ReliDoc – Jakarta. Mau tidur nyenyak tetapi malah ke kamar mandi terus menerus karena sakit perut? Ya, kejadian ini adalah diare yang membuat kita kebelet ke kamar mandi. Lalu, bagaimana ya untuk pencegahannya? Yuk simak bersama-sama di bawah ini.
Diare adalah penyakit yang menyebabkan penderitanya mengalami buang air besar yang encer atau tinja yang bersifat encer. Umumnya, penyakit ini terjadi akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit.
Untungnya, sakit ini biasanya berlangsung dengan jangka waktu pendek, hanya berlangsung beberapa hari. Biasanya berlangsung hingga 14 hari (diare akut). Namun, dalam beberapa kasus, diare berlangsung lebih dari 14 hari (diare kronis).
Untuk gejalanya bervariasi. Namun, gejala yang paling umum bagi penderita penyakit ini adalah:
Gejala yang lebih serius meliputi:
Jika Anda memiliki tinja berair lebih dari tiga kali sehari dan Anda tidak minum cukup cairan, Anda bisa mengalami dehidrasi, yang bisa menjadi masalah serius jika tidak mendapatkan pengobatan.
Sejumlah penyakit dan kondisi dapat menyebabkan diare, antara lain:
Virus yang dapat menyebabkannya termasuk virus Norwalk (juga terkenal sebagai norovirus), adenovirus enterik, astrovirus, cytomegalovirus dan virus hepatitis. Rotavirus adalah penyebab umum diare akut pada anak. Coronavirus 2019 (COVID-19) juga telah terkait dengan gejala gastrointestinal, termasuk mual, muntah, dan BAB encer yang sering.
Paparan bakteri patogen, seperti E. coli atau parasit melalui makanan atau air yang terkontaminasi, menyebabkan sakit ini. Clostridium difficile (atau sebagai C. difficile) adalah jenis bakteri lain yang menyebabkan sakit ini, dan dapat terjadi setelah pemberian antibiotik atau selama perawatan di rumah sakit.
Banyak obat, seperti antibiotik, dapat menyebabkan penyakit ini. Antibiotik mengurangi infeksi dengan membunuh bakteri jahat, tetapi juga membunuh bakteri baik. Ini mengganggu keseimbangan alami bakteri pada usus Anda, yang menyebabkan diare atau infeksi yang tumpang tindih seperti C. difficile. Obat lain yang menyebabkan gejala ini adalah obat anti kanker dan antasida yang mengandung magnesium.
Laktosa adalah gula yang ada dalam susu dan produk susu lainnya. Orang yang mengalami kesulitan mencerna laktosa mengalami sakit ini setelah makan produk susu. Intoleransi laktosa dapat meningkat seiring bertambahnya usia karena kadar enzim yang membantu mencerna laktosa menurun seiring bertambahnya usia.
Fruktosa adalah gula yang ada secara alami dalam buah-buahan dan madu. Kadang-kadang kita tambahkan sebagai pemanis untuk minuman tertentu. Fruktosa dapat menyebabkan gejala sakit ini pada orang yang kesulitan mencernanya.
Sorbitol, erythritol, dan mannitol – pemanis buatan adalah gula yang tidak dapat terserap yang ada dalam permen karet dan produk bebas gula lainnya – dapat menyebabkan sakit ini pada beberapa orang sehat.
Operasi pengangkatan sebagian usus atau kandung empedu terkadang dapat menyebabkan diare.
Diare kronis memiliki sejumlah penyebab lain, seperti IBS, penyakit Crohn, kolitis ulseratif, penyakit celiac, kolitis mikroskopis dan pertumbuhan bakteri usus kecil yang berlebihan (SIBO).
Diare yang timbul karena bakteri dan parasit, untuk pencegahannya dapat melakukan langkah-langkah berikut:
Vaksinasi Rotavirus. Vaksin rotavirus dapat melindungi anak dari diare yang timbul karena infeksi rotavirus. Penyakit ini bisa berbahaya karena menempatkan anak-anak pada risiko dehidrasi yang lebih tinggi.
Pengobatan utama untuk diare adalah mencegah dehidrasi. Pasien dapat minum elektrolit untuk menggantikan cairan yang hilang akibat diare. Selain itu, dianjurkan untuk mengonsumsi makanan lunak, suplemen probiotik, dan antidiare yang tersedia di apotek untuk mempercepat pemulihan diare.
Baca juga Terkena diare? Berikut makanan yang dapat dikonsumsi!
Untuk kondisi yang lebih serius, dokter meresepkan obat-obatan seperti:
Anda dapat minum obat yang dijual bebas dalam bentuk cair atau tablet seperti bismut subsalisilat dan loperamide.
Beberapa komplikasi yang disebabkan oleh diare adalah:
Jika Anda mengalami salah satu dari gejala tersebut, terutama jika diare berlanjut selama beberapa hari, segera hubungi dokter untuk mencari solusi terbaik, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter.
Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliCare untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhan yang dialami. Nikmati fasilitas telemedicine “ReliDoc” 24/7 secara gratis di aplikasi ReliCare. Yuk langsung download aplikasi ReliCare, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.
ReliCare One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.
Clevel and Clinic. Akses pada 2024. Diarrhea
Mayo Clinic. Akses pada 2024. Diarrhea
WebMD. Akses pada 2024. Diarrhea
Ditinjau oleh: dr. Teddy H
Bagikan Artikel Ini