Perlu Tahu! Perbedaan Panic Attack dengan Serangan Jantung

Perlu Tahu Perbedaan Panic Attack dengan Serangan Jantung

ReliDoc – Jakarta. Kamu merasa sesak napas secara tiba-tiba? Takut terkena serangan jantung? Atau Panic Attack? Gejalanya sama tapi berbeda ya ReliFriends, yuk simak di sini untuk mengetahui perbedaan Panic Attack dengan Serangan Jantung!

Adakah Perbedaan Panic Attack dengan Serangan Jantung (Heart Attack)?

Ya, ada perbedaan antara panic attack (serangan panik) dan serangan jantung. Serangan panik adalah periode ketakutan atau kecemasan yang tiba-tiba dan intens yang dapat datang dengan cepat dan tanpa peringatan. Seringkali disertai dengan gejala fisik seperti detak jantung yang cepat, sesak napas, pusing, dan nyeri dada. Umumnya gejala tersebut timbul karena perubahan sistem saraf tubuh dan tidak menimbulkan ancaman bagi kesehatan fisik seseorang.

Sebaliknya, serangan jantung adalah keadaan darurat medis yang terjadi ketika aliran darah ke jantung tersumbat, biasanya oleh gumpalan di salah satu arteri koroner. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada otot jantung dan dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani. Umumnya, gejala serangan jantung dapat berupa nyeri dada, sesak napas, dan mual, dan dapat disertai dengan gejala lain seperti berkeringat, pusing, dan nyeri pada lengan, rahang, atau leher.

Penting untuk dapat membedakan antara serangan panik dan serangan jantung, karena perawatan untuk kondisi ini berbeda. Jadi, jika kamu mengira kamu atau seseorang yang kamu kenal mungkin mengalami serangan jantung, penting untuk segera mencari pertolongan medis.

Penyebab Serangan Panik (Panic Attack)

Memang, tidak ada penyebab tunggal dari serangan panik, dan dapat terjadi karena alasan yang berbeda pada orang yang berbeda. Namun, ada beberapa faktor tertentu yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami serangan panik. Ini termasuk:

  • Genetika: Risiko seseorang terkena gangguan panik dapat meningkat jika mereka memiliki riwayat keluarga dengan gangguan tersebut.
  • Peristiwa hidup yang penuh tekanan: Peristiwa traumatik, seperti kematian orang yang dicintai atau perceraian, dapat memicu serangan panik.
  • Ciri-ciri kepribadian: Orang yang lebih rentan terhadap kecemasan atau cenderung perfeksionisme mungkin berisiko lebih tinggi mengalami serangan panik.
  • Penyalahgunaan makanan/minuman: Penyalahgunaan makanan/minuman, termasuk penggunaan alkohol atau obat-obatan, dapat meningkatkan risiko serangan panik.
  • Kondisi medis: Kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung atau asma, dapat menyebabkan gejala fisik yang mungkin salah mengartikannya sebagai serangan panik.

Tentu saja, siapapun dapat mengalami serangan panik, dan itu dapat terjadi tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi.

Penyebab Serangan Jantung (Heart Attack)

Serangan jantung, juga dikenal sebagai infark miokard, terjadi ketika aliran darah ke jantung tersumbat, biasanya oleh gumpalan di salah satu arteri koroner. Namun, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada otot jantung dan dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani.

Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung, termasuk:

  • Tekanan darah tinggi: Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan jantung.
  • Kolesterol tinggi: Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah dapat menumpuk di arteri dan meningkatkan risiko serangan jantung.
  • Merokok: Merokok merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan jantung.
  • Diabetes: Orang dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan mengalami serangan jantung.
  • Obesitas: Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko penyakit jantung dan serangan jantung.
  • Kurangnya aktivitas fisik: Gaya hidup yang tidak banyak bergerak dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan serangan jantung.
  • Pola makan yang buruk: Diet tinggi lemak jenuh dan lemak trans, garam, dan gula dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan serangan jantung.
  • Stres: Stres kronis dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung.
  • Usia: Risiko penyakit jantung dan serangan jantung meningkat seiring bertambahnya usia.

Penting untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko penyakit jantung, seperti menjaga pola makan dan gaya hidup sehat, berolahraga secara teratur, dan tidak merokok. Karenanya, jika kamu memiliki faktor risiko penyakit jantung, penting untuk mendiskusikannya dengan dokter kamu dan bekerja sama dengan mereka untuk mengembangkan rencana untuk mengelola risiko kamu

Cara Mencegah Serangan Jantung dan Panic Attack!

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kamu ambil untuk membantu mencegah serangan jantung dan serangan panik:

1. Pertahankan Pola Makan yang Sehat

Pertama, pola makan yang tinggi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak, serta rendah lemak jenuh dan trans, garam, dan gula dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan serangan panik.

2. Berolahraga secara Teratur

Selanjutnya, aktivitas fisik secara teratur dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung, mengurangi stres, dan mencegah serangan panik.

3. Berhenti Merokok

Karena merokok merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan jantung dan serangan panik. Berhenti merokok dapat membantu mengurangi risiko ini.

4. Kelola Stres

Demikian pula, stres kronis dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung dan serangan panik. Jadi, temukan cara sehat untuk mengelola stres, seperti melalui olahraga, meditasi, atau berbicara dengan ahli kesehatan mental, dapat membantu mengurangi risiko ini.

5. Tidur yang Cukup

Sementara, kurang tidur dapat menyebabkan stres dan kecemasan, yang dapat meningkatkan risiko serangan panik. Sebaiknya istirahat yang sehat dengan tidur 7-9 jam per malam.

6. Cari Pertolongan Medis

Hal yang utama, jika kamu memiliki faktor risiko penyakit jantung atau sedang mengalami gejala serangan jantung, seperti nyeri dada, sesak napas, dan mual, penting untuk segera mencari pertolongan medis. Jika kamu mengalami serangan panik, penting untuk mencari bantuan dari ahli kesehatan mental, karena pengobatan bisa sangat efektif dalam mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan serangan panik.

Itu dia perbedaan dari serangan jantung dan panic attack ya ReliFriends, kamu bisa mencegahnya dengan tips-tips di atas, tapi ingat, kalau kamu sudah terkena gejalanya, kamu bisa langsung konsultasi ke dokter ya.

Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliCare untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhan yang dialami. Nikmati fasilitas telemedicine ReliDoc 24/7 secara gratis di aplikasi ReliCare. Yuk langsung download aplikasi ReliCare, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.

ReliCare One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.

Sumber Artikel Perlu Tahu! Perbedaan Panic Attack dengan Serangan Jantung

Cleveland Clinic. Akses pada 2023. Epinephrine (Adrenaline).
Cleveland Clinic. Akses pada 2023. Panic Disorder.
Mayo Clinic. Akses pada 2023. Panic Attacks and Panic Disorder.
Healthline. Akses pada 2023. 12 Ways to Stop a Panic Attack.
Psych Central. Akses pada 2023. Panic Disorder Symptoms.

Ditinjau oleh: dr.Teddy H

Bagikan Artikel Ini

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on linkedin
LinkedIn