Malaria

Malaria

ReliDoc – Jakarta. Rumah kamu banyak nyamuk yang berlalu lalang? Kulitmu di gigit sama nyamuk dan beberapa hari kemudian terkena demam? Ini merupakan salah satu gejala dari malaria loh, tangani dengan baik untuk mengobati penyakit ini yuk. Yuk cek di bawah ini untuk mengetahui malaria lebih lanjut!

Apa itu Malaria?

Malaria adalah penyakit yang timbul oleh parasit. Parasit ini tertular ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Pasien penyakit ini biasanya akan mengalami gejala demam tinggi dan menggigil. Penyakit ini memang mudah ditularkan melalui gigitan nyamuk khususnya di daerah endemis seperti Papua, Maluku, hingga Nusa Tenggara. Namun jangan terlalu khawatir, karena penyakit ini dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat. Di sisi lain, jika tidak diobati, penyakit ini bisa berakibat fatal, mulai dari anemia berat, gagal ginjal hingga kematian.

Meskipun penyakit ini jarang terjadi di daerah beriklim sedang, tapi penyakit ini masih lazim di negara-negara tropis dan subtropis.

Penyebaran

Malaria timbul oleh parasit Plasmodium, yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles. Hanya nyamuk betina yang menularkan agen malaria, ketika nyamuk menggigit korban, yang menyebabkan parasit masuk ke dalam tubuh korban.

Begitu parasit masuk ke dalam tubuh, parasit itu masuk lewat aliran pembuluh darah lalu bergerak ke hati, tempat dimana parasit akan bertelur dan berkembang biak. Parasit lalu menyerang sel darah merah yang membawa oksigen sampai sel darah merah pecah. Setelah pecah, Ini melepaskan lebih banyak parasit tadi ke dalam aliran darah dan akan menargetkan sel darah merah lainnya.

Jenis-Jenis Parasit Malaria

Ada beberapa spesies parasit malaria yang menyebabkan penyakit ini, antara lain:

1. Plasmodium Vivax

Sakit yang timbul karena Plasmodium vivax cenderung menimbulkan gejala yang lebih ringan. Parasit ini dapat bertahan hidup di hati selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Meski tergolong ringan, penyakit yang timbul oleh parasit ini bisa kambuh jika daya tahan tubuh melemah karena parasit bisa aktif kembali.

2. Plasmodium Ovale

Meskipun penyakit yang timbul oleh parasit Plasmodium ovale tidak diklasifikasikan sebagai berpotensi mengancam jiwa, penyakit yang timbul oleh parasit ini dapat menyebabkan anemia dan kekurangan darah, sehingga harus berhati-hati.

3. Plasmodium Malariae

Penyakit yang timbul oleh protozoa Plasmodium malaria menyebabkan gejala setelah infeksi parasit yang berkepanjangan. Oleh karena itu, pasien penyakit ini menderita infeksi kronis dengan gangguan fungsi ginjal.

4. Plasmodium Falciparum

Penyakit yang timbul oleh parasit Plasmodium falciparum tergolong paling berbahaya karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi, kejang dan koma. Jenis malaria ini adalah salah satu penyebab utama kematian akibat penyakit ini di seluruh dunia.

Gejala Malaria

Tanda dan gejala malaria meliputi:

Umumnya orang yang terinfeksi malaria mengalami siklus “serangan” malaria. Serangan biasanya dimulai dengan menggigil, diikuti dengan demam tinggi, diikuti dengan berkeringat dan kembali ke suhu tubuh normal.

Tanda dan gejala malaria biasanya dimulai dalam beberapa minggu setelah digigit nyamuk yang terinfeksi. Namun, beberapa jenis parasit malaria tetap berada di dalam tubuh hingga satu tahun.

