Kenali Anemia Sel Sabit

Kenali Anemia Sel Sabit

ReliDoc – Jakarta. Umumnya sel darah merah berbentuk bundar dan lentur. Namun karena kelainan genetika menyebabkan sel darah merah berbentuk tidak normal, seperti bulan sabit.  Bentuk sel sabit ini mengakibatkan terhambatnya pasokan darah sehat yang kaya oksigen ke seluruh tubuh.Yuk, kenali anemia sel sabit di sini!

Apa itu Anemia Sel Sabit?

Umumnya, penyakit yang dikenal sebagai anemia sel sabit atau Sickle Cell Disease (SCD) adalah kelainan genetik pada sel darah merah. Pada kondisi ini, sel darah merah berbentuk sabit atau setengah sabit daripada berbentuk bulat yang normal. Namun, sel darah merah yang bengkok ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan karena mereka tidak dapat dengan mudah melewati pembuluh darah yang lebih kecil, mengurangi aliran darah, dan menyebabkan rasa sakit dan kerusakan organ.

Penyebab Anemia Sel Sabit

Faktanya, anemia sel sabit disebabkan oleh mutasi genetik pada hemoglobin, protein yang bertanggung jawab untuk membawa oksigen dalam sel darah merah. Selanjutnya, mutasi ini menyebabkan produksi hemoglobin yang tidak normal, yang membuat sel darah merah berubah bentuk saat mengandung oksigen.

Setidaknya, orang-orang yang rentan terkena penyakit anemia sel sabit adalah mereka yang mewarisi gen bermutasi yang menyebabkan kondisi ini. Pendek kata, anemia sel sabit adalah penyakit genetik yang diwariskan dari orangtua ke anak. Untuk mengembangkan anemia sel sabit, seseorang harus menerima salinan gen bermutasi dari kedua orangtuanya. Tentu saja, ini berarti jika salah satu dari kedua orangtua adalah pembawa gen bermutasi (memiliki satu salinan gen bermutasi), tetapi tidak mengalami gejala anemia sel sabit, maka mereka disebut “pembawa sifat.”

Gejala Anemia Sel Sabit

Pada umumnya, gejala dan tingkat keparahan anemia sel sabit bervariasi pada setiap individu. Berikut ini beberapa gejala yang umum, meliputi:

  1. Mengalami krisis nyeri. Nyeri akut bisa terjadi di berbagai bagian tubuh, seperti tulang, sendi, perut, atau dada.
  2. Kelelahan dan lemah.
  3. Mudah sesak napas dan detak jantung cepat.
  4. Infeksi yang sering.
  5. Pembengkakan tangan dan kaki.
  6. Kulit atau mata kuning (jaundice) karena pemecahan sel darah merah yang berlebihan.
  7. Penurunan pertumbuhan pada anak-anak.

Pengobatan Anemia Sel Sabit

Pengobatan untuk anemia sel sabit bertujuan untuk mengelola gejala dan mencegah komplikasi. Beberapa pendekatan pengobatan meliputi:

1. Terapi Obat

Pemberian obat penghilang nyeri dan anti-inflamasi untuk mengatasi krisis nyeri dan peradangan.

2. Transfusi Darah

Transfusi darah dapat membantu meningkatkan jumlah sel darah merah yang normal dan mengatasi anemia yang parah.

3. Hidroxiurea

Obat ini dapat membantu meningkatkan jumlah sel darah merah normal dan mengurangi frekuensi krisis nyeri.

4. Folic Acid

Suplemen asam folat dapat membantu dalam produksi sel darah merah yang sehat.

5. Transplantasi Sumsum Tulang

Prosedur ini dapat menjadi pilihan untuk beberapa pasien dengan anemia sel sabit yang parah.

Pencegahan Anemia Sel Sabit

Karena anemia sel sabit bersifat genetik, tidak ada cara untuk mencegahnya secara langsung. Namun, ada beberapa langkah yang dapat membantu mencegah komplikasi dan memperbaiki kualitas hidup bagi orang dengan kondisi ini:

  • Melakukan Pemeriksaan Rutin
    Memantau kesehatan dengan pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi dan mengatasi komplikasi yang mungkin timbul lebih awal.
  • Melakukan Vaksinasi
    Memastikan vaksinasi lengkap untuk mencegah infeksi, terutama pada anak-anak.
  • Meningkatkan Asupan Cairan
    Minum banyak cairan dapat membantu mencegah krisis dan meningkatkan hidrasi.
  • Menghindari Suhu Ekstrem
    Hindari paparan suhu ekstrem yang dapat memicu krisis nyeri.
  • Menghindari Olahraga Terlalu Berat
    Olahraga intens dapat menyebabkan stres pada tubuh, sehingga hindari olahraga berat yang berlebihan.

Berikut kebiasaan yang harus dihindari untuk pencegahan komplikasi anemia sel sabit:

  1. Merokok. Merokok dapat mempengaruhi sirkulasi darah dan memperburuk gejala.
  2. Konsumsi Alkohol. Alkohol dapat menyebabkan dehidrasi dan meningkatkan risiko krisis nyeri.
  3. Konsumsi Makanan yang Tinggi Lemak Jenuh dan Garam. Jadi sebaiknya lakukan diet sehat dan seimbang penting untuk mencegah komplikasi kesehatan tambahan.
  4. Kurang Minum. Kebiasaan ini juga harus kita hindari. Jadi minumlah banyak air untuk menjaga hidrasi yang baik dan mencegah krisis.

Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter dan tim medis yang terlatih untuk mengelola kondisi anemia sel sabit dengan tepat.

Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliDoc untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhan yang dialami. Nikmati fasilitas telemedicine Chat Dokter 24/7 secara gratis di aplikasi ReliDoc. Yuk langsung download aplikasi ReliDoc, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.

ReliDoc One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.

Sumber Artikel Kenali Anemia Sel Sabit

Mayo Clinic. Akses pada 2023. Diseases & Conditions. Sickle Cell Anemia.
Healthline. Akses pada 2023. Sickle Cell Anemia.
Kids Health. Akses pada 2023. For Parents. Sickle Cell Disease.

Ditinjau oleh: dr. Stevent

Bagikan Artikel Ini

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on linkedin
LinkedIn