Hipertensi

Hipertensi

ReliDoc – Jakarta. The silent killer itu merupakan julukan terhadap Hipertensi, yang tiba-tiba datang mengancam kamu, maka kamu perlu melakukan pengecekan tekanan darah secara berkala ya ReliFriends! Ingin tahu lebih lanjut tentang Hipertensi? Yuk simak di bawah ini!

Apa itu Hipertensi?

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi umum di mana tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung dan stroke.

Diagnosis tekanan darah tinggi dapat dengan tes tekanan darah sederhana, yang mengukur kekuatan darah terhadap dinding arteri. Ini biasanya mengukurnya dalam milimeter air raksa (mm Hg) dan dinyatakan sebagai dua angka:

  • Sistolik adalah tekanan tertinggi terjadi saat jantung berkontraksi atau memompa darah.
  • Diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat.

Tekanan sistolik (angka yang lebih tinggi) dan tekanan diastolik (angka yang lebih rendah). Definisi tekanan darah normal biasanya sebagai tekanan sistolik kurang dari 120 mm Hg dan tekanan diastolik kurang dari 80 mm Hg.

Hipertensi terjadi ketika tekanan sistolik di atas 120 mmHg dan tekanan diastolik di atas 80 mmHg. Tekanan darah di atas angka tersebut merupakan kondisi yang berbahaya dan perlu penanganan segera.

Jenis-Jenis Hipertensi

Ada dua jenis tekanan darah tinggi, yaitu:

1. Hipertensi Primer

Jenis hipertensi primer atau juga dikenal sebagai hipertensi esensial, adalah jenis yang paling umum dan tidak diketahui penyebabnya. Ini cenderung berkembang secara bertahap dari waktu ke waktu dan dapat terpengaruh oleh berbagai faktor, termasuk genetika, pola makan, dan gaya hidup.

2. Hipertensi Sekunder

Jenis hipertensi sekunder timbul karena kondisi medis yang mendasarinya, seperti penyakit ginjal, sleep apnea, atau ketidakseimbangan hormon. Ini cenderung berkembang lebih cepat dan biasanya lebih parah daripada hipertensi primer.

Faktor Risiko Terjadinya Hipertensi

Ada beberapa faktor risiko terjadinya hipertensi, antara lain:

  • Usia: Hipertensi lebih sering terjadi pada orang berusia di atas 45 tahun, tetapi dapat terjadi pada semua usia.
  • Riwayat Keluarga: Jika seseorang dalam keluarga kamu menderita hipertensi, kemungkinan besar kamu juga akan mengembangkannya.
  • Jenis Kelamin: Pria lebih mungkin terkena hipertensi daripada wanita, tetapi risiko wanita meningkat setelah menopause.
  • Gaya Hidup: Gaya hidup yang tidak banyak bergerak, penggunaan tembakau, dan konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi.
  • Diet: Diet tinggi garam, lemak, dan makanan olahan dapat berkontribusi pada perkembangan hipertensi.
  • Berat Badan: Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko hipertensi.
  • Stres: Stres kronis dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
  • Kondisi Medis lainnya: Kondisi medis tertentu, seperti diabetes, penyakit ginjal, dan sleep apnea, dapat meningkatkan risiko hipertensi.

Penting untuk menyadari faktor-faktor risiko ini dan mengambil langkah-langkah untuk menguranginya guna menurunkan risiko terkena hipertensi. Ini mungkin termasuk menerapkan gaya hidup sehat, menjaga berat badan yang sehat, dan mengelola stres.

Gejala Hipertensi

Berikut beberapa gejala di antaranya merupakan:

  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Mimisan
  • Kelelahan
  • Sulit bernafas
  • Nyeri dada
  • Masalah penglihatan
  • Detak jantung tidak teratur

Terpenting bahwa banyak orang dengan hipertensi tidak mengalami gejala apa pun. Inilah mengapa sering menyebutnya sebagai “silent killer“. Penting untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah secara teratur untuk memastikannya terkendali.

Diagnosis Hipertensi

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, biasanya didiagnosis melalui tes tekanan darah. Tes ini mengukur kekuatan darah terhadap dinding arteri dan biasanya dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan dalam pengaturan medis.

Selama tes, penyedia layanan kesehatan akan membungkus manset tekanan darah di sekitar lengan atas kamj dan mengembangnya. Manset kemudian akan dikempiskan secara perlahan sementara alat yang disebut sphygmomanometer atau tensimeter mengukur tekanan darah. Pengukuran dinyatakan sebagai dua angka: tekanan sistolik (angka yang lebih tinggi) dan tekanan diastolik (angka yang lebih rendah).

Tekanan darah normal biasanya didefinisikan sebagai tekanan sistolik kurang dari 120 mm Hg dan tekanan diastolik kurang dari 80 mm Hg. Hipertensi biasanya didiagnosis ketika tekanan darah secara konsisten lebih tinggi dari angka-angka ini.

Hal yang utama bahwa tekanan darah dapat berfluktuasi sepanjang hari dan dapat terpengaruh oleh faktor-faktor seperti stres, kafein, dan penggunaan tembakau. Oleh karena itu, sering disarankan untuk melakukan pembacaan tekanan darah berulang kali selama periode waktu tertentu untuk mendapatkan gambaran tekanan darah seseorang yang lebih akurat.

