Sering Naik Motor? Hati-Hati Gangguan pada Paru-Paru!

Sering Naik Motor Hati-Hati Gangguan pada Paru-Paru

ReliDoc – Jakarta. Reli Friends sering bepergian menggunakan sepeda motor? Mau itu pergi ke kantor, atau mungkin jalan jauh naik motor? Apabila kamu keseringan naik motor, hati-hati gangguan pada paru-paru kamu. Penasaran apa saja risikonya? Simak di artikel ini yuk.

Naik Motor dan Risiko pada Paru-Paru

Zaman sekarang kebanyakan orang lebih menyukai naik motor dalam bepergian dan beraktivitas sehari-hari karena alasan waktu dimana naik motor umumnya lebih dirasa cepat sampai tujuan, terutama di kota-kota besar yang akrab dengan kemacetan. Namun ternyata, di balik kelebihan tersebut, sering menggunakan kendaraan bermotor juga mengancam kehadiran gangguan pada organ paru anda.

Bagi Anda yang sering bepergian menggunakan motor, berhati-hatilah terhadap risiko penyakit yang berkaitan dengan paru-paru. Sebab, penyakit ini sangat rentan terhadap pengguna motor yang sehari-hari harus bergelut dengan polusi, terutama bagi mereka yang malas menggunakan masker dan tidak memakai peralatan berkendara yang sesuai.

Bagaimanapun, pengendara motor bersentuhan langsung dengan debu dan emisi gas buang dari knalpot kendaraan lain. Paru-paru sendiri adalah bagian dari organ pernapasan yang sangat vital. Jika organ ini terganggu, maka kegiatan sehari-hari Anda pun bisa terganggu, karena pernapasan Anda ikut bermasalah. Jika Anda tidak merawat diri sendiri, kondisi paru-paru Anda bisa memburuk.

Risiko pada Paru-Paru saat Naik Motor

Beberapa macam gangguan pada paru-paru yang mungkin timbul pada saat Anda naik motor:

1. Bronkitis

Bronkitis adalah peradangan pada lapisan bronkus, yang membawa udara ke dan dari paru-paru. Apabila mempunya bronkitis maka kerap mengeluarkan lendir yang bisa berubah warna. Gangguan pada paru-paru bisa juga terjadi karena polusi.

Bronkus itu sendiri merupakan pipa tabung pernapasan yang merupakan cabang dari trakea (batang tenggorok). Bagian ini bertugas membawa oksigen ke paru-paru, baik kanan maupun kiri.

Pada umumnya dinding bronkus memproduksi lendir sebagai mekanisme pertahanan tubuh untuk menangkap debu atau partikel lain dari luar saat naik motor yang dapat menyebabkan iritasi. Ketika terjadi bronkitis, iritasi dan peradangan membuat dinding bronkus memproduksi lebih banyak lendir. Tubuh kemudian akan berusaha mengeluarkan kelebihan lendir ini melalui mekanisme batuk.

Anak-anak adalah salah satu kelompok yang paling mungkin terkena bronkitis. Mengendarai motor dengan anak dengan sepeda motor sering menjadi faktor risiko bronkitis pada masa kanak-kanak. Kemungkinan karena daya tahan tubuh yang masih kurang kuat terutama ketika mendapatkan banyak hirupan polutan dari luar sehingga timbul peradangan pada bronkus tadi. Seorang anak dengan bronkitis ditandai dengan demam ringan dengan pilek, pilek, sakit tenggorokan, dan batuk.

2. Asma

Salah satu risiko kesehatan yang mungkin terjadi pada paru-paru pengendara sepeda motor adalah asma yang disebabkan oleh udara dingin dan debu.

Asma adalah penyakit yang disebabkan oleh alergi. Alergi biasanya disebabkan oleh dingin dan debu, bukan angin, yang keduanya memicu asma. Masuknya debu ke saluran udara menyebabkan respons inflamasi di paru-paru. Asma tidak bisa disembuhkan dan, juga dapat mempengaruhi kualitas hidup jika tidak ditangani dengan serius.

Maksud kualitas hidup yang terpengaruh di sini adalah kondisi tubuh yang mudah lelah, depresi, gangguan pertumbuhan pada anak, gagal napas, hingga kerusakan paru. Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang tepat dapat mengontrol serangan, sehingga penderita bisa menikmati hidup dengan baik dan nyaman.

Tips Sehat Naik Motor

Untuk menghindari efek buruk yang mungkin terjadi, berikut adalah beberapa tips keselamatan kesehatan sepeda motor malam hari:

  • Selalu memakai jaket, helm, masker dan sarung tangan saat mengendarai sepeda motor. Berbagai peralatan ini dapat melindungi tubuh dari udara dingin dan hembusan angin malam.
  • Jangan keluar larut malam. Udara biasanya lebih dingin di malam hari yang dapat menyebabkan alergi dengan udara dingin.
  • Jika Anda menderita alergi atau asma, ingatlah untuk minum obat secara teratur sebagai pencegahan.
  • Jangan keluar berkendara saat sedang sakit seperti demam, flu, dan batuk karena akan mengganggu pemulihan dan juga beresiko terhadap kecelakaan lalu lintas

Selain perlindungan diri, penting juga bagi pengendara untuk memperhatikan kondisi fisik sepeda motor.

Mengemudi di malam hari biasanya sangat berbahaya (kecelakaan, dan lain-lain), terutama jika Anda berada di area dengan pencahayaan minim. Pastikan rem, kaca spion, lampu sein, dll dalam kondisi baik.

Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliDoc untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhan yang dialami. Nikmati fasilitas telemedicine Chat Dokter 24/7 secara gratis di aplikasi ReliDoc. Yuk langsung download aplikasi ReliDoc, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.

ReliDoc One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.

Sumber Artikel Sering Naik Motor? Hati-Hati Gangguan pada Paru-Paru!

Mayo Clinic. Akses pada 2022. Bronchitis
Mayo Clinic. Akses pada 2022. Asthma
NHS. Akses pada 2022. Asthma

Ditinjau oleh: dr. Christian Hendra Raharja

Bagikan Artikel Ini

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on linkedin
LinkedIn