ReliDoc – Jakarta. Reli Friends, hati-hati dengan tipes atau demam tifoid, karena ada banyak komplikasi yang terjadi dengan demam ini. Yuk simak, agar kamu tahu lebih lanjut tentang cara pencegahan hingga pengobatan yang bisa kamu lakukan.
Faktanya, tipes atau demam tifoid adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Umumnya, infeksi ini ditularkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi dengan feses atau urin orang yang terinfeksi. Jika penanganannya tidak baik, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi yang fatal.
Demam tifoid atau tipes juga berbeda dengan demam tifus atau typhus. Tifus atau typhus timbul karena bakteri Rickettsia dan Oriencia. Jenis tifus yang paling umum, penularannya oleh kutu dari tikus. Sedangkan demam tifoid timbul karena bakteri Salmonella typhi.
Demam tifoid paling sering terjadi di wilayah dengan sanitasi yang buruk dan akses air bersih yang terbatas. Biarpun demikian, banyak yang menganggap anak-anak paling berisiko tertular demam tifoid. Ini mungkin karena sistem kekebalan (pertahanan alami tubuh terhadap infeksi dan penyakit) masih berkembang. Namun, anak-anak dengan demam tifoid cenderung memiliki gejala yang lebih ringan daripada orang dewasa.
Demam tifoid disebabkan oleh bakteri salmonella typhi. Bakteri ini dapat masuk ke usus setelah menelan makanan atau minuman yang terkontaminasi feses atau urin penderita tipes. Misalnya, ketika seorang pedagang menggunakan kamar kecil tanpa mencuci tangan, makanan yang mereka tangani dapat terkontaminasi, menginfeksi orang yang memakannya.
Salmonella typhi juga dapat ditularkan oleh orang yang tidak memiliki gejala tetapi masih membawa bakteri tersebut. Karena, salmonella typhi mungkin masih tertinggal di usus dan menyebar ke orang lain.
Berikut, beberapa gejala utama demam tifoid adalah:
Saat infeksi berlanjut, Anda mungkin kehilangan nafsu makan, merasa sakit, seperti sakit perut atau diare. Tetapi, beberapa orang mungkin mengalami ruam di sekujur tubuhnya.
Jika tidak dilakukan pengobatan untuk demam tifoid, gejala terus memburuk dalam minggu-minggu berikutnya, meningkatkan risiko komplikasi yang berpotensi fatal.
Dalam hal ini, ada beberapa tindakan pencegahan, seperti:
Dalam hal ini, salah satu upaya pencegahan demam tifoid adalah dengan vaksinasi tifoid. Karena, vaksin ini merupakan bagian dari program imunisasi. Pada umumnya, pemberian vaksin tifoid kepada anak-anak antara usia 2 hingga 12 tahun, tetapi dapat juga pemberian kepada orang dewasa yang berisiko terkena demam tifoid. Kemudian, pengulangan vaksinasi demam tifoid setiap tiga tahun dari usia 2 hingga usia 18 tahun.
Selain anak-anak, vaksinasi demam tifoid juga berlaku untuk orang dewasa yang berisiko terkena demam tifoid. Misalnya. :
Harus ingat, selalu mencuci tangan Anda dengan sabun maupun air, apabila tidak ada sabun dan air, gunakan hand sanitizer, terutama saat menyiapkan makanan dan setelah menggunakan kamar kecil.
Nyatanya, hal ini karena bakteri penyebab demam tifoid berada dalam produk mentah ini. Jadi, hindari makan buah dan sayuran mentah yang belum dilakukan pencucian dengan air bersih. Pastikan untuk merebus air yang Anda minum.
Oleh karena itu, hati-hati dengan jajan atau ngemil sembarangan karena Anda tidak yakin pengecer menggunakan kebersihan yang tepat dalam menyiapkan makanan yang mereka jual.
Tentunya, ini karena dapat terjadi penularan bakteri dari orang ke orang dengan sangat mudah.
Pada saat ini, demam tifoid membutuhkan pengobatan segera dengan antibiotik. Jika demam tifoid terdiagnosis lebih awal, infeksi biasanya ringan dan biasanya lakukan pengobatan di rumah dengan tablet antibiotik selama 7 hingga 14 hari. Bahkan, tipes yang parah biasanya memerlukan rawat inap. Sehingga, dengan pengobatan antibiotik yang cepat, kebanyakan orang mulai merasa lebih baik dalam beberapa hari. Apabila gejala masih ringan, beberapa hal yang bisa Anda lakukan adalah:
Minum air putih selama demam tifoid dapat mencegah dehidrasi akibat demam dan diare yang berkepanjangan. Jika Anda mengalami dehidrasi parah, dokter akan memberi Anda cairan secara intravena (IV).
Agar cepat sembuh, istirahatlah yang membantu proses penyembuhan penyakit ini. Sebaiknya, hindari olahraga berat dan hindari komplikasi demam tifoid agar tubuh cepat beradaptasi.
Karena, demam tifoid adalah penyakit usus, maka anjuran yang sering adalah untuk makan makanan yang mudah tercerna dan lunak seperti bubur. Ini membuat usus Anda lebih mudah bekerja. Makan makanan yang mudah dicerna juga membantu tubuh Anda menyerap nutrisi dalam makanan dengan lebih mudah.
Pendek kata, tanpa pengobatan yang tepat, demam tifoid dapat menyebabkan beberapa komplikasi. Beberapa komplikasi yang paling umum adalah:
Selain komplikasi di atas, ada beberapa komplikasi lain yang bisa terjadi.
Apabila Anda mengalami demam tifoid, kami sarankan untuk langsung menghubungi penyedia layanan kesehatan Anda dan lakukan konsultasi ke dokter Anda.
Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliCare untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhan yang dialami. Nikmati fasilitas telemedicine “ReliDoc” 24/7 secara gratis di aplikasi ReliCare. Yuk langsung download aplikasi ReliCare, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.
ReliCare One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.
CDC. Akses pada 2024. Typhoid Fever
Cedars Sinai. Akses pada 2024. Typhus vs Typhoid Fever: What’s the difference?
Mayo Clinic. Akses pada 2024. Typhoid Fever
NHS. Akses pada 2024. Typhoid Fever
Rumah Sakit Universitas Andalas. Akses pada 2024. Typhoid Fever
Ditinjau oleh: dr. Teddy H
Bagikan Artikel Ini