ReliDoc – Jakarta. Covid-19 yang sudah terjadi selama ini, tetap terus berkembang dan berubah menjadi varian baru. Salah satu varian ini merupakan Omicron XBB yang telah masuk di Indonesia. Berikut merupakan penjelasan artikel tentang penyebaran Omicron XBB di Indonesia saat ini!
Kementerian Kesehatan RI ada tambahan tiga kasus konfirmasi positif sub varian Omicron XBB. Kasus tersebut merupakan transmisi dari dalam negeri dan luar negeri. Sehingga, saat ini ada total ada 4 kasus Covid-19 varian XBB di Indonesia.
Varian Covid-19 Omicron Subvarian XBB telah muncul di banyak negara dan kenaikan kasus di Singapura disebabkan oleh Omicron XBB tersebut. Subvarian Omicron memiliki banyak gejala yang terlihat pada pasien. Menurut para ahli, gejala yang disebabkan oleh XBB cukup ringan. Jadi dimulai dengan batuk, pilek dan demam.
Meski varian baru XBB cepat menular, tetapi fatalitasnya tidak lebih parah dibandingkan varian Omicron. Tentunya, negara masih belum aman dari ancaman pandemi Covid-19. Sebab, mutasi varian baru masih berpotensi terus terjadi. Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril, tetap menghimbau agar warga mengedepankan protokol kesehatan misalnya menggunakan masker, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan gunakan sabun, dan melakukan testing jika mengalami tanda-tanda Covid-19.
Selain itu, para ahli setuju bahwa perbandingan subvarian XBB ini memiliki kecepatan transfer yang lebih tinggi dengan subvarian Omicron lainnya. Ini karena jumlah orang yang terinfeksi telah meningkat secara signifikan di beberapa negara.
Peningkatan perkara XBB pada Singapura telah jauh lebih cepat menurut varian sebelumnya, yaitu 0,79 kali lebih cepat menurut gelombang BA.5, dan 0,46 kali lebih cepat menurut gelombang BA.2.
Di samping itu menurut laporan, subvarian XBB tidak bisa terdeteksi dengan pengujian atau Tes Antigen. Departemen Kesehatan Filipina menyatakan bahwa deteksi subvarian ini hanya bisa melalui pengurutan genom menggunakan sampel yang terkumpul menurut output tes Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Metode RT-PCR adalah jenis tes menggunakan metode Nucleic Acid Amplification Test (NAAT). Penggunaan metode tes ini lazim di laboratorium, rumah sakit, dan fasilitas lain yang ditetapkan Menteri Kesehatan Republik Indonesia menjadi cara mengonfirmasi pengecekan varian Omicron XBB.
Berdasarkan Center for Disease Control and Prevention (CDC), badan Amerika Serikat yang menangani pandemi, umumnya tanda-tanda Omicron XBB sama dengan gejala di Covid-19. Berikut 10 tanda-tanda Omicron XBB berdasarkan situs CDC:
Berikut penjelasan tentang subvarian XBB yang waktu ini telah terdeteksi pada Indonesia. Faktanya, subvarian ini mempunyai taraf penularan yang lebih tinggi terhadap subvarian Omicron lainnya. Maka dari itu, sangat penting untuk menerapkan protokol kesehatan dan menjaga sistem daya tahan tubuh secara optimal.
Untuk menjaga daya tahan tubuhmu, rutin berolahraga dan memastikan tidur yang cukup sangat penting. Selain itu, pastikan juga, kamu telah memenuhi segala asupan nutrisi krusial bagi tubuh. Apabila kamu mengalami gejala yang seperti di atas, lakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai ya.
Bagi peserta Asuransi Reliance. Kamu dapat menggunakan Aplikasi ReliDoc untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhanmu. Nikmati fasilitas telemedicine “Chat Dokter” 24/7 secara gratis di aplikasi ReliDoc. Yuk langsung download aplikasi ReliDoc, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.
ReliDoc One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.
CNN Indonesia. Akses pada 2022. Omicron XBB Sudah Masuk Indonesia, Apa Saja yang Perlu Diketahui?
CNBC Indonesia. Akses pada 2022. Ini Gejala Covid Omicron XBB, Hati-hati Bisa Lolos Antigen
Sehat Negeriku Kemkes. Akses pada 2022. Varian XBB Terdeteksi di Indonesia, Masyarakat Diminta Waspada.
Sehat Negeriku Kemkes. Akses pada 2022. Kemenkes Umumkan 4 Kasus Sub Varian Omicron XBB
Ditinjau oleh: dr. Teddy Harliyanto
Bagikan Artikel Ini