Pencegahan Malaria

Nyamuk paling aktif dari senja hingga fajar. Untuk menghindari gigitan nyamuk, Anda harus:

  • Tutupi badan kamu. Pakai baju lengan panjang dan celana panjang. Selipkan kemeja Anda ke dalam dan selipkan celana ke dalam kaus kaki.
  • Oleskan krim anti-nyamuk ke kulitmu
  • Semprotkan obat anti-nyamuk sebelum kamu tidur di kamar.
  • Konsumsi obat preventif sebelum bepergian ke daerah endemis malaria

Pengobatan Malaria

Penyembuhan penyakit ini dapat dengan obat-obatan. Obat antimalaria yang paling umum meliputi:

● Klorokuin Fosfat

Klorokuin (kina) adalah pengobatan pilihan untuk parasit yang sensitif terhadap obat. Namun, di banyak bagian dunia, parasit menjadi resisten terhadap klorokuin, dan obat tersebut tidak lagi merupakan pengobatan yang efektif.

● Terapi kombinasi berbasis artemisinin (ACT)

ACTs adalah kombinasi dari dua atau lebih obat yang bekerja dengan cara yang berbeda terhadap patogen malaria. Ini biasanya merupakan pengobatan pilihan untuk malaria yang resisten terhadap klorokuin. Contohnya termasuk artemether lumefantrine (Coartem) dan artesunate mefloquine.

● Obat antimalaria umum lainnya

Ini termasuk atovaquone-proguanil (malarone), kina sulfat (qualaquin) dan doksisiklin (oracea, vibramycin), dan primakuin fosfat.

Komplikasi Malaria

Kematian akibat malaria biasanya terkait dengan satu atau lebih komplikasi serius, termasuk:

1. Malaria Serebral.

Jika sel darah yang dipenuhi parasit memblokir pembuluh darah kecil ke otak Anda (malaria serebral), pembengkakan otak atau kerusakan otak dapat terjadi. Sakit serebral ini dapat menyebabkan kejang dan koma.

2. Masalah pernapasan.

Ketika parasit menginfiltrasi paru maka akan menstimulasi reaksi peradangan tubuh yang memproduksi cariran radang. Akumulasi cairan ini di paru-paru Anda (edema paru) dapat membuat Anda sulit bernapas.

3. Kegagalan organ.

Penyakit ini juga dapat merusak ginjal atau hati atau menyebabkan limpa pecah. Salah satu dari kondisi ini dapat mengancam jiwa. Komplikasi kerusakan organ seperti ginjal atau liver pada penyakit ini terutama terjadi akibat disfungsi hemodinamik yaitu gangguan metabolisme aliran suplai darah ke berbagai organ dan juga respon imun tubuh terhadap adanya parasit yang berlebih dan merusak organ.

4. Anemia.

Penyakit ini menyerang dan menghancurkan sel darah merah sehingga dapat mengakibatkan tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah untuk suplai oksigen yang cukup ke jaringan tubuh Anda (anemia).

5. Gula darah rendah.

Bentuk penyakit ini yang parah dapat menyebabkan gula darah rendah (hipoglikemia). Gula darah yang sangat rendah dapat menyebabkan koma atau kematian. Rendahnya kadar gula ini umumnya diakibatkan adanya gangguan fungsi hati sehingga terjadi proses metabolisme gula yang terganggu dalam tubuh.

Demikian berbagai gejala hingga komplikasi dari penyakit ini. Harap selalu waspada ketika hendak bepergian jauh, perkuat sistem imun kita, dan proteksi higienis lingkungan kita agar nyamuk pembawa parasit ini tidak berkembang biak.

Apabila di rumah kamu terdapat banyak kamu dan kamu sudah digigit oleh nyamuk, dan gejala demam tinggi muncul, segera periksakan dirimu ke dokter dan konsultasikan keluhanmu ke dokter agar mendapatkan penanganan yang sesuai.

Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliCare untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhan yang dialami. Nikmati fasilitas telemedicine ReliDoc 24/7 secara gratis di aplikasi ReliCare. Yuk langsung download aplikasi ReliCare, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.

ReliCare One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.

Sumber Artikel

Mayo Clinic. Akses pada 2024. Malaria
CDC. Akses pada 2024. Malaria
WebMD. Akses pada 2024. Malaria

Ditinjau oleh: dr. Christian Hendra Raharja

Bagikan Artikel Ini

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on linkedin
LinkedIn