut

Faktanya, terlalu banyak gas di perut dapat mengganggu pencernaan. Tentu saja, produksi gas dalam perut terutama oleh bakteri yang mencerna karbohidrat dalam yang disebut fermentasi. Jadi, laju fermentasi yang cepat ini disebabkan banyaknya karbohidrat yang tidak terserap secara alami selama proses pencernaan. Berikut, beberapa kemungkinan penyebab:

  • Malabsorpsi karbohidrat. Banyak orang mengalami kesulitan mencerna karbohidrat tertentu (gula). Beberapa penyebab umum adalah laktosa, fruktosa, dan karbohidrat yang ditemukan dalam gandum dan kacang-kacangan.
  • Pertumbuhan Bakteri Usus Kecil Berlebih (SIBO). Ini terjadi ketika bakteri usus meluap dari usus besar ke usus kecil. Pertumbuhan bakteri yang berlebihan ini dapat mempengaruhi bakteri lain yang bertugas untuk menyeimbangkan.
  • Gangguan pencernaan fungsional. Iritasi usus besar atau IBS dan dispepsia fungsional ditandai dengan diare atau konstipasi, mual, muntah, demam, perdarahan, anemia, dan penurunan berat badan, dan juga perut kembung.
  • Hipersensitivitas visceral. Beberapa orang merasa kembung bahkan ketika kadar gas normal. Kondisi ini berkorelasi dengan sindrom iritasi usus besar dan gangguan lain yang mempengaruhi jalur saraf dari usus ke otak.

2. Hormon

Sepertinya, kamu mungkin menemukan bahwa kembung mengikuti siklus yang berbeda, bukan karena siklus pencernaan, tetapi karena siklus menstruasi. Bahkan 3 dari 4 wanita melaporkan kembung sebelum dan selama menstruasi. Demikian pula, kembung juga merupakan keluhan umum selama fluktuasi hormon perimenopause. Lebih daripada itu, hormon wanita dapat mempengaruhi rasa kembung dari banyak faktor, termasuk cairan, gas, sistem pencernaan, dan sensitivitas kamu terhadapnya.

Pertama, estrogen menyebabkan retensi air. Karena, dengan lonjakan estrogen dan penurunan progesteron, kamu akan merasakan kembung dari cairan, yang juga berinteraksi dengan sistem organ. Kemudian, hormon juga berinteraksi dengan sistem pencernaan kamu. Estrogen dan progesteron masing-masing dapat menyebabkan gas usus dengan memperlambat atau mempercepat motilitas kamu. Sementara, reseptor estrogen di saluran pencernaan kamu juga memengaruhi sensitivitas visceral kamu yang membuat kamu merasa kembung.

3. Isi dari Makanan

Dalam hal ini, makanan dapat mencakup dari makanan padat, cairan, dan gas. Pada kenyataannya, zat-zat pencernaan dapat menumpuk di sistem pencernaan kamu ketika ada cadangan atau jumlah terbatas di saluran pencernaan kamu atau ketika otot-otot yang menggerakkan zat-zat pencernaan entah bagaimana terganggu. Berikut, kemungkinan penyebab penumpukan di dalam perut meliputi:

  • Faktor diet atau gaya hidup. Kamu mungkin mengalami sembelit karena faktor diet atau gaya hidup, atau kamu mungkin mengalami sembelit kronis karena kondisi medis yang sudah ada sebelumnya. Makanan disimpan di usus besar, menyebabkan makanan yang baru dicerna tinggal lebih lama di usus, menunggu untuk lewat. Sehingga perut kamu seperti mengembang untuk mengakomodasi jumlah ekstra, yang menyebabkan kembung.
  • Obstruksi usus. Usus besar dan usus kecil kamu mungkin tersumbat oleh tumor, jaringan parut, penyempitan, atau hernia. Penyakit radang seperti penyakit Crohn dan divertikulosis dapat merusak bagian usus kecil kamu, menciptakan penyumbatan yang mempersempit saluran pencernaan kamu.
  • Gangguan motilitas. Kondisi ini menyebabkan konstipasi dan motilitas gastrointestinal yang lamban. Biasanya gangguan pada otot dan saraf di saluran pencernaan yang merasakan isi pencernaan.
  • Kenaikan berat badan atau obesitas. Berat badan yang kamu peroleh selama setahun terakhir cenderung berfokus pada perut kamu terlebih dahulu. Ini berarti ada lebih sedikit ruang untuk pencernaan normal, sehingga makanan biasa pun bisa membuat kamu merasa kembung. Terkadang penambahan berat badan juga terkait dengan retensi air, yang dapat membuat kamu merasa kembung karena cairan di perut.

Gejala Perut Kembung

Berikut, tanda atau gejala perut kembung dapat meliputi:

  • Bersendawa
  • Buang angin
  • Nyeri, kram atau perasaan terikat di perut Anda
  • Perasaan penuh atau tekanan di perut Anda (kembung)
  • Peningkatan ukuran perut yang dapat diamati (distensi)

Meski, bersendawa, terutama selama setelah makan merupakan hal normal. Kebanyakan orang bersendawa hingga 20 kali sehari. Tetapi sendawa dan membuang gas yang jarang menjadi tanda masalah medis.

Pencegahan

Jika kembung disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat:

  • Perbanyak serat. Faktanya, serat membantu menghilangkan kotoran yang menumpuk di saluran pencernaan Anda. Karena, serat adalah prebiotik yang dapat meningkatkan jumlah bakteri baik dalam usus Anda
  • Minum banyak air. Terlebih, hal ini memfasilitasi pergerakan di sepanjang saluran pencernaan dan mencegah makanan yang dicerna menjadi terlalu sulit untuk dikeluarkan.
  • Berolahraga secara teratur. Kapanpun, aktivitas ini membantu mencegah retensi air dan menjaga pergerakan usus. Olahraga juga membantu mencegah kenaikan berat badan yang cepat.
  • Hindari makanan olahan. Terutama, makanan olahan rendah serat dan tinggi garam dan lemak, karena garam menyebabkan retensi air, dan lemak dapat memperlambat proses pencernaan.

Pendeknya, perut kembung bisa mengganggu dan menyakitkan. Nyatanya, ada banyak penyebab sederhana perut kembung, seperti gas, sembelit, gangguan pencernaan, intoleransi makanan, dan retensi cairan.

Bagi kebanyakan orang, penyebabnya dapat diobati di rumah dan merupakan sesuatu yang hilang dengan cepat. Jarang sekali perut yang kembung adalah tanda dari sesuatu yang lebih serius. Akan tetapi apabila kamu merasa perut kembung dan disertai dengan penyakit lain harus dilakukan konsultasi dengan dokter.

Bagi peserta Asuransi Reliance. Kamu dapat menggunakan Aplikasi ReliDoc untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhanmu. Nikmati fasilitas telemedicine Chat Dokter 24/7 secara gratis di aplikasi ReliDoc. Yuk langsung download aplikasi ReliDoc, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.

ReliDoc One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.

Sumber Artikel Perut Kembung

Cleveland Clinic. Akses pada 2022. Bloated Stomach.
Mayo Clinic. Akses pada 2022. Gas and gas pains.
MedicalNewsToday. Akses pada 2022. What causes abdominal bloating?
NHS. Akses pada 2022. Bloating.

Ditinjau oleh: dr. Teddy Harliyanto

Bagikan Artikel Ini

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on linkedin
LinkedIn