Pencegahan Hipertensi

Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah hipertensi:

1. Pertahankan Berat Badan yang Sehat

Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko hipertensi. Menurunkan berat badan dan mempertahankan berat badan yang sehat dapat membantu menurunkan tekanan darah.

2. Berolahraga secara Teratur

Aktivitas fisik atau olahraga secara teratur dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Bertujuan untuk setidaknya 30 menit latihan intensitas sedang hampir setiap hari dalam seminggu.

3. Konsumsi Makanan yang Sehat

Diet kaya buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dan rendah garam, lemak jenuh, dan makanan olahan dapat membantu mencegah hipertensi.

4. Batasi Konsumsi Alkohol

Minum terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan tekanan darah. Sebaiknya, batasi konsumsi alkohol tidak lebih dari dua gelas per hari untuk pria dan satu gelas per hari untuk wanita.

5. Berhenti Merokok

Merokok merupakan faktor risiko utama hipertensi dan masalah kesehatan serius lainnya. Berhenti merokok dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

6. Kurangi Stres

Stres kronis dapat meningkatkan tekanan darah. Temukan cara untuk mengelola stres, seperti melalui teknik relaksasi atau mencari dukungan dari teman dan keluarga.

7. Tidur yang Cukup

Kurang tidur dapat meningkatkan tekanan darah. Bertujuan untuk tidur 7-9 jam per malam.

8. Pantau Tekanan Darah

Memeriksa tekanan darah secara teratur dapat membantu mengidentifikasi hipertensi sejak dini dan memungkinkan pengobatan tepat waktu.

Pengobatan Hipertensi

Perawatan untuk hipertensi biasanya melibatkan perubahan gaya hidup, seperti makan makanan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan mengurangi stres. Dalam beberapa kasus, pengobatan mungkin juga penting untuk membantu mengontrol tekanan darah.

1. Perubahan Gaya Hidup

  • Mengonsumsi makanan sehat rendah garam, lemak jenuh, dan makanan olahan
  • Berolahraga secara teratur
  • Mengurangi stres melalui teknik relaksasi atau mencari dukungan dari teman dan keluarga
  • Membatasi konsumsi alkohol
  • Berhenti merokok
  • Cukup tidur

2. Obat-obatan

  • Inhibitor enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor)
  • Penghambat reseptor angiotensin II (ARB)
  • Penghambat saluran kalsium
  • diuretik
  • Pemblokir beta
  • Pemblokir alfa
  • Vasodilator

Komplikasi Kesehatan karena Hipertensi

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, dapat menyebabkan sejumlah komplikasi kesehatan yang serius, termasuk:

  • Serangan jantung: Tekanan darah tinggi memberi tekanan ekstra pada jantung dan pembuluh darah, meningkatkan risiko serangan jantung.
  • Stroke: Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di otak, meningkatkan risiko stroke.
  • Gagal jantung: Ketegangan ekstra pada jantung yang timbul karena tekanan darah tinggi dapat menyebabkan gagal jantung.
  • Aneurisma: Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan dinding arteri melemah, meningkatkan risiko aneurisma (tonjolan di dinding arteri).
  • Penyakit ginjal: Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di ginjal, menyebabkan penyakit ginjal.
  • Kehilangan penglihatan: Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di mata, menyebabkan kehilangan penglihatan.
  • Disfungsi seksual: Tekanan darah tinggi dapat memengaruhi aliran darah ke alat kelamin, menyebabkan disfungsi seksual pada pria dan wanita.

Penting untuk bekerja dengan penyedia layanan kesehatan untuk menentukan rencana pengobatan yang paling tepat untuk hipertensi. Rencana perawatan spesifik akan bergantung pada faktor-faktor seperti tingkat keparahan hipertensi, kondisi medis yang mendasarinya, dan adanya faktor risiko lainnya.

Kamu perlu memantau tekanan darah secara teratur dan mengikuti rencana perawatan untuk memastikannya terkendali. Ini dapat membantu mengurangi risiko komplikasi seperti serangan jantung, stroke, dan penyakit ginjal. Maka dari itu, kamu harus menjaga kesehatan kamu, apabila kamu mendapatkan gejala-gejala seperti di atas, kamu dapat menghubungi dan konsultasikan ke dokter kamu ya.

Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliCare untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhan yang dialami. Nikmati fasilitas telemedicine ReliDoc 24/7 secara gratis di aplikasi ReliCare. Yuk langsung download aplikasi ReliCare, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.

ReliCare One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.

Sumber Artikel Hipertensi

World Health Organization. Akses pada 2023. Hypertension.
MedlinePlus. Akses pada 2023. High Blood Pressure.
Cleveland Clinic. Akses pada 2023. High Blood Pressure (Hypertension).
Mayo Clinic. Akses pada 2023. High Blood Pressure (Hypertension).
Verywell Health. Akses pada 2023. Hypertension.

Ditinjau oleh: dr. Teddy H

Bagikan Artikel Ini

Share on whatsapp
WhatsApp
Share on facebook
Facebook
Share on linkedin
LinkedIn